Showing posts with label Semarang. Show all posts
Showing posts with label Semarang. Show all posts

#1 Play with SABS: Semarang - Solo Termalam dan Petualangan di Mulai (Jelajah Solo!) :D

Bismillaah…

Apa kabar Guys? J Kali ini penulis ingin share mengenai pengalaman pertama penulis mengikuti kegiatan SABS. You know SABS? :D SABS is Sekolah Alam Bengawan Solo, yang ternyata letak sekolahnya di Klaten. Hehe.

Sebenarnya ini berawal dari dipertemukannya penulis dengan Kepala Departemen HRD SIM UNS (Lembaga keilmiahan UNS), yakni Okthina Damaryanti di kegiatan Pengabdian Masyarakat Realisasi Hasil Penelitian IV (Pengmas Realita IV) ILP2MI di Banten awal Mei silam. Dia atau tepatnya kami berjanji untuk main bersama di SABS karena ke-kepo-an penulis :Dv

Dua pekan yang lalu penulis berkeinginan memenuhi janji tersebut, namun qodarullaah karna deru tugas yang membahana penulis berhalangan bermain bersamanya. Okthina pekan lalu memberitahu bahwa di SABS akan ada kegiatan dan penulis agak longgar, sehingga bisalah mengikuti kegiatan itu dan sekalian pulang. Kan pulang kemaren (ceritanya) rindu dengan keluarganya belum tuntas. Hehehe.

Hari Jumat penulis kuliah sore. Belum lagi ada satu kuesioner yang belum tuntas. Hari itu presentasi pula dan ternyata pulang dari kampusnya molor. Maghrib baru kelar kuliah. Siap-siap balik ke Solo. Sebelum itu survey, alhamdulillaahnya penulis cepet dapet responden lelaki, karena itu yang kurang. Ba’da Isya’ penulis baru dari Semarang, sekitar jam 19.21 penulis baru melaju dari kost. Ini perjalanan termalam untuk ke Solo yang penulis lakukan. Alhamdulillaah di perjalanan tiada halangan, Cuma paling gelap aja dan penulis harus membuka kaca helm agar jalan terlihat jelas. Jam 21.14 penulis sampai di Gerbang belakang UNS. Alhamdulillaah dik Yulia (adik yang ketemu pas Pengmas Realita IV juga) cepet dateng. Setelah itu kami ke kost sang adik. Sebelum tidur kami cerita-cerita terlebih dahulu.

Setelah Subuh kami jalan-jalan di kampus UNS. Setelah itu duduk-duduk di Masjid Nurul Huda, cerita-cerita, dan terlihatlah oleh kami panitia kajian yang sedang mempersiapkan kajian. Karena jam mendekati jam 7, kami balik ke kost. Kami masak sarapan kemudian makan pagi, hhe. Jam sudah menunjukkan pukul 7 lebih dan kami bingung dengan rencana yang ada. Setelah kompromi via HP dengan Okthina(yang ternyata tidak bisa ikut) dan galau-galauan, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti anak-anak SABS jalan-jalan.   

Kami ke NH sekitar jam 9. Kemudian naik mobil truk pak polisi menuju Taman Balai Kambang bersama anak-anak SABS serta para pendamping anak-anak. Sesampainnya di Balai Kambang, anak-anak dilepas begitu saja dengan diberi instruksi sebelumnya dan para pendamping dibriefing. Kami dibagi, satu tim ada dua pendamping untuk menyusuri Solo.

Setelah beberapa saat, ada beberapa anak yang menanyakan pada penulis dan Yulia yang sedang berjalan, “Mbak Yulia yang mana ya?” Ternyata mereka ialah tim kami. Lantas kami mengikuti mereka. Awalnya mereka berkenalan dengan bule dan mencatatnya di depan mbak-mbak yang sedang nge-dance x_x

Setelah itu, Karena belum sholat Dhuha, mereka mencari masjid/ mushola. Di dalam taman itu ada, berbayar. Setelah mereka sholat Dhuha, kami melanjutkan jalan-jalan di taman itu. Mereka ingin masuk ke taman reptile, namun kami (pendamping) mengkompromikan dengan mereka, dengan uang Rp 20.000,00 untuk dua hari apakah bisa juga untuk main ke taman reptil itu, jadinya kami hanya berbincang dengan ibu penjaga taman reptile dan berpamitan. Hhe.

Setelah itu mereka menanyai mas-mas penjual peralatan pancing dan ibu-ibu penjual es dawet dan soto. Ternyata Taman Balai Kambang sering buat pre wedding ya hhe, kemaren itu kami menemui dua pasang pre wed. Setelah itu mereka laporan ke mas Jefri. Mereka diminta membuat peta Indonesia dari dedaunan yang sudah berguguran. Karena belum sesuai dengan permintaan dan ada beberapa tugas yang belum tepat maka satu tim yang lain mendahului kami. Karna kami harus menyelesaikan tugas pembuatan peta itu dan tugas mendata. Alhamdulillaah setelah itu kami bisa jalan. Tim depan kami ialah tim mas Rohandi Latif dan tim belakang kami ialah tim mas Agus Suroso (kalau tidak salah). Kami diminta berjalan-jalan dengan rute Gor Manahan – Stasiun Balapan – Monumen Banjarsari – UNS.
~to be continued ~

Readmore >>

Belum Berilmu Sepenuhnya, tapi Bisa Menuntaskan!


Bismillah...
Nak, kau ingin pergi ke suatu tempat. Namun kau belum tau pasti rutenya(belum begitu ada gambaran mengenai rute tersebut). Kau hanya punya abstraksi umum. Dengan semangat pantang menyerah dan ingin meraih tujuan itu, kau bisa ke sana. Dulu kau pernah ke daerah yang gak cukup jauh(mengerjar ketertinggalan), namun... kemaren... jalan yang jauh kau tempuh dengan bekal percaya pada Allah, pada penunjuk jalan, pada manusia yang kau tanyai, dan pada feeling. Bukan hanya jalan yang jauh, kau juga bertemu truk-truk besar, harus menyusup sana sini, mengambil kesempatan di pinggir, berlari menembus angin cukup kencang, mengambil opportunity jalan yang -sedikit- longgar, itu semua rintangan yang harus kau lalui. Dan.... Kau bisa!



Itu berarti...
Ujian ini pasti kau juga bisa.
Kejarlah ketertinggalan itu, percaya pada Allah, mulai belajar, percaya kawan, fokus, berusaha keras, dan percayalah kau bisa hadapi semua rintangan itu. Meski kau masih samar dengan apa yang harus kau selesaikan.

Nothing impossible.
Pasti bisa!

Kejarlah impianmu tuk orang tuamu, sebagai balasan yang pasti tak bisa sepenuhnya setimpal. Untuk sedikit mengobati lelah letih orang tuamu. :'(

Semangat UTS!
Semangat belajar!
Ihrish!

#FokusUTS

Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, "Mu'min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu'min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah "Qodarulloh wa maa syaa'a fa'al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi".

http://www.ilmoe.com/721/mumin-kuat-lebih-dicintai-allah-bersemangat-terhadap-hal-bermanfaat.html
Readmore >>

Jangan Berguguran Wahai Kau Penuntut Ilmu

Bismillah…
Alhamdulillah, Allah masih memberi kita nikmat islam dan iman. Kali ini, penyusun ingin sedikit berbagi mengenai never give up untuk para pencari ilmu. Beberapa hal yang saya dapat sewaktu mendengar kajian di Al Barokah dan ada pula yang by reading di inet.

Yang saya dapatkan ialah bagaimanapun keadaannya, janganlah sampai kita putus asa, stagnan, menyerah untuk mempelajari ilmu. Serta ada anjuran juga untuk mendatangi majelis ta’lim meski gak paham materi yang disampaikan sang ustadz. Why? Karena kita bisa mengambil faidah akhlak dan adab sang ustadz. Jika tidak mendapatkan itu, maka kita bisa mengambil faidah akhlak dan adab kawan seperjuangan untuk menuntut ilmu. Misal, bagaimana ketawadhu’an atau kegigihan kawan kita (misal dia ke majelis ta’lim hanya dengan naik sepeda). Nah, di majelis ta’lim kita gak cuma mengambil faidah ilmu yang diberikan sang ustadz, namun juga mencermati hal-hal kecil di atas, guna melejitkan semangat kita. (Baca: Gak cuma hardskill, namun juga softskill)

Yang selanjutnya ialah jangan menanti kesempurnaan untuk melakukan sesuatu. Mengutip nih
“Sesuatu yang tidak didapat seluruhnya, jangan ditinggal seluruhnya”
Nah, seperti itu, contoh: Ketika kita gak bisa konsisten dateng untuk bahasa Arab, janganlah kita mundur dari perhelatan menuntut ilmu ini, karna ia(belajar bahasa Arab) sebagai jembatan dan sebuah jalan peluang besar agar kita bisa banyak belajar, dari kitab-kitab arab, bukan terjemahan lagi. Oya, untuk mensiasiasati ketertinggalan kita, kita bisa minta tolong kawan kita untuk direkamkan. Dulu saya juga gitu, ada 1 hari di mana hari itu saya ada praktikum, sang ustadzah menyarankan pada saya untuk merekam pelajaran yang beliau sampaikan. Meski rasanya tidak senikmat menuntut ilmu secara langsung, namun cukup mengobati dahaga ilmu itu.

Atur strategi agar kita tetap mendapatkan ilmu itu, jika memang niat kita kuat. Jika belum kuat, coba review kembali materi-materi tentang faidah/keutamaan belajar agar kita semangat belajar bahasa Arab atau belajar ilmu lain. Kapan lagi kalo gak sekarang? Esok? Ya kalo programnya masih ada. Ayo ambil peluang besar itu. Apalagi kalo kita perempuan, harusnya akan semakin menambah semangat kita, karena kita harus mendidik anak kita. Kalo kita gak mengisi penampungan ilmu kita dari sekarang, kapan lagi? Keburu nikah dan punya anak lhoh ,itu akan semakin rempong. Liat aja ummahat gitu, semangat sekali, namun kadang anaknya pengen ini pengen itu, jadi kurang focus belajar. Nah, kita yang masih single gini, ayo semangat belajar ^_^

Dan ingat, batu yang keras gitu aja bisa dilubangi oleh air secara perlahan, nah pasti kita juga bisa ^_^
Readmore >>

BEKAL-BEKAL UNTUK MENUNTUT ILMU [2-end]

ð  Kajian Selasa, 13 November 2012 di Majelis Al Barokah, Semarang (Yang sebelumnya hari Senin, 12 November 2012)
1.       Bagusnya hati
·         Menata dan memperbaiki hati.
·         Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh, bagus hatinya => maka benar-benar akan Kami beri petunjuk/ jalan Kami(jalan yang menghantarkan pada Surga).
·         Hati kita itu untuk menampung ilmu. Maka seandainya tempat itu sholeh maka hati tersebut akan bisa menyimpan dengan baik dan mudah menghafal. Namun jika tempat tersebut fasiq/ dipenuhi dosa/ maksiat maka tempat tersebut akan menyia-nyiakan isinya. Ibnul Qoyyim => hati manusia apabila sering maksiat maka kebaikan susah masuk. Ilmu tidak bisa memasukinya. Seperti kalo botol diisi air, jika tempat itu rusak maka tempat tersebut menyia-nyiakan apa yang ada di dalamnya.
·         Hati kita sebagai pondasi/ pemimpin/ pokok dari segala sesuatu/ pemimpin. Ingatlah jasad manusia terdapat mutghoh, apabila segumpal darah itu bagus maka akan bagus pula seluruh anggotanya. Akan tetapi sebaliknya, segumpal darah itu dipenuhi dosa, akan rusak anggota tubuhnya. => perbaiki hati dengan ilmu, mengenal nama-Nya, sifat-Nya, perbuatan-Nya, memikirkan-Nya, merenungkan ciptaan-Nya, Allah menjaga langit dan bumi.
·         Ayat kauniyah è ciptaan Allah, siang malam è tanda kebesaran-Nya.
·         Ayat syar’iyah è terkandung di Al qur’an.
·         Untuk memperbaiki diri yakni dengan sholat wajib dan sholat sunnah (sholat malam, dll).
·         Seseorang menjauhi perkara yang merusak hati.
·         Penyakit hati bila bersarang di hati, maka sesungguhnya hati tersebut tidak bisa menampung ilmu. Jikapun bisa menampung ilmu maka tidak bisa faham dengan baik.
·         Atau malah menggunakan ilmu untuk melanggar syariat Allah. Munafik, sakit hati, mereka punya hati tapi hatinya tidak bisa memahami ilmu.
·         Penyakit hati ada 2 yakni syahwat dan syubhat.
·         Syahwat yakni dorongan hawa nafsu, cinta dunia dan kelezatan dunia, serta tersibukkan perkara dunia. Syahwat è menyenangi gambar-gambar yang dilarang, senang mendengar suara-suara/ nyanyian syaithon, musik (haram <== terompet setan), sutra, lalai dari al qur’an dan mengkaji ilmu Allah, suka melihat perkara haram.
·         Seharunya penuntut ilmu menyiapkan tempat yang baik, siapkan dengan bersih.
·         Imam syafi’i mengadukan jeleknya hafalannya kepada Waqi’. Ilmu itu cahaya, jangan kau padamkan dengan maksiat! Ilmu agama tidak sama dengan ilmu dunia yakni untuk mendapatkannya memerlukan adab.
·         Syubhat yakni kerancuan berpikir/ pemikiran menyimpang, keyakinan rusak. Waspada dari syubhat dan syahwat karena keduanya ialah senjata setan. Amalah yang diada-adakan itu dosa.
·         Hukum asal ibadah ialah terlarang, kecuali ada yang menghalalkan. Hukum asal dunia ialah boleh, kecuali ada dalil yang melarang.
·         Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah maka tertolak. Perkara syubhat è menyandarkan pemikiran bid’ah.
·         Safasush sholih ialah sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in.
·         Hasad ialah tidak suka bila saudaranya mendapat kenikmatan dan dia berusaha menghilangkan nikmat itu.
·         Dengam dan sombong tidak boleh. Sombog itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia.
·         Ambillah kebenaran.
·         Banyak tidur è berusaha diatur. Jangan banyak tidur!
·         Banyak bicara yang tidak ada faidahnya è tidak boleh. Bicara seputar ilmu, bukan ghibah, atau namimah.
·         Menggelincirkan ke neraka itu lisan dan kemaluan.
·         Banyak makan è ilmu tidak akan teraih dengan badan yang santai dan kenyang.
·         Banyak makan è banyak minum è banyak tidur è tidak belajar.
·         Bentuk perbaikan hati yakni dengan menjauhi penyakit itu.

2.       Kecerdasan
·         Kecerdasan ada 2 yakni kecerdasan yang ditakdirkan atau tabiat dan kecerdasan yang diusahakan/ diasah dengan berlatih. Untuk yang pertama dengan kuatnya ilmu dan yang kedua yakni dengan kecerdasan yang biasa-biasa saja namun membiasakan jiwa/ nafsu sampai terbiasa sehingga bisa cerdas.
·         Kecerdasan digunakan untuk bisa membedakan masalah dan mengumpulkan dalil.

3.        Semangat, jangan lemah, jangan putus asa.
·         Bersemangatlah terhadap perkara yang bermanfaat untukmu! Mohonlah pertolongan dan jangan merasa lemah! Susah itu sudah biasa.
·         Sesungguhnya Allah bersama orang bertaqwa dan berbuat baik.
·         Dengan mengetahui urgensi perkara maka semangat untuk meraihnya.
·         Tau ilmu agama  <== selamat ke Surga Allah.
·         Ilmu adalah perkara yang paling agung. 1 ilmu dengan sunia seisinya itu tidak sebanding.
·         Orang terdahulu rela berjalan, naik onta ataupun kuda berbulan-bulan atau menjual atap rumah untuk memperoleh 1 hadits, karena manisnya ilmu.
·         Maka wajib bagi penuntut ilmu untuk menghafal yakni dihafalkan dan dipahami.
·         Semangat duduk bersama orang berlimu dan mengambil ilmu mereka.
·         Semangat banyak membaca kita ulama, karena jutaan judulnya. Untuk bisa membaca kita ulama maka belajar bahasa Arab.
·         Dan hendaklah penuntut ilmu menyibukkan umurnya dan waktunya untuk ilmu bukan perkara sia-sia.
·         Penuntut ilmu hendaknya memiliki sifat bakhil terhadap waktu yakni jangan membiarkan waktu berlalu begitu saja.

4.       Seorang penuntut ilmu hendaknya memiliki tekad, kesungguhan, dan juga sabar yang terus menerus.
·         Dan hendaklah menjauhi malas dan lemas. Dan bersungguh-sungguh mengekang jiwanya melawan syaithon. Karna sifat dasar manusia ialah mengajak ke kejelekan.
·         Maka jiwa manusia dan syaithon menjadikan berat menuntut ilmu.
·         Sebab-sebab yang bisa menjadikan semangat è membaca biografi ulama, sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in yang sarat dengan cahaya, membaca tentang kesabaran mereka, gigih memikul beban kehidupan, rihlah dalam mencari ilmu, penuh perjuangan.

5.       Menyiapkan bekal.
·         Menyiapkan fisik (kesehatan) dan materi (biaya).
·         Mencurahkan puncak kemampuan sampai dia mencapai apa yang dia inginkan. Menghafal, memahami, membentuk qoidah.

6.       Bukan dengan otodidak tapi mengikuti guru.
·         Ilmu itu diambil dari lisan-lisan ulama, duduk dihadapan ulama, mengucapkan lafadz hadits,...
·         Tidak ada kekeliruan dan tidak ada kesalahan dalam memberi harokat.
·         Tidak hanya ilmu, tapi juga mengambil adabnya dan akhlaknya, sifat kehati-hatian dalam menghadapi kehidupan.
·         Belajar dengan kita bisa salah paham, banyak salah, sedikit benar.
·         Dan tidaklah seorang laki-laki dengan ilmu kecuali dengan ulama è terbimbing dan terdidik.

7.       Belajar dalam waktu yang lama dan sabar
·         Imam ahmad è belajar sampa mati.
·         Sahabat belajar >= 15 tahun.
·         Maka seorang penuntut ilmu jangan menyangka menuntut ilmunya sempurna daam waktu sehari-dua hari, setahun-dua tahun. Butuh kesabaran bertahun-tahun. Rutinkan! Amalkan! Penuh kebaikan.
·         Qodhi ‘Iyadh è sampai kapan seseorang menuntut ilmu? <== sampai mati. Tinta itu dikuburkannay (perumpamaan).
·         Imam Ahmad è saya duduk membahas tentang haid 9 tahun (1 bab).
·         10 tahun atau 20 tahun è sebagian ualama senantiasa dia duduk dihadapan gurunya sampai Allah mewafatkannya.

Bekal yang sepantasnya untuk memperhatikan terhadap pondasi-pondasi tadi agar berhasil ilmunya. 
Readmore >>

BEKAL-BEKAL UNTUK MENUNTUT ILMU [1]

Bismillahirrohmanirrohim..

ð  Kajian Selasa, 13 November 2012 di Majelis Al Barokah, Semarang

·         Dalam setiap tulisan awali dengan basmalah. Contohnya dalam Alqur’an, setiap surat pasti diawali dengan basmalah kecuali At Taubah. Basmalah untuk mencari barokah Allah.
·         “Maka risalah ini adalah kata-kata yang ringkas, hanya terdiri dari beberapa kata.” Ini menunjukkan ketawadhu’an penulis. Karena barangsiapa yang bertawadhu maka Allah mengangkat derajatnya.
·         Untuk menapaki jalan menuntut ilmu butuh pondasi-pondasi penting.
·         Menuntut ilmu agama (paling berharga) itu musti ikhlas, tawadhu’, menghambakan diri pada Allah.
·         Saya wasiatkan dan saya ingatkan dengan pondasi-pondasi tadi pada penulis, saudaraku, dll.
·         Maka seseorang yang menghendaki menuntut ilmu maka harus bagi dia memiliki pondasi/ pokok/ asas yang 10.
·         Ada banyak besak dan pondasi namun secara umum ada 10.

BEKAL-BEKAL PENUNTUT ILMU:

1.       Memohon pertolongan untuk mengamalkannya (Al isti’anah).
·         Orang ialah hamba yang lemah dibanding kekuasaan Allah.
·         Maka apabila Allah serahkan pada dirinya sendiri (tidak dibimbing Allah) maka akan sia-sia/ tidak diberi taufiq.
·         Ilmu yang bermanfaat itu menjadikan penuntut ilmu semakin takut.
·         Jika dia menyerahkan perkaranya kepada Allah dan memohon pertolongan Allah maka Allah membimbing dia.
·         Ilmu sangat penting, apalagi untuk akhwat/ ummahat, karena baik buruk suatu generasi ditentukan oleh wanitanya.
·         Dan sungguh Allah telah menganjurkan untuk menuntut ilmu dan memohon pertolongan maka Allah berfirman dalam surat Al Fatihah: 5.
·         Allah berfirman jika bertawakal setelah berusaha maka itu mencukupi baginya dan Allah menanggung urusannya. Ibtikal: bersandar pada Allah tanpa usaha.
·         Bertawakallah seperti tawakalnya seekor burung dengan sebenar-benar tawakal, sungguh Allah benar-benar memberi rizki sebagaimana Allah memberi rizki seekor burung.
·         Jangan berputus ada dalam menuntut ilmu!
·         Rizki yang paling agung ialah ilmu agama.
·         Nabi kita selalu bertawakal pada Allah, dalam semua perkara seperti pada doa keluar rumah atau bepergian, doa yang tsabt menjadikan bukti nabi adalah orang yang bertawakal dengan doa bismillahi tawakaltu... (kuserahkan semua urusan pada Allah...)
·         Ilmu tidak bisa diperoleh dengan badan yang bersantaisantai.
2.       Niat yang baik | Niat yang ikhlas, sabar, istiqomah
·         Allah ingin memberi barokah ilmu dan rizki => malah dia mundur.
·         Jangan berbangga diri dan agar dikatakan pandai.
·         Selain itu agar bisa mengajarkan, beramal sholeh, untuk keridhoan Allah.
·         Jika bersungguh-sungguh di jalan Allah maka dia akan diuji.
·         Jangan berniat untuk didengar (sum’ah), terkenal (syuhroh), atau mencari dunia.
·         Ilmu agama lebih agung dari dunia.
·         Jika niat karena Allah maka Allah memberi taufiq dan pahala karena Allah.
·         Menuntut ilmu itu wajib maka segala wasilah (perjalanan, pakaian yang baik, bekal) juga dihukumi sama dengan tujuannya.
·         Amalan seorang hamba diterima jika ikhlas karena Allah dan mencontoh rasulullah.
·         Dan ketaqwaan paling agung ialah niat ikhlas karena Allah.
·         Orang yang riya’ (supaya dilihat manusia) rugi di dunia dan di akhirat diadzab.
·         Ada cerita tentang 3 orang yang masuk neraka karena riya’. Mereka ialah laki-laki yang mencari ilmu supaya dikatakan alim, seorang yang berjihad agar dikatakan pemberani, dan orang yang bershodaqoh agat dikatakan dermawan. Semoga kita tidak termasuk dan kita berlindung pada Allah dari yang demikian itu.
·         Perzina bisa masuk surga karena niat yang ikhlas karena Allah memberi minum anjing yang hampir mati.
3.       Merendahkan diri/ tidak menyombongkan diri, selalu meminta taufiq kepada Allah.
·         Berdoa kepada Allah al istihadah (dalam menuntut ilmu).
·         Hamba itu faqir (sangat butuh pada Allah dengan kebutuhan yang sangat).
·         Dan Allah menganjurkan hambanya untuk meminta dan merendahkan diri pada Allah disertai ketaatan.
·         Rabb kita turun pada 1/3 malam terakhir maka barangsiapa yang berdoa padaKu maka akan Kuijabahi. Jika meminta akan Aku berikan, jika meminta ampunan maka akan Alah ampuni.
·         “Wahai Rabbku, berikan kepadaku ilmu. Masukkan diriku ke golongan orang sholih” Nabi Ibrahim kekasih Allah masih meminta tambahan ilmu.
·         Ijtihad seorang hakim (ilmunya mumpuni) jika salah maka mendapat 1 pahala, sedangkan jika benar maka mendapat 2 pahala.
·         Nabi mendoakan Abu Hurairah menjadi seorang yang hafal, tidak mudah lupa langsung hafal. Dan memahamkan Ibnu Abbas dengan tafsir maka ia menjadi orang yang paling paham dengan tafsir Al qur’an dan ia menjadi tintanya umat ini.
·         Kalau mereka saja meminta, maka kita lebih pantas meminta pada Allah, karena hafalan kita yang lemah.
·         Mereka meminta pada Allah supaya diberi ilmu (itu ulama). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pergi ke masjid-masjid, kemudian sujud pada Allah, meminta pada Allah. “Ya Allah, Engkau mengajari Ibrahim, maka ajari aku. Engkau memahamkan Sulaiman, maka pahamkanlah aku..”
·         Sampai-sampai Syaikhul Islam sudah hafal, tidak berlu buku.
·         Imam Ibnul Dafiq => seseorang bisa mengatakan keunggulan orang lain kalo orang itu berilmu.

Segini dulu, insyaAllah disambung lagi.


Readmore >>

Tipe Kepribadian/ Karakter berdasarkan Personality Plus & Sponge Bob



Bismillah...

Waa abis lebaran, Asysya ucapin taqobbalallahu minna wa minkum, shiyaamana wa shiyyamakum. Semoga Allah menerima amal saya dan anda. Demikian juga puasa saya puasa anda. Aamiin. =)

Lama gak nongol, jumlah postingan gak nambah-nambah pula, maapin ya. Hhe

Kali ini pengen cuap-cuap tentang kepribadian. *Ciyyeee kek psikolog aja ngemengnya kek gini, hho <= sekali-kali aja, hhe* Yang penulis tau dari bukunya Florence Littauer yang berjudul Personality Plus tipe kepribadian manusia ada 4, nah di bawah ini penulis akan sebutkan pula ciri-cirinya:

o   Sanguinis: Spontan, lincah, dan periang.
o   Melankolis: Penuh pikiran, setian, dan tekun.
o   Koleris: Suka petualangan, persuasif, PD.
o   Phlegmatis: Ramah, sabar, dan puas.

Nah, para pembaca yang semoga senantiasa diramhati Allah ta’ala *ciyyeee =)*, penulis bisa tau hal hal di atas setelah sharing bin criting-criting ama kakak tingkat dan dosen. Dulu sempet nanya tentang hal itu (Kepribadian) ke dosen IF Undip (Pak Edy Suharto *makasih ya Pak =)*) dan ternyata oh ternyata serial Sponge Bob Square Pants itu didesain berdasarkan teori kepribadian Aristoteles. Jadi ada 4 tokoh itu merepresentasikan 4 tipe di atas. 

o   Sanguinis => Sponge Bob
o   Melankolis => Squidward
o   Koleris => Mr. Crabs
o   Phlegmatis => Patrick

Sebenarnya ragu juga mau nulis kek gini, soalnya di mbah Google juga udah banyak, isinya juga hampir sama, dan buku acuannya pun sama yakni buku Personality Plus itu. Namun ya itu tadi ada sedikit tambahan wawasan dari Pak Edy ternyata ada tujuan di balik serial Sponge Bob. Nah, sama pak Edy dikasih deh link ini (penjelasan tentang keempat karakter di atas).
Setelah mampir di sana dan share di FB juga nah ada kakak tingkat(mas Ali Khaidhir) yang ngasih tau tentang bukunya Florence Littauer itu. Karena gak sabar pengen melahap bukunya, aku bergegas ke Togamas Semarang nyari tu buku, setelah beberapa menit ngubek-ubek toko buku yang baru buka itu ketemu juga tu buku. Dasar anak polos, abis beli tu buku penulis langsung merekomendasikan tu buku di KREATIF 2011 disertai harganya pula harganya 59.500, disc 15%. Nah mas Adit (mas Aditya Nugroho, Kakak Pemandu penulis dulu) menyarankan baca Enneagram. Kalo yang ini penulis searching aja kok, baca ebooknya doang, hhe. 


Readmore >>