Showing posts with label belajar. Show all posts
Showing posts with label belajar. Show all posts

Blogging Lagi: Like Workout dari Nol & Konsep Organizing


Tulisan


Sudah beberapa hari blogging lagi. Setelah direview-review, seperti ketika dulu rutin workout sekarang tidak. Gimana tuh? Ya ketika sebelumnya rutin workout, otot terlatih, terbiasa latihan dengan intensitas maupun kekuatan sama atau dinaikkan. Ketika off, dan memulai kembali, kita start dari kekuatan dan intensitas awal, bukan dari waktu terakhir latihan, apalagi jika jedanya sangat lama.



Begitupun dengan blogging ataupun khususnya membuat tulisan. Dulu bisa lancar jaya, bikin-bikin tulisan dengan nyaman. Tidak begitu ada yang mengganjal ketika dibaca ulang. Namun kini, baca ulang tulisan, kok serasa ada yang mengganjal ya, kok serasa ada yang kurang. Oh ternyata typo, oh ternyata ada repetisi penggunaan kata, ataupun cedera-cedera kalimat lainnya. That’s why perlu konsistensi exercise nulis, meski sedang buntu, meski sedang sibuk. Sehingga turut menjaga skill kepenulisan di batas minimal, syukur-syukur bisa ditingkatkan dari hari ke hari. We should remember that, we can die, but not with our creation, it's still alive.


Setelah direview, sebenarnya kita juga berlatih membuat sesuatu yang terstruktur dan sistematis ketika membuat tulisan. Membuat kerangka berpikir kita terlihat jelas dan jernih. Karena akan terasa nganunya, ketika tulisan itu tidak terstruktur. Terlihat gesrek bisa juga. Terlihat kondisi ketidakjernihan pikiran dan atau perasaan kita. Kalo dulu sempet dicoacing sih, memang perlu men-draft tulisan terlebih dahulu, mencari informasi, baru kemudian membuat artikel dan merevisi-revisi ataupun proofing tulisan. Barulah menjadi tulisan yang siap publish.


Dari segi ide tulisan, sebenarnya banyak gagasan-gagasan yang bisa dishare di public, karena tidak banyak yang tau gagasan itu, perlu ngulik dalem baru tau bahasan itu. Bisa dijadikan sumber tulisan pula. Nah, semoga konsisten membahas tema-tema yang unik itu. Tema-tema kekinian, yang muncul karena tuntutan keadaan yang seperti sekarang ini.


Teknis


Itu perihal tulisan. Sedangkan perihal teknis menataulang blog, bisa dikatakan lebih tercerahkan, karena ada basic coding HTML, meski kelasnya bisa digolongkan masih ecek-ecek (intro), pernah sih ada tugas besar membuat web, tapi belum sampai dikonekkan di internet. Tapi skill-skill dasar itu cukup untuk menjadi modal blogging. Jika dahulu (sewaktu SMA) hanya modal membaca tutorial kemudian dipraktikkan (tanpa kemampaun membaca bahasa pemrograman), sekarang, sedikit-sedikit bisa membaca code HTML yang ada di tema blogger.











Selain ada bekal coding HTML, perngulikan desain dan visual juga mendukung aktivitas blogging. Terbiasa dengan warna-warna match atau eye catching, membuat kita jadi lebih peka terhadap pewarnaan maupun tata letak. Termasuk unsur-unsur presisinya. Mungkin ini relate dengan konsep-konsep keindanan Marie Kondo juga atau konsep organizing. Dan mungkin selanjutnya bisa ngulik konsep blog minimalis. Agar pembaca bisa dengan lebih cepat mengakses yang ia butuhkan. Dan lebih nyaman diakses mata-mata visual (baca: orang-orang yang diberi kelebihan pada visualnya, sehingga lebih sensitive dengan apa-apa yang diterima mata).


Etapi ternyata ada beberapa yang tidak atau belum bisa ku ubah. Entah karena sudah fix bawaan tu template tema atau aku yang belum nemu codingan untuk mengubahnya. Dilihat gitu jadi potek hati, yang nampak kek mana, keinginan hati gimana. Tapi ya gimanaa, semoga lekas nemuin codingan pengubahannya deh yaa.


Itu sih, yang kutemui sementara ini, mungkin kamu ada pengalaman serupa? Drop your story below. Menarik untuk diperbincangkan. Memperbincangkan yang pasti-pasti, ya kan nganu juga kalo dihadapkan pada perbincangan yang penuh ketidakpastian. *eh! Hehe hehe

Readmore >>

Persiapan Belajar

Menghadirkan hati. 
Menghadirkan hati penting sekali dalam menuntut ilmu.
Otak siap diisi dengan hal-hal baru, tanpa ada imajinasi-imajinasi lain selain pembelajaran itu. 
Pikiran-pikiran tentang kesibukan lain perlu dikesampingkan. 
Agar ilmu itu meresap hingga ke otak. 

Mempersiapkan diri.
Mempersiapkan diri menyiapkan penampungan ilmu itu juga penting. 
Menyiapkan segenap jiwa raga, fisik psikis, dan segala hal yang terkait dengannya.
Maksimalkan suatu kata kerja.
Agar hasilnya pun maksimal, bukan hanya setengah-setengah.

Kita tetaplah manusia, yang membutuhkan istirahat, asupan, olahraga, yang dikemas dalam keteraturan.
Agar tercipta kesetimbangan dan hasil yang maksimal.

Mungkin bisa direnungkan, kenapa ilmu yang kita pelajari hingga saat ini tak berbekas atau tak berjejak(?)
Apakah kita menghadirkan hati dan mempersiapkan semuanya(?)

Jangan selalu menuntut kesempurnaan orang lain, jika ternyata kita sendiri tak total mengerjakan semua ini.

Apakah dalam keseharian kita benar-benar mempersiapkan diri(?) Mengosongkan pikiran-pikiran lain dan siap tenggelam dalam pembelajaran(?)
Apakah dalam keseharian kita benar-benar menghadirkan hati, sepenuh hati menampung ilmu(?)

Mungkin itu koreksinya, mengapa ilmu itu tak sampai. Dan jika mendekati hari keilmuan diuji, kita berbondong-bondng mempelajarinya. Karna kitapun berusaha mempersiapkannya dan berusaha menghadirkan hati untuk memahaminya.

Lantas... Apakah hanya karena ujian kita belajar(?) Apa hanya karena nilai kita berjuang(?) Padahal ada yang lebih penting dari itu semua, yakni KEBERKAHAN ILMU kita, seberapa besar manfaatnya, untuk masa depan kita ataupun untuk orang lain.


https://www.facebook.com/masdhiana/posts/594664157267397?stream_ref=10
Readmore >>

#1 LKMM D : Meretas LKMM Dasar di Fakultas Tetangga

Alhamdulillah-alladzi bini'matihi tatimmush-shoolihaati
Alhamdulillaah, sebuah langkah kecil menuju keinginan sedikit terwujud, mungkin ini intronya. Kurang lebih satu pekan yang lalu ada pengumuman open recruitment peserta LKMM Dasar Teknik. Entah kenapa, jadi penasaran nyoba, sebuah LKMM D yang katanya terbagus, level bagusnya tu sebelum FSM. Karena belum LKMM D-an juga, mulailah saya mencoba, meniatkan dalam hati. Di mulai dari searching mengenai ‘Manfaat LKMM D’, secara saya tipikal orang yang gak mudah terdorong untuk melakukan sesuatu ketika sesuatu itu tak mempunyai benefit banyak untuk saya. Trus bikin status gini:
“Bergolak. Antara menyambut kedatangannya ataukah pura-pura biasa saja. Merespon dia atau mengabaikannya. Banyak pertimbangan yang bermunculan. Apakah benar-benar digunakan, ataukah untuk mengambil ilmunya, apakah menghilangkan hak orang lain untuk bersamanya.Ketika ditemui, khawatir suatu saat men-dzalimi(karna tak total hingga akhir). Kalo diabaikan, khawatir melewatkan ilmunya yang tlah dikecap teman" terlebih dahulu. Kokohkan dalam berpijak...” (13 September 2013)

Udah nyoba searching dan yang cukup menohok sih jangan sampe gak mau LKMM D-an hanya karena males ngurusin berkas, doeng! Ya kena lah saya :D hmm, hari Jumat itu, rasanya limit, mana sorenya musti ke Jogja untuk ikut Education Fair, ceritanya ada di blog ini juga kok, ok saya ikut dan sabtu saya memutuskan untuk segera kembali ke kota metropolitan Jawa Tengah. Oya, sebelumnya pun nyari tau tentang LKMM D ke kakak tingkat, dan di jawab seperti ini:

“Sebenarnya LKMM D itu untuk mempersiapkan orang-orang yang nantinya akan ditempatkan di posisi strategis(kadept/ kadiv/ ketua).
Kalau dari materi lebih banyak ke manajerial, sospol, profesionalitas dalam lembaga. Dari saya kalau mau ikut mah insyaAllaah gpp. Nambah pengalaman dan pengetahuan. Yang penting bisa bener-bener menjaga batasan ikhwan akhwat aja.
Nanti dalam sekelompok bisa jadi ada cowok-cowok yang gaje, yang mudah lepas kendali. ....” (SMS dengan sedikit perubahan yang tidak merubah makna)

Saya baru tau kalo seperti itu, ya Allaah. Ok, Sabtu saya nyemarang (istilah temen-temen kalo pada balik Semarang). Dan sekitaran Ahad siang saya baru fokus ngerjain, itu pun masih kesulitan untuk essaynya, saya belum terbiasa menulis essay, saya biasa menulis untuk artikel blog, hha. alhamdulillaah ada kawan R’nB yang lagi OL, dia sebagai panitia juga. Saya nanya mengenai essay dan dikasih tau juga kalo deadlinenya jam 6 sore. Ok, saya membuat essay dengan bahan seadanya, dari analisis SWOT HMIF tahun kemaren dengan beberapa pertimbangan. Jadilah essay sore itu, qodarullaah karena printer saya gak bisa, saya ngeprint di luar sekalian berusaha mencari pemenuhan persyaratannya. Hmm, sebelum itu kala membuat essay rada galau juga, apakah LKMM D itu diperuntukkan untuk kaderisasi lembaga mahasiswa macam BEM dan HM saja, sedangkan tahun depan saya berencana berkontribusi di UKM dan sedikit back up biro. Entahlah dengan itu semua, saya berusaha saja, kan LKMM D itu bisa buat meningkatkan soft skill yang aplikasinya saya kita gak sesempit di BEM atau HM, namun untuk kehidupan kita kelak mungkin perlu.

Di mulai dari foto, berfotolah saya, dan saya melihat diri saya yang tidak secantik dulu, emang dulu cantik? :D Mahal juga cuma foto aja, ekspres sih Rp 25.000,00. Kalo tau gitu mending yang gak ekspres aja :D Dampak deadliner nih. Setelah itu ke klinik untuk check up dan ternyata cuma cek tensi doang juga mahal >.< Rp 22.500,00. Tau gitu pas donor kemaren minta surat keterangan sehat sekalian #eh. Setelah itu ngeprint semua yang perlu diprint dan fotokopi sertifikat :Dv Saya memfotokopi semua sertifikat. Ok, udah lengkap, eh masih kurang. Kurang materai, saya mencari dari satu fotokopian ke fotokopian lain, setelah 3-5an fotokopian baru nemu deh tu materai. Dan saya mau nge-lem pake apa? Gak bawa double tip atau sejenisnya. Akhirnya minta bapak fotokopinya, minta lem yang biasa buat nge-lem fotokopian buku gitu, di samping saya sepertinya ada yang nyiapin persyaratan LKMM D Teknik juga.

Setelah itu ke PKM Teknik. Saya letakkan berkas-berkas dengan map coklat itu di tempatnya.
Tanggal 17 September 2013 ada pengumuman jadwal interview. Ok, saya tanggal 18. Tanggal 18 jam 9an saya ke sana, dan ternyata yang ngewawancara belum dateng. Olala. Barulah sore harinya saya datang, sekitar jam 3. Saya ke sana dan saya diintervew oleh Hisyam di tempat KWU. Awalnya saya diminta memperkenalkan diri, kemudian ada studi kasus untuk menjualkan sesuatu ke seseorang, dan selain itu ialah diminta menjelaskan impian tentang kewirausahaan di FSM. Di sana saya juga ngasih tau tentang UNY yang punya unit usaha macem-macem. Setelah itu, saya menunggu giliran untuk ke Steering Commite. Di sana, ada 3 pewawancara, setiap pewawancara mewawancara dua orang. Di sana, kita lebih dispesifikkan dengan pertanyaan kontribusi untuk masa depan dan menjelaskan arti Undip/ Teknik jaya. Saat itu ya saya jelaskan saja, untuk jangka pendek ingin saya aplikasikan di R’nB dan untuk jangka panjang saya aplikasikan ke tempat asal saya yang membutuhkan development yang cukup tinggi dan di perusahaan saya kelak *:D bermain seolah-olah*. Sedangkan pertanyaan Undip Jaya, saya jawab belum jaya dengan segala fakta yang saya temui dan perbandingan dengan universitas lain, mulai dari fasilitas, pendanaan, dan untuk semangat berkompetisi. Dengan hal itu, jadwal saya berantakan >.< hmm… setelah itu ngaji ke Al Barokah. Status setelah itu:


Terimakasih untuk teman, link, pengalaman, dan pengetahuan yang tanpa sadar keluar dari lisan || Membentuk beberapa bait irama yang cukup indah diungkap || Terimakasih tlah kau perkaya argumentasi dan fakta || Tak sangka dan tak duga kau bisa keluar || Padahal sebelumnya gundah gulana menyambut harus dengan apa menjawab semuanya || Terimakasih sejengkal waktu yang bisa digunakan tuk berpikir || Mungkin ini hanya perasaan, smoga diberi yang terbaik dan terindah 
 Setau saya pengumuman tanggal 22, tapi kata teman saya tanggal 23 baru diumumkan. Saya menanti dan sering cek webnya, belum ada pengumuman apa-apa, rada cemas juga sih, jangan-jangan belum rezeki dapet ilmu itu u.u Baru tengah malam saya buka lagi, rencana mau search nama saya, namun saya liatin ada daftar itu dannnnn ada nama saya di akhir nomer :D Alhamdulillaah, tembus juga peluang satu dari 200an orang itu. Segera saya SMS kadept Dagri dan salah satu staf Dagri bahwa satu keinginan saya terwujud, hehe. Makasih kakak kadept yang udah ngajari bikin life mapping. Ini opening dari saya, tunggu kelanjutan ceritanya ya tentang LKMM D Teknik =)

Alhamdulillaah. Gpp lah menuntut ilmu bareng dedek tingkat  Udah dikasih kesempatan, saatnya memaksimalkan peluang menuntut ilmu itu dan bersiap membereskan beberapa hal. 
Semoga bisa optimal & maksimal!

Readmore >>

Education Fair PB 2013: Learning Role ala mas Bezie & Jangan Kasihani Diri Serta Lebihkan Usaha by mas Ahmad Fuadi

Setelah cerita pertama dan kedua, seanjutnya ialah: 

Bismillaah

Jam pun bergulir dan menunjukkan pukul 10.53. pembicara selanjutnya ialah mas Bezie Galih Manggala. Hmm, kuperhatiin orangnya kek mas Aal, hhe. ^^V sebelum ke topiknya kita main seolah-olah, seolah-olah kita abis pulang dari luar negeri =) ahahah Nah dalam belajar kita punya aturan, simak ya.

Learning role:
1.       Empty glass.
2.       AMBAK(Aspek Manfaat Bagiku). Maksudnya kalo kita melakukan sesuatu carilah manfaatnya untuk kita apa. Kalo nyari masalahnya ya yang bakal ketemu adalah masalah. Dengan tau manfaat itu bisa memompa semangat kita untuk mencapai apa yang kita inginkan.
3.       Learning by doing.
4.       Fun learning :D

Dan pada jam 11.24 datanglah mas Ahmad Fuadi, penulis buku Negeri 5 Menara, peraih 9 beasiswa luar negeri. Mantab juga penjelasannya, hhe. Ini pemaparan dari Ahmad Fuadi kala itu:
1.       Impian adalah bibit kenyataan
2.       Jangan pernah meremehkan impian setinggi apapun
3.       Dalam mencari beasiswa ada pola pikir yang musti diperhatikan, yaitu:
a.       Beasiswa itu banyak dan gak semua orang tau.
b.      Beasiswa bukan untuk orang pintar luar biasa, tapi untuk orang yang melebihkan usahanya di atas rata-rata orang lain.
4.       Jangan terlalu gampang mengasihani diri.
5.       Semangat berkompetisi yang baik.
6.       Usaha keras tu bukan jaminan keberhasilan, apalagi yang gak berusaha. #jleb
7.       Kadang/ sering manusia takut pada yang tidak dia ketahui. Mangkanya kenali dan akrabi. Hindari mental block.
8.       Dengan keluar negeri banyak peluang yang bisa diambil:
a.       Punya banyak pilihan yang tidak kita dapat di Indonesia.
b.      Keberagaman dan wawasan
c.       Networking
9.       Beasiswa bukan misteri, tinggal kita mau atau tidak, tinggal level mau kita seberapa/ di mana.
10.   Berlelah-lelahlah dan jangan mengasihani diri karna manis sesuatu terletak di saat berlelah-lelah itu.

Setelah dhuhur ada mas Muhammad Assad, namun karena ketemu temen pengmas, jadinya kami ngobrol sendiri ^^V Setelah itu karena kepentingan lain, kami pulang duluan, hhe. Sebelum pulang kami ke kost Evi, untuk ambil tas Angga dan makan di tempat makan yang kami pikir murah banget :D nasi ayam cuma 4.500, jus 1000. Buat anak kost macam saya ya gak melewatkan momen ini, hha. Dan saya membungkus ayam seharga 3.000 itu dan jus :D Sekitar jam 5 kami dari Jogja dan jam 8an sampailah di kost tercinta =) alhamdulillaah :D Lumayanlah, berangkat sekitar 3,5 jam, pulangnya sekitar 3 jam =) 

===
Yah begitulah mungkin perjalanan saya 2 hari di Jogja, perjalanan baru nan mengasyikkan =) Bukan hanya tentang hal-hal tersurat, melainkan mengambil sari-sari pati hal tersirat. Nah, beberapa hal yang pengen saya share di sini ialah:
1.       Enaknya tinggal di wisma muslimah gitu, ada sholat berjamaah dan program-program keagamaan. Pengen deh =)
2.       Oya, seminar itu cukup menyadarkan saya, dari hal-hal yang saya pahami kemaren-kemaren. Seminar ini senada sama penjelasan mas Fero Microsoft yakni tentang pentingnya IP. Manteb banget penjelasan Teh Karin, kupikir beliau juga tipe perfeksionis, sampe-sampe nilainya ada yang A- aja nangis, IPnya gak jadi 4. Selain dengan IP segitu, beliau juga bergelut di 3 organisasi, dan juga disibukkan dengan lomba ini itu. Yah, bagaimanapun kita tak boleh meremehkan IP. Kalo saya pribadi sih nganggep IP sebagai wujud nyata pertanggungjawaban apa yang dilakukan selama ini ke orang tua. Dan mungkin itu juga bisa untuk menyatakan bahwa muslimah itu pinter-pinter, seperti temen teh Karin, beliau aktivis tapi juga bisa jadi the top five, subhanallaah dah. Karena pas daftar beasiswa yang IPnya tinggi pun banyak. 
3.       Pentingnya menempel impian kita. Biar kita inget gitu. Dan letakkan/ tempelkan di tempat strategis, biar ingatannya lebih mengena :D Ini yang kuambil dari seminar itu dan dipraktikkan oleh Lusi.
4.       Trus kalo diliat panitiannya ya cukup gesit untuk perkapnya. Saat ganti acara (dari seni ke acara bincang-bincang) maka perkap dengan sikap memindah apa yang perlu dipindah.
5.       Ternyata makanan Jogja lebih murah dari Semarang :D Jadi pengen buka cabang dari warung makan yang kemaren kami sambangi, hhe.

6.       Oya, karena helm saya depannya gelap, lebih baik pake kacamata, biar matanya gak tersiksa, hhe. 




Readmore >>

Education Fair PB 2013: How to Survive (by mbak Febri)

Bismillaah

Mari kita lanjutkan tulisan kemaren, hhe. Setelah teh Karin, yang sharing selanjutnya ialah mbak Nur Febriani Wardi, mbak lulusan ISS The Hague of Erasmus University Rotterdam ini merupakan penulis buku Haram Keliling Dunia. Eitss jangan salah ya, Haram di sini bukan berarti tidak boleh melainkan ia adalah nama suatu tempat. Yup, bener banget (apa coba :D), masjidil Haram, dari Masjidil Haram itu mbaknya keliling dunia. Selain itu, penamaannya kek gitu karena itu merupakan salah satu strategi pasar, kalo seumpama namanya “Asyik Keliling Dunia” kan udah biasa, nah beliau menamai itu biar eye catching.

Nah, kalo sebelumnya Teh Karin bercerita tentang Kenapa keLuar Negeri dan Gimana aja caranya, maka mbak Febri ini bercerita tentang How to Survive:
1.       Akademis
a.       Melek IT. Jadi tugas-tugas disubmit via online. So, jangan terlambat ngumpulin tugas. =)
b.      Environmental. Dengan dukungan IT, maka pengunaan kertas bisa diminimalisasi.
c.       Friendly.
d.      Adult education. Maksudnya di sini ialah pembelajarannya udah student centered, active & productive, serta kerja tim (work in group)
How to Survive? Strategy! Focus!
a.       Bahasa inggris/ bahasa asing sebaik mungkin.
Tips:
a)      Reading – use Wikipedia
b)      Writing essay – banyak-banyak referensi yang relevan
c)       Speaking – cari grup dengan native speaker
d)      Listening – gaul sama bule
b.      Memaksimalkan pengetahuan dan pengalaman untuk membuat essay/ paper/ tesis.
c.       Nyontek no, kerjasama yes.
2.       Daily Life
Ontime, independent, extreme weather
3.       Bekerja
Bisa kok kerja sambil kuliah. Contohnya ada pasar malam Indonesia.
4.       Social
a.       Sport
b.      Cooking
c.       Party
d.      Local culture
5.       Traveling
ð   memberi makan mata dan hati.
Intinya focus (on your goal), fun, dan fascinating (exploring all posibilities).

Selanjutnya ialah Tanya jawab ke tiga pembicara.
1.       Culture yang menarik ialah adanya pembagian tugas antara laki-laki dan wanita atau suami dan istri.
2.       Untuk memilih Negara tujuan, perhatikan bidang ilmu yang akan dipelajari
3.       Jika ingin menjadi researcher maka temukan riset yang baru.
4.       Kalo di Jepang, dengan belajar bahasa local, maka kita bisa mempelajari budayanya dan bisa langsung ke narasumber.
5.       Untuk masalah jilbab, teh Karin bercerita tentang temennya seorang jilbaber yang jadi the top five, di S1 maupun S2nya. Awalnya beliau (temen teh Karin diabaikan, namun karena prestasinya beliau sampe dikirim ke mana gitu mewakili University of Aukland)
6.       Baca 2 jurnal per pekan. Pelajari study kasus.
7.       Jika tidak sesuai rencana, maka komunikasikan, sampaikan jadwal sholat. Selain dari buat plan dan target

~To be continued~ 
Readmore >>

Apa Kata Mereka tentang Koordinator yang Baik?

Bismillaah 


Hyaa, lama banget keknya gak nulis, hhe. Alhamulillaah Allaah masih memberi kenimatan membiarkan jemari ini ‘nge-dance’ di atas keyboard, hhe. Kali ini Asysya pengen bahas tentang gimana sih cara menjadi koordinator (kegiatan/ kepanitiaan) yang baik. Tulisan ini merupakan tulisan dari berbagai sumber. Soalnya dulu penulis nanya-nanya gitu ke kakak tingkat gimana seharusnya seorang koordinator itu. Hhe. Udah ya langsung aja simak pendapat mereka =)

Koordinator yang baik:

1.      Seharusnya dapat mengkoordinasi anggotanya dengan baik, bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan anggotanya karna dia yang mengatur pembagian kerja, namun bukan berarti tugas pemimpin hanya membagi kerja an mengatur, karna dia harus bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan sehingga dia harus tahu apa dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan, bukan hanya terima beres ataupun mengerjakan seluruh pekerjaan sendiri, menjadi seorang pemimpin idealnya memiliki sikap tegas, jujur namun dapat dipercayai, dekat dengan seluruh anggotanya dan mampu bersikap sesuai situasinya. (Iasa K, 4/8/2012 5:03 AM)

2.      Ya mengontrol anak buahnya buat bekerja. Ga ada yang sempurna di dunia ini dek... (Nikmah, 4/8/2012 7:57 AM)

3.      ... ya pertama kamu tanya ketua jobdescnya apa. Kalo bisa sekalian minta no anggotanya. Trus SMS anggota sie kamu. Selamat sudah bergabung di sie... kegiatan... terus tanyain kira-kira pada bisa rapat kapan. Pas rapat kamu bagi jobdesc terus kamu pantau perjalanannya. Kalo emang ada yang kesulitan langsung kamu bantu. Kalo ada keputusan jangan lupa dishare dulu ke ketua panitia. (Mantan kadept Sosial HMIF, 4/8/2013 4:12 PM)

4.      Kalo koordinator ya jadi perantara rapat fungsio ama rapat seksi. Yang penting amanah lah, jangan kerja sendiri :D (Blue_shift, 5/8/2012 7:45 PM)

5.      Intinya sih dalam apapun pemimpin itu harus bisa men-deliver sesuatu yang menjadi tujuan bersama. Percuma kalo punya tujuan yang bagus, tapi tidak bisa dideliver dengan bagus. (Kipur, 5/8/2012 8:44 PM)

6.      Yang penting dalam bekerja secara tim.(Singgih W, 5/8/2012 9:23 PM)

7.      Jadi diri sendiri aja.. Inti dari koordinator sih tanggap dan tanggungjawabnya (10:31 PM). ... Cukup tanggap aja sih gak perlu nunggu jika ada yang belum paham tapi tanya-tanya dan aktif aja. (Zulfikri Rifki H, /8/2012 10:35 PM)

8.      Yang bisa menghargai pendapat bawahan, gak otoriter, adil(gak pilih kasih), mampu mengkoordinir semua bawahan, ngasih amanah ke bawahan gak dadakan, ehm kayak Rosulullah pokoknya (Dewi O, 6/8/2012 6:09 AM)

9.      ... Kalo aku tergantung anggota juga. Pas dapet anggota-anggota yang support ya berhasil. Yang penting komunikasi dan koordinasi ya mungkin pembagian tugas harus jelas, tiap anggota ngerti dia tanggungjawabnya apa. Kadang ada sih yang malu kalo suruh jualan, ya kalo ada yang gitu dikasih job yang lain aja. Trus yang penting lagi kreativitas, kitra-kira usaha apa yang untungnya banyak. (Riana D, 10/8/2012, 5:20 PM)

Itulah tadi pendapat kakak-kakak. =) Inti beberapa hal di atas ialah:

1.      Tanggap/ peka. Tanggap di sini dalam artian dia segera merespon ketika ada sesuatu. Tanggap secara real(langsung) maupun virtual(SMS, chat, email, dll). Karena kadang emosi orang berbeda-beda, mungkin saat itu(ketika dihubungi) semangatnya untuk menyelesaikan masalah sedang tinggi, jadi kalo gak di-fast respons khawatirnya orang bersangkutan moodnya udah turun, hhe. Tanggap juga semacam peka. Ketika ada anggota kesulitan maka ia cepat membantu. Dan memberi alasan/ penjelasan yang jelas ketika dia sedang tidak bisa membantu atau merespon apa yang dibutuhkan anggota.

2.      Tanggungjawab/ amanah. Nah, seorang koordinator juga harus tanggungjawab/ amanah, karna dia telah dipercaya orang lain untuk menjalankan tugas itu. Kepercayaan itu terasa mahal harganya ketika kita sudah tak dipercayai orang lain. Kepercayaan sulit didapat namun mudah hilang, jadi jaga kepercayaan itu dengan baik. Ketika kita pernah berbuat salah, maka segera perbaiki kesalahan itu, sehingga nama baik kita yang tercemar segera pulih dan tidak mengecewakan orang yang tlah memberi amanah. Ini ada puisi tentang kepercayaan dan puisi tentang amanah.  

“Kepercayaan dan ketekunan menghasilkan proses peningkatan pengetahuan, tanggungjawab, inisiatif, dan kreativitas. ” (Daniel Tumiwa –Country Manager Multipli Indonesia).
3.      Jaga komunikasi dan koordinasi. Tak kalah penting masalah komunikasi dan koordinasi. Ini krusial malah. Kalo udah misskom kadang belibet, hhe. Pernah sih ngadain project trus misskom, namun dengan berkumpul dan dengan kepala dingin alhamdulillaah crash itu berakhir dengan happy ending, hhe. Ceirtanya ada disini . #MalahCurcol :D Intinya komunikasi kita musti clear. Semua hal yang akan dibahas sebaiknya ditulis di kertas, biar rapat-rapat terkondisikan dan gak bingung mau bahas apa. Anjurkan sekretaris atau orang yang dipercaya untuk nulis menulis semua hasil rapat dengan detail dan ada pembacaan hasil rapat juga di akhir rapat bahkan diupload di grup FB agar anggota yang berhalangan hadir bisa membaca hasilnya serta mengirim ke ketua panitia, jadi ketua panitia langsung mendapat update info dari per seksi. Koordinasi juga musti bagus, semua anggota dalam tim menjalankan fungsinya yang sesuai namun dia juga punya kepekaan untuk membantu/ menyelesaikan tugas anggota lain bahkan seksi lain. =) Puisi tentang komunikasi bisa dibaca di sini. oya jaga komunikasi dan koordinasi ini vertikal dan horizontal, maksudnya kalo vertikal itu ke ketua panitia dan ke anggota seksi, sedangkan kalo horisontal itu ke seksi yang lain dalam kepanitiaan itu.

4.      Jangan otoriter. Mentang-mentang pemimpin, kita gak boleh juga otoriter/ semau gue. Hargai pendapat/masukan dari orang lain. Penulis pernah baca intinya sebaiknya kita deal dengan penyelesaian permasalahan bukan dengan diam saja.  


“Peace is not the absence of conflict but how you deal with it.” (Charles Kettering) 

5.      Jangan dadakan. Nah, jangan asal main perintah secara mendadak. Kita kan gak tau kesibukan  orang lain, jadi berusahalah untuk tidak merusak acara orang lain dan mengkondisikan/ mengatur perintah-perintah itu biar gak mendadak. Ketika bisa ditransfer dan dikerjakan segera yang segera transfer biar bisa dikerjain cepet. Hhe.

6.  Kerjakan secara tim. Nah, ini nih, kita kan di sini belajar bareng-bareng, jadi beri kesempatan orang lain untuk belajar juga. Hargai apa yang udah dikerjain orang lain meski mungkin kecil atau sedikit, check this one. Seseorang kan pasti senang kalo ada yang menghargainya. Penulis pernah gemas, dan keluarlah tulisan ini:
===
Ketika kau dalam TIM, bertindaklah secara tim!
Bukan sekedar sesuatu itu selesai, namun cobalah belajar bersama, beriringan, jadi yang pintar tak hanya kau, namun juga yang lain. 
Buat apa dibuat kelompok jika hasilnya sama saja, dikerjakan satu orang, SUPERMAN. 
Padahal yang diharapkan itu SUPERTEAM, bukan superman.

Keberhasilanmu sebagai seorang pemimpin tidak hanya pada dilihat dari produk saja, namun juga pada proses pembelajaran yang didapat anggota tim, transfer ilmu, dan ukhuwwah. 
Karna sejatinya untuk belajar. Belajar mengubah -1 menjadi 0, 0 menjadi 1, 1 menjadi 10, dst.
Dan tidak hanya sampai di situ, namun generasi selanjutnya harus lebih baik dari sekarang

bagi tugas.
pecahkan tugas besar itu menjadi beberapa bagian kecil. Bagi ke yang lain. 
Ketika memang butuh kecepatan dan tidak bisa bertemu langsung, manfaatkan dunia maya untuk menyelesaikannya. 
Gak ada alasan tidak untuk sesuatu kalo kita benar" menginginkannya. 
Alasan itu mungkin hanya kita buat" saja.

Tambahan (lagi):
Ketika seorang anggota tim diam atau tidak aktif, ya itu kesalahannya. 
Namun, mungkin kau (pemimpin) juga turut andil dalam pembodohan/mendzalimi anggota tim, karena (proses pembelajaran)apa yang harusnya dia dapat, tidak ia dapatkan. 
Kau tak mengajarkan kedisiplinan dan rasa bertanggungjawab pada anggotamu.
===

7.      Transfer ilmu/info. Seperti sebelum-sebelumnya, transfer segera apa yang kita dapat ke anggota lain yang bersangkutan sebagai back up. Kita gak tahu apa yang akan terjadi dengan kita(sakit, berhalangan hadir, dll), mangkanya lebih baik dipersiapkan hal terburuk dengan mentransfer apa yang kita tahu ke orang bersangkutan atau mungkin kita punya orang yang kita percayai di tim itu yang kita jadikan wakil. Transfer ilmu perlu dilakuan karena agar generasi sekarang tidak melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya atau dibuatlah LPJ guna dipelajar itu. Atau paling gak biar generasi penerus tau gimana-gimananya dan ada perkembangan ilmu/pengetahuan dari generasi sebelumnya.   

Nah, keknya sekian dulu ya, kalo ada yang mau menanggapi atau menambahkan silakan =)
Readmore >>

03 - 05 + 01 Pelatihan JWP & Sertifikasi JWP II: Ujian, Penutupan, Silaturahmi, Semnas Nanoteknologi, Buku, & Pulang :D

Bismillaah

Hari ketiga ialah pelatihan terakhir JWP II. Hari kedua ini kami belajar database dan CSS. Alhamdulillaah c gak dikasih tugas, hhe #eh. Namun, malam harinya saya masih terpikir kehidupan teman saya itu dan teringat SMS adik tingkat R’nB. Dan keluarlah ini:

Allaah mengajarkan ketegaran dan kesabaran pada mereka
Allaah menghendaki pahit getir kehidupan untuk mereka
Karna level mereka sudah sampai sana

Mereka
Yang lebih paham makna dan arti kehidupan
Yang mulai tahan pada terpaan dingin hidup yang hampa
Yang bermata nanar menginginkan kesamaan
Yang tak mudah mengeluh
Yang bersabar dan mencoba kuat

Hari keempat kami ujian. Ujian pertama ini ialah ujian online. Ada 8 unit kompetensi dengan 20 soal per unitnya. Waktu per unit ialah 30 menit. Open internet, tapi mau gimana, waktunya segitu, ada beberapa kawan yang memanfaatkan kesempatan itu =)
Hari kelima kami ujian lagi yakni menyelesaikan projet membuat web company profile. Sang asesor mengizinkan menggunakan dreamweaver. Yang sudah terbiasa menggunakannya pasti lincah dan bisa mendekati kelar, hmm. Dan inilah status saya:

Lepas jiwa
HA! 

<==

"Hanya" permasalahan siapa yang lebih awal belajar 

Tersirat kesal dan sesal. Sedih. Yah mungkin harus banyak belajar.
Setelah itu, yang laki-laki sholat jumat di masjid terdekat. Mereka otw menggunakan bus BPPTIK. Jam 1 kami kumpul lagi untuk evaluasi dilanjutkan dengan penutupan. Penutupannya ialah penutupan secara resmi, pelepasan nametag, dan kesan pesan. Setelah itu kami mengambil sertifikat yang dari BPPTIK. Setelah itu kawan-kawan pada pulang. Dan saya menunggu jemputan saudara saya.
Jam 4an saudara saya baru tiba dan saya ke rumah saudara saya itu, letaknya tak jauh dari BPPTIK. Saya berbincang di sana dengan istrinya. Yah, senang sekali berkunjung ke tempat saudara, bisa lebih kenal, kalo gak kek gitu gimana coba jarang-jarang kan, hhe. Saya menginap di sana dan malam harinya saya ke mbah saya yang rumahnya terletak di dekat BPPTIK. Saya bertemu beberapa saudara saya. Senang yang terasa bisa berjumpa saudara-saudara. Setelah hari cukup larut malam, kami pulang ke tempat saudara saya tadi, saya tidur di sana.
Ini status yang saya buat kala itu:

Enak kalo punya saudara/ temen (tersebar) di mana-mana, kalo pergi-pergi ada yang bisa dikunjungi. 
#‎Silaturahmi
#‎Alhamdulillaah
Mereka semua baik-baik. ^^

Keesokan harinya saya ke Bekasi diantar saudara saya itu. Saya dan teman saya mengikuti seminar Nanoteknologi di STMI. waaa dan ternyata di sana kami kepagian #eh maksudnya di luar prediksi, ternyata jalannya cukup lancar, jadilah kami menunggu beberapa saat. Setelah jam 8an kami masuk ke ruangannya yang terletak di lantai tujuh.
Pembicara pertama komunikatif, kami cukup memahami yang beliau sampaikan. Beliau ialah Ferry Anggoro Ardy Nugroho. Disela-sela materi itu saya malah mempelajari teknik presentasinya, hhe. Saya menangkap bahwa slide yang dibuat itu ada analogi-analoginya dan ada gambar-gambar lucunya yang membuat kami tertawa. Hho. Beliau mengupas tentang Nanoteknologi secara umum, sedangkan pembiacara kedua yakni Radyum Ikono, beliau menceritakan perkembangan nanoteknologi di Indonesia, dan pembicara terakhir yakni mas Imam Pasuwaryantoro mengupas riset mahasiswa mengenai nanoteknologi, beliau dari Undip lhoh anak Teknik Sipil 2010 #eh. Saat presentasi pembiacara kedua, bulik saya sudah di luar ternyata, saa keluar dan cerita-cerita dengan beliau. Hhe. Setelah itu saya masuk lagi.
Setelah sesi itu ada diskusi ilmiah sebenarnya, namun karena teman saya bosan, jadinya kami ke meninggalkan tempat itu. Setelah itu saya ke Gramed, dapet buku Robert Kiyosaki dan dapet buku 7 Kebiasaan Manusia paling Efektif. Diperjalanan pulang, hujan pun menyapa.
Jam 5an saya sampai di pemberhentian bus Bekasi, saya naik Gunung Mulia, hho, jadi pengen ke Wonogiri sekalian. Di sana saya melihat ummahat juga beserta keluarganya dan saya menemukan hikmah. Jam 6an sang bus baru datang dan saya pulang :D alhamdulillah jam 4an pagi saya sampai kost.
Beberapa hari kemudian saya baru merasakan betapa nikmatnya di sana(di Korea-Indonesia ICT Training Center) dan saya mendapat beberapa poin. Ini dia:

Ternyata 1 pekan-beberapa hari kemarin merupakan hari" penuh nikmat. 
Sahur jam 3an(bahkan sebelum jam 3) udah dibangunin. 
Sahur dan buka dengan varian menu yang nikmat.
Jadwal teratur. 
5 hari tanpa pengeluaran (kecuali yang sangat dibutuhkan).
Apalagi ya?
#‎CaraMensyukuriNikmat=#‎MenyebutNikmatItu
#‎MengenangMasaKemaren
 

#1
Dalam perjalanan Bekasi-Semarang, di atas GM, bertemu dengan sebuah keluarga. Sewaktu turun untuk makan terjadilah percakapan. 
Mahasiswi: Nggak turun Mbak?
Ummahat: Nanti, gantian. *sambil senyum ramah* (Mereka gantian menjaga barang bawaan. Padahal menurut sang mahasiswa di sana kondisinya aman)
#‎SiapSiaga

#2
Dalam perjalanan sang ibu sering menanyai, intinya "Sudah sampai di mana? Hati-hati. Sampe mana sampe mana kabari ibu". Mungkin itu bukti kekhawatirannya(khususnya pada putrinya) dan wujud #‎kasih sayangnya yang terimplementasi dalam tindak nyata. 

#3
"Sekeluarga(suami istri dengan 2 anak)" menjemput sang keponakan untuk mengantarkannya ke tempat tujuan. Mereka harus menunggu sekitar 1 jam dan berlelah-lelah ria "hanya" untuk#‎silaturahmi. 

Poin-poin aplikasi pelajaran kehidupan yang langsung tertangkap.


Itu ceritaku, gimana ceritamu? =)
Readmore >>