Showing posts with label akhwat. Show all posts
Showing posts with label akhwat. Show all posts

FINDING TIME (MENEMUKAN WAKTU)


FINDING TIME (MENEMUKAN WAKTU) – By: Paula Peisner Coxe
Kesejukkan bagi Para Wanita Sibuk


 Tips 1: Kelola Harapan Orang Lain terhadap Anda
        Tanyakan pada diri sendiri:
“Mengapa aku mau mengerjakan ini?”
“Apa yang kuinginkan dari situasi ini?”
“Apa yang diinginkan atau diharapkan orang lain yang terlibat di dalamnya?” – Fokuskan jawaban Anda pada hasilnya
“Bagaimana caraku bisa memenuhi harapan mereka dengan tetap menjaga ketenangan  saya?”
“Bisakah secara realistis saya berjanji untuk memenuhi pengharapan mereka dan mendapatkan apa yang saya inginkan dari situasi itu?”

 Tips 2: Sedikit Lapisan Tidak akan Menyakiti Siapa pun
     Bantalan yang nyaman bisa melapisi Anda pada bagian yang tepat. Usahakanlah untuk selalu memperpanjang perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian suatu sasaran. Jalankan cara ini dan dan jadikan sebagai pengukur waktu pribadi Anda, dan perkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk semua mata rantai yang terlibat.

  Tips 3: Belajar Mengatakan ‘Tidak’ pada Orang Lain dan ‘Ya’ pada Diri Sendiri
     Jika ada orang yang meminta Anda melakukan sesuatu, jangan langsung memberi jawaban. Jangan cepat-cepat menurutinya. Jika Anda harus mengatakan ‘Tidak’, maka katakana dengan efektif dan dengan dipermanis. Diam dulu sebelum menjawab. Beri waktu bagi diri Anda sendiri untuk berpikir. Jika situasinya terlalu emosional sehingga tidak memungkinkan jawaban langsung, maka gunakanlah voice-mail atau email untuk mengatakan ‘tidak’. Mungkin kelihatannya seperti jalan keluar bagi pengecut, tetapi pesan Anda tetap bisa sampai dan tidak membuat orang lain menunggu-nunggu dalam ketidak-pastian. Dengarkanlah kata nurani Anda dan kenali motivasi Anda yang sesungguhnya. Jika kata ‘tidak’ adalah jawaban yang tepat untuk permintaan itu, katakan saja.

 Tips 4: Alihkan saja kalau Tidak Berguna dan Berlarut-Larut
1)         Memandang ke depan.
2)         Kenali konflik yang mungkin timbul
3)         Usahakan solusi yang disepakati bersama
4)         Arahkan perhatian pada hasil-hasil akhir
5)         Segera uhubungi semua pihak yang terkait
6)         Hindari terjadinya hal-hal yang tidak terduga

  Tips 5: Membangun Benteng Waktu yang Kokoh – Batasi Gangguan
   Sadari bahwa seti gangguan yang terjadi selalu mencuri waktu Anda tanpa bertanya dulu. Perlakukanlah diri Anda dengan baik, juga orang yang menelepon, atau para penunggu, tetapi bersikaplah tegas dan beregang pada jadwal kerja Anda. Jika diri Anda sendirilah musuh terburuk Anda dan Anda selalu saja menemukan cara untuk menunda-nunda pekerjaan, usahakan mengerjakan yang paling berat dulu, baru kemudian mengerjakan bagian-bagian yang lebih ringan dan menyenangkan.

 Tips 6: Telepon – Teman sekaligus Musuh Anda
1)      Mesin penjawab telepon Anda bisa merekam telepon masuk untuk menghemat waktu.
2)      Tingkatkan produktivitas setiap menit waktu yang Anda lalui dengan malakukan metoda sambil menyelam minum air – melakukan lebih dari satu hal ketika menelpon.
3)      Waspadai waktu yang Anda habiskan dalam setiap pembicaraan lewat telpon.
4)      Luangkan waktu untuk menelepon. Dengan lebih dulu menelpon seseorang, maka Anda akan lebih siap dan bisa mengendalikan lama waktu menelpon dan isinya.
5)      Gunakan cara efektif dalam mengakhiri pembicaraan.

7~ to be continued
Readmore >>

REUNI KECIL-KECILAN DANNISA’ ROHIS SMA N 1 WONOGIRI

Alhamdulillah setelah rapat sekali -yang cukup singkat, efektif, dan efisien- Reuni kecil-Kecilan Dannisa’(Departemen Nisa’) Rohis SMA N 1 Wonogiri dengan lancar terlaksana XD Tujuan utama kegiatan ini adalah memfasilitasi adik-adik yang -sepertinya- membutuhkan pencerahan ke Universitas/ Jurusan mana mereka akan melanjutkan studi. Kami yang lahir lebih dulu insyaAllah bisa memberi sedikit pandangan tentang apa yang mereka pertanyakan, agar lebih terarah dan lebih tercerahkan XD.

Rapat singkat itu kami laksanakan pada tanggal 28 Januari 2012 tepatnya setelah kami koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan (Pak Davis) untuk sosialisasi universitas. Kami bertiga yakni penulis, Dewi Oktaisnaeni, dan Rizki Ageng Mardikawati berbincang di tempat makan, namun karena mendung mulai menyapa kami berpindah ke kost Wisma Melati (kost kami dulu, hhe). Mungkin nama kost itu harusnya berganti menjadi Wisma Semen, karena Melati yang ada di depan kost sudah tiada dan berganti menjadi Semen (diberi pagar). Rapat itu kami laksanakan di kamar Rahmawati Indah.

Penulis paparkan ide penulis dan Alhamdulillah gayung pun bersambut. Penulis paparkan apa yang penulis tau, yakni resource, back up, dan konsep kegiatan. Pembagian tugas pun kami lakukan. Rizki konektor ke 2012 ke bawah, Dewi konektor 2010 ke atas, penulis ke intern, dan pembagian tugas mengontak teman 2011. Setelah itu konsep acara kami diskusikan jarak jauh, yakni dengan media HP dan FB.

Alhamdulillah semua turut aktif berpartisisapi XD upss kamsudnya berpartisipasi XD Mulai dari konsep yang diusulkan kawan-kawan, dan konsep fix serta teman-teman berkontribusi aktif. Alhamdulillah ada donator tak terduga pula XD Kakak tingkat(2010) yang hadir adalah mbak Evy, 2011 sendiri ada Rizki, Dewi, Nur Eka, Citra, Rossy dan penulis. Dan total yang hadir adalah 24 kepala ^^V Koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi Alhamdulillah lancar dan insyaAllah sesuai tugas dan kapabilitas masing-masing. Dan harus lebih ditingkatkan dan digiatkan. Agar misi yang dibawa terejawantahkan dan terwujudkan XD

PELAKSANAAN
Sesuai dengan prediksi yakni jika ada acara biasanya fix ngumpul H+1 (Hour+1), jadi acara yang tercantum yakni mulai pukul 9.00. Sekitar jam 10.00 acara dimulai. Saat itu yang hadir ada Dewi, Nur Eka, Nurul, Rossy, dan penulis. Sesuai konsep acara dimulai dengan opening, tilawah, dan sambutan. Kami sharing bagaimana kondisi kegiatan/ dakwah di lingkungan masing-masing. Setelah adik tingkat datang, kami berbincang sedikit, dan dilanjutkan sholat Dhuhur. Setelah itu Dewi dan Rossy mengurus makan siang. Sembari menanti mereka, kami perkenalan, dimulai dari adik tingkat, baru kakak-kakaknya. Nurul yang membeli minum dan kami makan siang. Setelah lunch terlaksana, Nurul memberi nasihat tentang Hidayah. Setelah itu, ada beberapa yang pamit karena ada kegiatan lain, hhe, termasuk penulis. Karena Rizki baru datang dan memang jatah dia yang menghandle, maka acara selanjutnya saya serahkan pada Rizki untuk menghandle. Alhamdulillah Nurul dan Rizki yang menghandle acara selanjutnya. Dan mbak Evy sebagai pengawas. Acara inti yakni sharing pun berjalan. Setelah adzan mereka sholat. Penulis jadi teringat sesuatu mengenai acara ini, yakni:
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: 1. Pemimpin yang adil. 2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya. 3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid. 4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah. 5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. 6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. 7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.” (HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
^ Fail to plan = plan to fail ^
Readmore >>

PERASAAN > PIKIRAN = CEUE/ WANITA/ NISAA’/ WOMEN

Bismillah.. “Makane dilebokne otak/pikiran aja perasaan.” Itulah kalimat yang dilontarkan teman saya, yang bisal ditransletekan ke bahasa Indonesia begini “Makanya dimasukkan otak/pikiran bukan perasaan.”. kalimat ini diungkapkan oleh teman saya yang berjenis kelamin laki-laki, nampak rasio yang ia pergunakan bukan dominant perasaan. Pernyataan ini ia lontarkan kepada teman perempuan saya. Inilah yang terjadi, suatu yang dari sononya perempuan lebih dominant perasaan daripada pikiran, begitu sebaliknya laki-laki. Makanya lebih utama pemimpin laki-laki daripada perempuan. Dan perempuan pun harus menyadari ini. Ini bukanlah mendiskreditkan tapi sudah qadarullah. Memang sulit untuk mengutamakan pemikiran/pikiran daripada perasaan (NB:penulis adalah perempuan), namun harus qt coba, pasti bisa! Kalo qt menggunakan feeling terus-menerus sebertinya akan merusak diri qt pula. Contohnya kalo qt dikritik orang, ya sebaiknya qt menerima dan memasukkannya ke otak, “oia saya begini, maka harus begitu.” Bukan dengan menggerutu terus-menerus dan mendominasikan perasaan. Sesuatu yang baik itu sesuatu yang pada tempatnya. Qt bisa menempatkan seberapa qt harus mengetengahkan masalah ini dengan pikiran, seberapa qt gunakan perasaan. Jadi untuk Anda, laki-laki, harap maklum dan pahamilah kaum hawa. Hhe teringat lagunya Ada Band (bukan yang teringat masa kecilku…., =D tapi KARENA WANITA INGIN DIMENGERTI…) Bagai kaca yang berdebu dan dari tulang rusuk kaum Adam itulah kamu Hawa. *haiah,, malah ngelandtur sampe’ mana2 =) * Dah ya dicukupkan sekian. Untuk kaum hawa,aio qt meletakkan sesuatu sesuai porsinya(untuk perasaan ato pikiran) dan untuk kaum Adam harap maklum, pahami, dan mengerti kami. *hhe, banyak tuntutan, maaph/ ‘afwan*
Readmore >>