Showing posts with label school. Show all posts
Showing posts with label school. Show all posts

School => Ilmu/ Nilai

Bismillah... Assalaamu’alaykum Warohmatulahi Wabarokaatuh Allow kauand2, ini saya nulis kek gini coz saya dapet pertanyaan2 dari adik kelas. Katanya pertanyaan2 ini buat karya tulisnya. Yak sekarang saya jawab neeh: 1. Bagi Anda, sekolah itu lebih utama mencari nilai atau ilmu?Menurut saya dan setau saya esensi sekolah ialah mencari/ menuntut ilmu. Banyak sekali manfaat llmu (menuntut ilmu)untuk kita. Dari gelap gulita kebdohan kita bisa berjalan mengarungi kehidupan ini dengan ilmu menuju kehidupan yang terang benderang. dengan ilmu, dunia dan akhirat bisa kita raih. Ilmu merupakan teman dalam kesepian.Sedangkan nilai berguna untuk mengukur seberapa dalam pengetahuan kita akan ilmu –yang kita pelajari-. Namun penilaian di sini akan akurat jika kiita benar-benar jujur dengan kapabilitas/kemampuan kita. 2. Apakah Anda merasa keberataan atau terbebani dengan nilai KKM yang terus naik serta pelaksanaan UN yang semakin ketat?  Seharusnya peningkatan KKM harus menjadi cambuk untuk kita agar semaki giat belajar. Dengan KKM yng tinggi bisa mendongkrak nilai-nilai kita.  Mengenai pelaksanaan UN yang semakin ketat, saya setuju dengan hal itu agar benar-benar tepat penilaian akan ketercapaian input ilmu pada kita. Namun –sedikit mengutip perkataan guru saya- bahwa pelaksanaan UN yang semakin ketat itu secara tidak langsuung menyindir /menghardik diri kita. Pasalnya, dengan adanya pengawasan yang ketat itu berarti kekurangpercayaan pada kejujuran kita. 3. Apa saran Anda dengan sistem pelajaran di sekolah Anda?  Saran saya lebih ditingkatkan mutunya dengan cara peningkatan kualitas pengajaran pada anak didik terkait dengan ilmu yang beliau kuasai dan pengajaran pada anak didik akan pelajaran kehidupan. Guru benar-benar perhatian dan pengertian pada siswa dengan memantaunya. Guru menindak teas siswa-siswi yang berbuat curang. Hal ini harus diimbangi sikap positif dan proaktif siswa.  Sistem pembelajarannya harus menyenangkan, tidak membosankan, dan memacu siswa untuk mengeksplorasi ilmu terkait. 4. Apa yang Anda lakukan untuk bisa mendapatkan nilai yang baik?  Belajar dan berusaha keras. Karena kesuksesan dapat diraih dengan pengorbanan dan perjuangan. Dan bisa karena biasa. Hali ini bisa dilakukan dengan belajar rutin sedikit demi sedikit dan mengulang-ulang materi atau bisa juga dengan membuat resume materi pelajaran. 5. Menurut Anda, bagaimana caranya untuk mencegah usaha mencontek atau tindakan curang lainnya dalam ujian agar kita benar-benar bisa mengerjakan soal sendiri dengan percaya diri dan memanfaatkan ilmu yang kita peroleh? Kita menanamkan keyakinan pada diri kita sendiri bahwa mencontek itu merupakan perbuatan curang (tidak jujur) yang bisa membawa pelakunya pada kemurkaan Allah.  Kita rutin belajar.  Mempunyai keinginan untuk mengetahui seberapa dalam ilmu yang telah pelajari kita pelajari.  Percaya bahwa dengan mencontek membuat ilmu yang kita pelajari menjadi tidak barokah.  Pembinaan ruhiyah siswa. 6. Anda lebih bekerja keras untuk mendapatkan ilmu atau mencari nilai baik?Saya bekerja keras untuk meraih ilmu dan nilai yang bagus. (Tergantung pula pada ilmu/ bab apa yang saya pelajari) Hhe inilah pendapat saya mengenai pertanyaan2 yang diajukan oleh adik kelas saya itu. Jika ada kekeliruan mohon dikoreksi atau ditambahi jika kurang.. =)
Readmore >>

What Do U Think About Cheating...???

Bismilah... Tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Saudariku Edo.. =) 1. Apa pendapat Anda mengenai “Mencontek”?  Menurut saya mencontek merupakan tindakan pembohongan yang akan mencederai diri pelakunya dan aktivitasnya. Kenapa saya katakan demikian? Coba lihat saja pada orang yang suka/ terpaksa mencontek, maka nilai yag ia peroleh bukan mutlak nilainya, karena itu amal jama’i * =) *, sehingga ia tak tau seberapa perkembangan dirinya atau seberapa kemampuannya. Aktivitas test yang digunakan untuk menilai kapabilitasnya, menjadi terkontaminasi tindak pencontekkannya. 2. Apa penyebab siswa mencontek?  Penyebab yang pasti karena ia kurang persiapan dari rumah. Namun tidak semua siswa yang kurang persiapan pasti akan mencontek.  Kepercayaan yang belum ia jiwai. Sejak kecil qt tau yang namanya bohong itu dosa. Namun semua itu tak hanya sebatas sampai di lisan, naum juga harus ada aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.  Masalah-masalah eksternal maupun internal. Contohnya: jika seorang anak dipaksa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan ia tidak mempersiapkan jauh-jauh hari, ia malas, dan tanggal main sudah di depannya, serta kepercayaan yang belum ia jiwai, maka aksi cheating pun ia lakukan.  Linkungan yang kurang baik. 3. Apakah siswa akan merasa puas setelah mencontek? mengapa?  Menurut penulis, bukan rasa puas yang qt dapatkan karena itu bukan hasil murni yang keluar dari otak qt sendiri. gimana bisa puas kalo sudah terkontaminasi hasil orang lain. 4. Apa dampak positif dan negatif dari mencontek?  Dampak positif : pencontek akan memperoleh hasil yang bagus (tidak semuanya), jadi pencontek harus pintar pula,misalnya dengan menganalisis jawaban teman dan mencontek pada teman yang kapabel.. *hhe malah ngajari mencontek*  Dampak negatif : 1) tidak mengetahui kemampuan diri sendiri. 2) memupuk sikap suka berbohong, yang bisa saja terbawa hingga dewasa. 3) menimbulkan sikap kurang kondusif saat test berlangsung. 4) memupuk sikap malas dan tidak bertanggung jawab. 5) berdosa. 5. Menurut Anda, siapakah yang paling ertanggung jawab terhadap perilaku mencontek? (siswa sendiri/ guru)  Menurut penulis ya siswa itu sendiri. Seharusnya ia mampu memimpin dirinya sendiri untuk tidakk berbuat curang dan ia bertanggung jawab atas dirinya sendiri pula.
Readmore >>

Korelasi antara Mapel, Guru, dan Ukuran Buku

Bismillah… Assalaamu’alaykum pembaca.. senang ada yang berjunjung  postingan kali ini tertuju pada siswa-siswi SMA N 1 Wonogiri yang akan naik kelas ke kelas XI, untuk persiapan buku, postingan ini berisi korelasi antara guru, mata pelajaran yang diampu dan perkiraan buku yang digunakan untuk nulis. Penulis mulai dari atas ya, ini berdasarkan susuran mapel di raport. 1. Pendidikan Agama Islam. Gurunya yaitu bu Eka. Adik-adik siapkan buku catatan yang tipis. Karena kegiatan menulis itu tidak begitu sering. Dan juga Karena durasi untuk mapel ini, sepekan Cuma 2 jam pelajaran. 2. Bahasa Indonesia. Gurunya adalah bu Jauhari. Adik-adik harus menyiapkan buku tugas dan buku catatan. Buku tugas harus lebih tebal daripada buku catatan. Karena penugasan lebih banyak daripada mencatat. 3. Bahasa Inggris. Gurunya adalah bu Anggar. Siapkan buku catatan yang tipis dan buku tugas yang tipis. 4. Matematika. Gurunya bu Pur. Siapkan buku tugas dan buku catatan yang tebal. Coz biasanya sering banget nyatet wa ngerjain LKS. 5. Fisika. Gurunya pak WP (Wahyu Probo, bukan wordpress ). Siapkan buku catatan yang tidak terlalu tebal. Biasanya ngerjain soal-soal gitu dan kadang diskusi. 6. biologi. Gurunya bu Famy, guru terkritis. Siapkan buku catatan dan buku tugas yang tidak terlalu tebal. 7. kimia. Gurunya bu Prapti. Siapkan buku tugas dan buku catatan yang tebeelll. 8. seni rupa. Gurunya pak David. Gag usah siapin buku. Biasanya Cuma nglukis, dan kertasnya itu kita dapet dari beli dari beliau. 9. penjas. Gurunya pak Agus. Juga gag usah menyiapkan buku. 10. TIK. Gurunya pak Muh. Idem. 11. Bahasa mandarin. Gurunya anis laoshi dan zhang laoshi. Siapkan buku tugas dan buku catatan yang tidak terlalu tebal. 12. bahasa Jawa. Gurunya pak Harno. Siapkan buku catatan yang tidak terlalu tebal. Penulis kira itu saja korelasi antara mapel, guru, dan ukuran buku. Karena mungkin walau mapel sama, guru beda ukuran buku pun berbeda. Moga bermanfaat buad menyiapkan buku, so nanti kalau kelas XI uda nyiapin buku yang sesuai dan bukunya nggak nyisa.  keep blogging!! 
Readmore >>

lebih baik ke IPA atau IPS??

Bagi kelas X SMA masih binun kah akan memilih jurusan apa, IPA, IPS, Bahasa (kalau ada), atau Solo-Purwantoro?? (pilihan terakhir just for yang ingin melakukan perjalanan) : ) Tak usah bingung, dari pengalaman yang penulis peroleh sewaktu di bus begini: Kalau mau memilih IPA atau IPS (afwan ya terbatas IPA dan IPS) itu disesuaikan dengan kitanya, kita lebih mampu yang mana, lebih mampu hafalan ataukah menghitung. Kalau lebih mampu menghafal berarti kita lebih tepat ke IPS sedangkan kalau lebih mampu menghitung ya sebaiknya ke IPA. Mungkin selama ini ada dikotomi dan pandangan negative ya sama anak IPS (hehe afwan ya pembaca yang ambil jurusan ini). Huaha karena penulis anak IPA so kurang bisa menjelaskan mengenai paragraph ini, silakan untuk anak IPS yang lebih mumpuni bidangnya untuk mengubah cara pandang ini. : ) afwan.. karena kasian juga kalau anak maunya ke IPS namun dipaksa orang tuanya ke IPA, malah si anak kurang semangat dalam belajar. Penjurusan itu juga akan berpengaruh pada diri kita dan cara pandang kita. Kalau kita memilih IPA maka kita akan cenderung kurang berjiwa sosialis daripada yang anak IPS. Kalau jadi anak IPS itu lebih nyantai daripada anak IPA yang hampir setiap hari bejibun tugas dan ulangan (hehe kalau musim ulangan). Tapi ingat berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Dan ingat kalau di IPA nanti sewaktu kuliah bisa ambil jurusan IPA maupun IPS, namun jika di IPS nanti hanya bisa ambil jurusan IPS, begitu katanya.. Intinya sesuaikan kemampuan kita.
Readmore >>