Showing posts with label aktivis. Show all posts
Showing posts with label aktivis. Show all posts

[Catatan Petualang] Susahnya Pergi dari Sini ke Situ :D Memaknai Dewasa dan Pemaknaan Relasi ~,~

[Catatan Petualang]
Susahnya Pergi dari Sini ke Situ :D Memaknai Dewasa dan Pemaknaan Relasi ~,~


Bismillaah.
Assalaamu’alaykum :D Hi All? Hehehe *Menjawab salam dan serempak menjawab “Halloooo :D”*
Nah, kali ini penulis ingin sedikit berbagi pengalaman, sesuatu yang agak menyesakkan dada. Huahuahua, lebay haha. Biarin :P

Huft, sudah sekian lama penulis belajar di kampus Undip tercinta ini. #akuCintaUndip :D Sudah tiga tahun lamanya sejak negara api menyerang. Dan… eng ing eng, penulis lebih banyak kelayapan daripada belajar dengan sungguh-sungguh. :D Dasar bocah hahaha. Masa Kecil Kurang Berbahagia (MKKB) ya Bu? Haha. Maybe, abisnya pas kecil isinya belajar mulu dan karang main keluar, maklumlah gadis Jawa, anak pingitan, hahaha.

Ya gimana engga kelayapan mulu, semester satu tu tiga organisasi, yakni HMIF, DIGIT, dan R’nB. Semester dua penulis ikut DIGIT, BEM FSM, dan R’nB. Dan tahun ketiga kemaren penulis ikut R’nB, FLS(Future Leader Summit), dan Smartpreneur. Mulai Juni kemaren penulis mencoba mengikuti kegiatan Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS). Apa sih SABS? :D SABS itu ialah sekolah berbasis alam yang terletak di Klaten, Jawa Tengah, di pinggir sungai Bengawan Solo. Penulis penasaran dengan sekolah itu karena keunikannya dan itu seperti khayalan anak kecil jaman penulis masih kecil, *teringat film-film yang menampilkan rumah pohon*.

Oya, di SABS penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan, diantaranya ialah: Jelajah Solo dengan start Balekambang selama kurang lebih tujuh jam, Ramadhan Ceria bareng anak FT UNS (ini awal mula penulia bertemu dedek Hammam :D ), SABS Festival (Festival SABS bersama mahasiswa-mahasiswi KKN UNS hehe), dan Night Camp (Hiking dan Susur menyeberangi Sungai Bengawan Solo), ehmmm apa lagi ya? Hehehe.

Setelah itu, penulis digalaukan dengan makna dewasa, apasih makna dewasa sebenarnya? Siapa sih diri kita? Hehehe. Ini dia resume dari kakakku mas Itut, Dewasa:
1.       Ketika bisa nangis bareng, tidak hanya tertawa bersama.
2.       Ketika kita sudah mau terbuka, ngobrol bareng, memecahkan barrier yang ada, dan menurunkan ego kita.
3.       Apa lagi ya? Haha. Mungkin itu dulu. Silakan Manteman memaknainya sendiri-sendiri. J

Oya, tingkat tiga ini rasanya tinggal jalan-jalan. Kenapa? Karena isinya pencitraan dan menjaga link hehehe. Pencitraanya tuh di dalam dan di luar Undip. Penulis juga sering menghadiri kegiatan-kegiatan bisnis di hotel-hotel gitu, hehehe. Selain itu, penulis mencoba main ke Solo atau Jogja, membandingkan keilmiahan Solo dan Jogja itu bagaimana. Hehe. Dan, right, R’nB emang solutif, hehehe. Tinggal eksekusi-eksekusi di lapangan aja yang perlu dibenahi. Hehe.

Di usia yang tergolong tua untuk ukuran mahasiswa ini, penulis jadi lebih paham bagaimana harus bersikap dan memposisikan diri. Bersikap dalam artian bagaimana kita menerapkan segala ilmu yang sudah kita pelajari dalam ranah sikap/ adab/ etika ke siapapun, back to hirarki (tingkatan). Selain itu, penulis juga paham bagaimana harus memposisikan diri. Penulis lahir dari bawah, dalam artian memang memulai sesuatu dari nol, bahkan kadang minus.  Jadi paham bagaimana memposisikan diri sebagai adik, kakak, ibu, atau-pun bapak di suatu tempat itu (addaptable).

Oya, btw, tugas utama yang perlu saya lakukan sebagai mahasiswa jadi rada terlupakan. Apa? Ya belajar bersungguh-sungguh di Informatika, hehe. Sekarang saya ingin bangkit dan fokus untuk PKL dan TA1. Semoga lancar dan cepat kelar. :D 2015 lulus. Aamiin :D

Alhamdulillaah, serasa sudah menemukan siapa sih sebenarnya saya? Who am I sudah terjawab. J  Ini ceritaku dan pemaknaan diriku serta relasiku, bagimana ceritamu? J *Silakan berpendapat/ berekspresi*

Masdhiana Sukmawarni
Informatika Undip 2011
Tembalang, Semarang, pukul 3:13 AM tanggal 14 Oktober 2014
Readmore >>

TOOLS WAJIB BAGI KAWAN - KAWAN (UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA!)

Bekal Perjalanan: :D 

1.       Know yourself. respect.
a.       Know yourself: mengetahui karakter-karakter dasar kita.
(1)    Buku: Personality Plus, penulis: Florence Litteature.
(2)    Mengetahui passion kita.
(3)    Introvert-ekstrovert, sensing-feeling, intuisi-naluri, judge-…
(4)    Dengan software DISC (silakan disearching).
(5)    Berdasarkan golongan darah.
(6)    Berdasarkan tulisan tangan (grafologi).
(7)    Berdasarkan wajah.
b.      Respect: menghormati atau menyayangi. Hierarki : paham tingkatan dan Korsa: kebersamaan.
2.       Bagaimana ber-relasi dengan lawan jenis. Buku: Mars and Venus, penulis: John Gray.
3.       Konsep Dialog: memahami à dipahami, tidak menyalahkan, tidak memojokkan, menggunakan hati-akal-pendengaran . Dari: Indonesian Youth Dialogue.
4.       Problem solver: utamakan basis, sesekali ke lapangan.
5.       Multiple intelligence. Teori dari: Howard G.
6.       Gaya belajar: audio, kinestetik, dan visual.
7.       Just do it now!
8.       Dewasa: ma(mp)u menertawai diri sendiri, buku: Kiss that Frog, penulis: Bryan Tracy. Dewasa: tidak hanya ma(mp)u tertawa bersama, namun sedih juga bersama.

Kesalahan adik adalah bukti kegagalan kakak dalam mengajari yang lebih baik.” (Doktrin Kaderisasi ITB)

Yosh! Right Solution to be the Bright Nation!
Mohon dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya tools ini. J Keep writing! Keep sharing!

Readmore >>

Masa Transisi Aktivis Unyu ke Mahasiswa Tingkat Akhir

Bismillaah

Tak terasa tingkat tiga pun sedang dialami. Masa ini serasa masa transisi, dari yang semula bisa bersenang-senang dan bersemangat di kegiatan ini itu, menjadi mahasiswa yang sudah perlu memikirkan masa depan(kerja, studi lanjut, nikah, dsb).

Olala, melihat pamphlet/ info kegiatan, forum nasional, traveling, lomba, dan semacamnya itu layaknya tampang anak kecil yang melihat anak kecil lainnya makan permen. Huhuhu… Huaaa. Mupeng. Hha.

Sebenernya pun hal seperti ini terserah, kita mau lulus tepat waktu atau lulus pada waktu yang tepat, sesuai pertimbangan, keadaan, situasi, dan kondisi masing-masing. Namun, tidakkah kita berpikir mengenai orang tua kita yang tlah berlelah-lelah membanting tulang untuk kita dan menginginkan kita untuk lulus segera? Ya seperti keumuman orang tua, ingin semuanya lancar dan anaknya segera menerima gelar sarjana. Namun ya ada pilihan lain juga(lulus pada waktu yang tepat), yakni kita berwirausaha atau mencari uang dan membiayai biaya kuliah dengan uang itu. Namun, hal-hal semacam itu kan perlu dikomunikasikan ke orang tua, agar tidak terjadi misskomunikasi atau persepsi yang berbeda, sehingga kita bisa sefrekuensi juga dengan orang tua.

Dari sedikit uraian di atas berarti bisa dikategorikan:
  .       Lulus ontime. Bisa segera menyongsong fase selanjutnya. Namun, jika kita mau lulus ontime, coba diperhatikan perbekalan(skill) paska kampus, apakah sudah benar-benar terisi. Agar kita bisa survive di belantara kehidupan itu. Jika sudah ya monggo.

2.   Lulus pada waktu yang tepat. Lulus pada waktu yang tepat dan bertanggungjawab ialah menyelesaikan studi sesuai kondisi. Dengan biaya tambahan di luar delapan semester ditanggung dirinya sendiri. Kau merasakan tak? Jika lulus lama dan masih dibiayai orang tua itu rasanya malu sekali. Sudah umur sekian tapi masih minta-minta ke orang tua.

Readmore >>

#2 Play with SABS: Ekspedisi 30 Jam di Mulai! :D

Bismillaah

Setelah mereka mengerjakan tugas mendata bangunan, peristiwa, orang, dan kuliner serta sudah laporan pada mas Jefri, kami menuju Gor Manahan. Di jalan itu kami menanyai ibu-ibu penjaja makanan. Karena kami tidak mengetahui jalan, maka kami bertanya pada orang di sekitar sana, namun qodarullaah kami kek diputer-puter gitu, huhuhu. Kami menyusuri jejalanan lagi serta menjalankan tugas yang diberikan dan alhamdulillaah kami bertemu mas jefri. Setelah bertemu mas Jefri, kami sholat Dhuhur bersama di Masjid Al Amin. Setelah sholat kami makan siang. Namun qodarullaah, dik Fety menangis karena gatelnya semakin parah dan melebar. Kami kebingungan dengan situasi yang ada. Mbak Yulia dan mbak Linda memberi Salep, namun ia belum jua menangis. Ya iyalah, rasanya panas dan gatel serta daerah lukanya membesar, kasihan sekali dia, penulis tak tega dengannya. Kemudian penulis mengusulkan untuk membawa ke dokter. Dibawalah ia ke dokter anak, namun terus gimana gitu trus dik Fety dibawa pulang. Dia terkena jamur. Dan kami melanjutkan perjalanan. Sedih juga sih, satu pasukan berkurang, yang tersisa ialah mas Jefri, penulis, Yulia, dan 4 anak lainnya.

Setelah dari masjid itu, kami melanjutkan perjalanan ke Stasiun Balapan. Menuju Stasiun Balapan kami bertemu dengan pemulung yang berpenghasilan Rp 40.000,00- Rp 5.000,00 per hari. Setelah itu kami menemukan Pasar Nongko, masuklah kami ke pasar itu. Di pasar itu kami menanyai ibu-ibu penjual tabungan(celengan) dan lainnya. Keluar pasar, kami menemukan penjual-penjual tanaman, masuklah kami melihat-lihat bunga itu. Si Abhi berhasil membawa kaktus kecil. Setelah kami melihat-lihat bunga atau tanaman di sepanjang jalan itu, alhamdulillaah kami sampai di Stasiun Balapan Solo. Di stasiun itu kami bertemu pada mas-mas arsitek UNS 2009, beliau sedang men-sketsa gambar Stasiun Balapan. Ketika bertemu dengan masnya, kami melihat-lihat hasil karyanya (ternyata banyak juga sketsa karyanya) dan ngobrol dengan beliau juga yang ternyata adik tingkat mas Jefri di UNS. Setelah berbincang dengan mas arsitek, namanya mas Galih, kami memasuki stasiun itu. Kemudian keluar dan melanjutkan perjalanan ke UNS. Kami tidak ke Monumen Banjarsari, karna saat di masjid tadi kami beristirahat cukup lama. Selanjutnya ialah ke UNS.


Perjalanan ke UNS itu kami bertemu dengan bapak-bapak penjual alat rumah tangga yang berjalan dari jam 7 hingga malam hari dengan mendorong grobak. masyaAllaah sekali bapaknya. Kami bertemu dengan beliau paska sholat Ashar di masjid. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi. Kami berhenti di depan SMA N 2 Solo, yang ternyata bersebelahan dengan SMA N 1 Solo dan kami membeli minuman di sana. Di depan SMA N 1 Solo adiknya menanyai salah satu mbak yang bersekolah di sana. Adiknya bertanya nama, alamat, dan enak tidak sekolah di SMA N 1 Solo. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan bertemulah kami dengan jembatan yang di bawahnya dilalui kereta api. Kami menunggu sesaat untuk bisa melihat kereta api yang sedang berjalan dan merasakan berapa di atasnya. Beberapa menit setelah di sana, kami melihat kereta api melaju. masyaAllaah sekali, mendengar deru kereta api dan melihat gerbong-gerbong itu berjalan. Setelah itu, lanjut lagi, kami mampir di masjid untuk sholat Maghrib di masjid dekat UNS. Kami sholat di sana kemudian berjalan hingga sampailah kami di NH. Wah, sedih harus berpisah dengan mereka, namun ya bagaimana lagi. Penulis berpamitan dengan mereka dan melanjutkan pulang ke Wonogiri.
Yang penulis rasanya ialah rasa salut pada adik-adik SABS, karena mereka tidak mengeluh dan tidak menyusahkan selama perjalanan.  Selain itu, penulis terkesima dengan mereka yang sejak kecil sudah diajari untuk bereksplorasi dengan alam/ lingkungan sekitar.

Dan ini ada tulisan lain yang penulis tulis dari jalan-jalan bersama mereka:

Pergilah ke mana pun kau kan pergi
Namun tetaplah ingat bahwa kau pun perlu kembali ke rumah asalmu
Raihlah hal yang tertinggi, namun ingatlah bahwa kau perlu berbagi
Karna setiap rizki yang tlah diberikan Allaah, ada rizki orang lain di sana (tak mutlak untuk kita)
Apatah yang tlah kau bagi?

Kehidupan ini tak berlangsung lama
Apa guna kau nanti esok jika sekarang pun bisa
Apa guna gelarmu mahasiswa
Jika untuk masyarakat saja kau tiada

"Carilah peluang di celah kebutuhan masyarakat itu", itu kata guru
Jadilah membumi
Yang bisa menyentuh pelosok negri
Bukan sekedar retorika tak berarti

Jadilah menepi
Ke pinggiran kehidupan
Agar kau tau luka mereka
Mengolah empati dan rasa

#rintihanMalam


Dari teman" SABS kemaren kita belajar kepekaan sosial. Ketika mengetahui peristiwa unik, kita diminta mendokumentasikan hal itu. Contohnya ialah warga yang pindah rumah dan barang"nya diangkut dengan becak.
Dokumentasi lewat foto dan tulisan. Sejak kecil mereka tlah dididik untuk peka pada sosial. Agar mereka tergerak tuk bertindak.
Selain peristiwa, kita juga diminta mendokumentasikan profil orang dan bangunan. 
MasyaAllah sekali, salah satunya kita menemukan bapak" penjual peralatan rumah tangga dengan grobak dorong yang berjalan dari jam 7 pagi hingga malam.
Bangunan yang didokumentasikan salah satunya ialah pasar. Selain mereka mendokumentasikannya, mereka juga bertanya" pada penjual di pasar itu. Salah satunya mbah" penjual celengan (tabungan).

Oya, selain itu mereka diminta untuk mendata kuliner.

["Pergi dari Sini ke Sana" Selama 7 Jam Cah Bocah]
Jadilah layaknya cahbocah itu, mereka "Pergi dari Sini ke Sana" tak banyak pikir dan takut.
Padahal mereka hanya anak kecil. Di jalan banyak mobil, motor, mereka melewati ril kereta api, mungkin bisa bertemu orang gila, preman, atau orang lain bisa menjahati mereka.
Namun, apakah mereka berpikir dan takut akan hal itu? Mereka berani. Mereka berani "Pergi dari Sini ke Sana". Mereka pun menyelesaikan tugas dengan perlahan. Mereka menjalankannya dengan tingkah polos dan lucu mereka. Rekaman peristiwa-peristiwa buruk belum menyapa mereka. Lupakan peristiwa-peristiwa buruk itu. Mereka tak berhak menghambat langkahmu untuk "Pergi dari Sini ke Sana".
Mereka pun melangkahkan kaki yang pertama untuk bisa "Pergi dari Sini ke Sana" selama 7 jam!
Langkahkan kakimu. Jangan usik takutmu. Biarlah ia dalam tenang dan kau pun tak terganggu. Tersenyumlah pada kenyataan dan jalani. Ayunkan langkah pertama.  
Semangat!
Mungkin ini ya perbedaan anak yang sangat diprotect dan SO (Study Oriented) dengan anak yang dibebaskan bereksplorasi (namun bisa mengendalikan diri).

Anak yang diprotect dan SO akan didominasi ketakutan karena biasa dilindungi dan kurang dikenalkan dunia luar. 
Anak yang dibebaskan bereksplorasi (namun bisa mengendalikan diri) akan bisa cepat berkembang karena mereka dibiasakan mencoba hal-hal baru dan tidak takut untuk mengeksplor dirinya (dengan yang ada di sekitarnya).

Masih tentang 
Sekolah Alam Bengawan Solo 
#imo
#hikmahSABS


| Masdhiana Sukmawarni | Informatika Undip 2011 |
Readmore >>

Tulus Tanpa Kontaminan

Jika suatu pekerjaan dilakukan dengan tulus ikhlas, maka ketika ada penghargaan dan sang pelaku tidak mendapatkan penghargaan itu, ia akan merasa biasa saja bahkan ia akan bahagia, karna seperti tangan kiri yang tak mengetahui apa yang dikerjakan tangan kanan. 

Ia tidak akan kecewa, ia tidak akan cemberut, bahkan ia akan bahagia, karna ia hanya mengharap balasan dari-Nya (yang notabene lebih besarrrr balasannya).

Ia akan tetap melakukan pekerjaan itu bagaimana pun respon orang lain, karna yang ia ingini bukan apresiasi/ awarding itu, ia punya objective tersendiri, yang biarlah ia, Allaah, dan orang-orang yang mengerti saja yang mengetahuinya.

Ia akan tetap menuju objectivenya, awarding/ apresiasi itu ia anggap sebagai bonus kecil yang menghinggapinya, bonus kecil yang senenarnya tak ia harapkan, karna akan mengurangi balasan yang lebih besar yang akan ia terima. Mungkin seperti jika kita melihat lukisan yang menjauh, semakin jauh, semakin kecil, itu yang kita peroleh: kecil. Bukan balasan yang terdekat dengan pandangan kita, yang besar.

Yuk, dikoreksi, kontribusi kita tulus ikhlas ataukah kontribusi mengharap apresiasi? Biar jadi 'terbaik', 'teraktif', ataupun 'ter' 'ter' 'ter' lain yang berkata dasar positif.

Atau bahkan tersusup niat kontribusi untuk posisi? Kontribusi besar-besaran kita hanya untuk posisi tak sebenarnya tak seberapa, karna yang dinilai ialah kontribusi dan ketulusan kontribusi kita. Posisi hanyalah tempat agar kita harus lebih berkontribusi dari yang lain. Bukan tempat kesemena-menaan. Karna kepemimpinan bukan tentang jabatan.

Dalam keberjalanan, yuk dikoreksi lagi, objective kita, ketulusan tanpa kontaminan, dan sesuaikah track kita saat itu dan yang seharusnya. 


https://www.facebook.com/masdhiana/posts/603683809698765?stream_ref=10
Readmore >>

Kolapsnya Organisasi: Berjuang atau Wasallam

Bismillaah

Akhir kepengurusan, hampir semua aktivis sibuk, sibuk mempersiapkan hari pertanggungjawaban, atau mungkin sibuk mengejar setoran (kegiatan).

Kali ini penulis hanya ingin berbagi mengenai kolapsnya suatu organisasi.

Dulu penulis pernah berbagi mengenai Tanda Kehancuran Suatu Organisasi, bisa didownload disini

Seorang organisator musti peka. Peka melihat dan merasakan kondisi organisasinya. Jika memag tak sesuai adanya, maka bergerak, bergerak untuk membenahinya. Dua sikap dalam menghadapi organisasi yang hampir kolaps, mau menerjang arus dengan berbagai tantangan untuk membenahinya atau apatis terhadapnya. Berbagai tantangan itu menerpa, namun seburuk apapun organisasi itu, jika orang-orangnya masih mau berpikir untuk eksistensi sang organisasi maka masih tercermin kepedulian dan geliat. Bila apatisme menyerang suatu organisasi, organisasi itu akan diam, bukan diam dalam arti baik-baik saja, namun dia karena (mungkin) mati.

Kehancuran organisasi mungkin karena sisem kaderisasi yang tidak berjalan sesuai tracknya, tidak ada proses pembinaan yang mumpuni, sehingga melahirkan kader apatis, bahkan kader yang mempertanyakan “Buat apa organisasi itu? Daripada ada cuma nama, mending dihancurkan sekalian aja.” Subhanallaah, tidakkah kau pahami perjuangan kakak tingkatmu dulu. Hampir semua apatis, hanya beberapa yang dirahmati Allaah, yang murni niatnya, yang ikhlas niatnya berjuang untuk Allaah.

Namun apatah aktivis, aktivis juga manusia, yang mungkin ia bergerak tidak hanya di satu organisasi.
Sebuah organisasi yang mana para aktivisnya sudah tercokol visi, misi, dan sudah memahami organisasi itu, mereka akan memperjuangkannya, meski banyak permasalahan menerpa, dari internal, maupun eksternal. Mereka akan membuat kubu yang tangguh, untuk menghadapi permasalahan itu. Kan dari situ kedewasaan bisa terbentuk.

Namun jika pejuangnya sudah apatis, visi misi dan arti tidak tersampaikan ke dalam sanubari, aktivis hilang kendali, bersiaplah menabrak gunung es besar itu. Sikap permisif kadang kurang baik, perlu adanya suatu ketegasan dalam bertindak menindak lanjuti hampir kolapsnya organisasi itu.

Kepedulian, loyalitas, dan komitmen. Ketiga hal itu yang akan menjaga organisasi itu. Organisasi yang hampir kolaps itu pada saat itu tidak hanya butuh orang yang handal, hebat, dan kelebihan lainnya, namun lebih butuh orang dengan tiga karakter itu. Karna seorang yang memiliki ketiganya, bisa menularkan virus ke anggota yang lain, hingga virus itu tersebar, dan bersama menghadapi gelombang dan badai permasalahan itu.

Dalam berorganisasi, yang mungkin ilmu itu bisa kita terapkan ketika nanti kita mempunyai perusahaan, dua sikap itu bisa kita pilih. Mau menyelamatkan dengan segala badai dan gelombangnya atau diam saja. Pelaut yang handal tidak lahir di lautan yang tenang. 
Readmore >>

Peran Mahasiswa dan Pisau Bermata Dua



Perkembangan teknologi yang pesat kadang tidak diimbangi dengan pemanfaatan yang maksimal. Teknologi yang bisa mempercepat komunikasi dan mempermudah akses informasi tetaplah bak pisau bermata dua, yang menawarkan manfaat dan mudharat.

Siapa kita? Kita bilang kita “mahasiswa”.

Peran kita apa? Kita serempak menjawab sebaga Agent of Change, Iron Stock, dan Social Control.
Sudahkah hal itu terinternalisasi di dalam diri kita? Mahasiswa yang katanya agen pengubah bangsa (ke arah yang lebih positif).

Setelah kita pelajari bahwa ternyata predikat mahasiswa bukanlah sebuah sandangan yang mudah, karna terkait tiga peran di atas.

Masyarakat haus dengan uluran tangan kita. Masyarakat lelah dengan sikap PHP kita. Kita menawarkan diri kita untuk menyelesaikan permasalahan, namun kita tidak menuntaskannya. Masyarakat juga manusia, yang bisa lelah. Masyarakat butuh bantuan aplikatif yang bisa langsung mereka terapkan/ implementasikan, bukan solusi-solusi teoritis yang dengan lagak kita pun kita bahasakan dengan Bahasa tingkat tinggi.

Dosen pernah berkata yang kurang lebih seperti ini, “Kita punya kewajiban ini itu. Namun dengan kemudahan akses informasi ini, kita kadang terlupa dengan tujuan awal kita. Tujuan awal kita nyari tugas, namun mungkin kita bisa tergoda dengan informas-informasi yang itu tidak begitu kita butuhkan.”
Dari hal itu, mampukah kita menjalankan tugas kita sebagai mahasiswa?

Di bangku perkualiahan dan perkampusan ini kita belajar. Belajar yang memungkinkan kita salah. Jadi jangan takut untuk mencoba. Karna masa ini seperti masa percobaan sebelum kita turun ke jungle/ real-world.
Saat ini kita bisa belajar manajemen diri dengan mengikuti berbagai macam kegiatan, kita bisa terlatih dan tertempa. Manajemen diri meliputi manajemen tugas, waktu, dan memanaj segala nikmat yang kita peroleh, karna mungkin itu bisa sebagai salah satu wujud syukur dan pertanggungjawaban kita atas nikmat yang diberikan-Nya.  

Sekarang mari kita korelasikan antara peran kita dan aplikasi di lapangan. Dengan tugas/ peran kita yang seperti itu dan (mungkin) tingkat kita yang seperti ini (belum bisa memanaj diri), output dan outcome yang dihasilkan apa?

Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berselancar ria, terluput dari task-task utama. Sadarlah kawan, kau tlah dewasa, jangan jadi mahasiswa yang seringnya di depan laptop saja(dengan kerjaan yang kurang-tidak penting). Masyarakat menanti kita, menanti usulan real kita, yang bukan hanya dengan kita menyibukkan diri dengan rapat ini itu tanpa kejelasan yang pasti. 
Readmore >>

#2 LKMM DT UNDIP 2013: TECHNICAL MEETING 1-3 S/D OPENING HARI H "VISUALISASI KECE :D"

Bismillaah

MasyaAllaah banget dah ikut serangkaian acara LKMM DT Undip (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Dasar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro).

Setelah pengumuman itu kegiatan selanjutnya ialah Technical Meeting 1 (TM 1). TM 1 berlangsung pada Ahad, 29 September 2013. Keunikan yang saya temui di sana ialah MC yang membawakan acara dengan puisi-puisi. Karena acara itu di ruang Teknik Industri maka setelah sambutan ketua panitia yakni mas Upaya, ada juga sambutan dari Ketua HMTI, dan setelah itu sambutan Ketua Bem FT Undip 2013 yakni mas Taufik Aulia Rahmat sekaligus mebuka acara.

Setelah itu ada brainstorming dari mas Taufik, dari video itu disampaikan paradoksal dan ironi yang terjadi saat ini. Beberapa hal yang beliau sampaikan ialah mengenai niat, Peran Mahasiswa, dan Mempersiapkan Masa Depan. Setelah itu ada pemutaran video The World is Changing.

Karena kami ada tugas fundraising, maka materi awal yang disampikan ialah tentang Entrepreneur, materi ini disampaikan oleh mas Aling (Massinangling Gumelar). Setelah itu ada pembacaan tugas, perkenalan tim-tim serta KBK, dan kami bertemu teman kelompok :D

Di Antara satu TM dengan TM yang lain ada kumpul angkatan, yang berfungsi untuk membahas tugas-tugas angkatan. Nah, pada TM 2 saya sedikit berhalangan hadir karena pagi harinya harus mengurusi stuband KRISTAL FE UNY main ke R’nB Undip. Siangnya saya baru nyusul dan saya alhamdulillaah mendapat materi mengenai Mengangkat Isu/ Opini, materi ini disampaikan oleh kak Arena Bayu Chandra Permana. Beliau menjelaskan mengenai pengemasan berita, Gaya Bahasa Jurnalistik, Bentuk Tulisan Jurnalistik, dan Karakteristik Media.

Materi selanjutnya ialah dari mas Azmi Faiq, Mentri Dimas Bem KM Undip. Beliau menjelaskan mengenai Community Empowering. Mantab ini materinya, tentang comdev gitu. Masnya lebih menjelaskan ke teknis Comdev gitu. Selain itu ada pemutaran video MDG’s juga.

Pada TM 3, acara besarnya ialah presentasi fundraising. Cukup senang juga karena kelompok kami visualisasi fundraisingnya beda sama yang lain, hhe. Mau tau kek gimana? Hhe. Jadi sebelumnya tu saya ngasisteni Dashboard makul Teknologi Informasi dan saya teringat, lantas saya terapkan ilmu itu di presentasi fundraising. Hhe. 

Setelah itu ada evaluasi dan dilanjutkan brainstorming dari mas Fatih, wapres Bem KM Undip. Beliau membahas mengenai permasalahan Teknik. Selanjutnya ialah pembacaan tugas yang se-abrek. Essay 7 mengenai materi yang akan kami pelajari dan satu essay wawancara ke Fungsionaris Bem tetangga.

Setelah itu sore harinya saya bersiap untuk mengikuti JMUN (Jakarta Model United Nations), udah ga mikir tugas, hhe, eh mikir belajar materi yang harus dipelajari buat MUN ding, tapi ya susah, di kereta gitu. U.u
Hari senin atau selasa saya baru nyari bendera lembaga dan ternyata benderanya ga ada. Ya Allaah, saya berusaha nanya-nanya tempat yang bisa bikin bendera, namun beberapa hari pun tak dapat. Untuk tugas wawancara saya mewawancarai mbak Dyas, Litbang Ekobis Bem FT Undip.

H-1 hari H binun juga, mau ikut totalan atau nyusul aja. Namun saya berusaha total. Malemnya ada bedah buku putih R’nB, saya masih mengikuti kek biasa, ada KBK juga, saya mampirlah, hhe. Setelah itu ke sekre R’nB di PKM Baru melanjutkan pembahasan buku putih, namun ternyata…. Kedatangan saya tepat sekali :D ada kue buat mas Sidig, hhe. Jam 10an baru dari PKM, lanjut pulang, hhe. Abis itu ngerjain tugas bentar, tugas essay wawancara, abis itu bocan, hhe. Pagi harinya ngebut 7 essay. Hha. googling aja sih. ^^V Itupun udah telatttttt >.< Gelang angkatan ketinggalan dan beberapa perlengkapan tertinggal.

Kami ke Ungaran naik bus mini. Nginepnya di PP PAUDNI. Sesampai di sana kami sedikit menanti, dilanjutkan registrasi, dan pembukaan. Acara dibuka oleh mas Taufik. Setelah itu ada FGD. Untuk pertanyaannya bisa didownload disini.

~To Be Continued~
Readmore >>

#1 LKMM D : Meretas LKMM Dasar di Fakultas Tetangga

Alhamdulillah-alladzi bini'matihi tatimmush-shoolihaati
Alhamdulillaah, sebuah langkah kecil menuju keinginan sedikit terwujud, mungkin ini intronya. Kurang lebih satu pekan yang lalu ada pengumuman open recruitment peserta LKMM Dasar Teknik. Entah kenapa, jadi penasaran nyoba, sebuah LKMM D yang katanya terbagus, level bagusnya tu sebelum FSM. Karena belum LKMM D-an juga, mulailah saya mencoba, meniatkan dalam hati. Di mulai dari searching mengenai ‘Manfaat LKMM D’, secara saya tipikal orang yang gak mudah terdorong untuk melakukan sesuatu ketika sesuatu itu tak mempunyai benefit banyak untuk saya. Trus bikin status gini:
“Bergolak. Antara menyambut kedatangannya ataukah pura-pura biasa saja. Merespon dia atau mengabaikannya. Banyak pertimbangan yang bermunculan. Apakah benar-benar digunakan, ataukah untuk mengambil ilmunya, apakah menghilangkan hak orang lain untuk bersamanya.Ketika ditemui, khawatir suatu saat men-dzalimi(karna tak total hingga akhir). Kalo diabaikan, khawatir melewatkan ilmunya yang tlah dikecap teman" terlebih dahulu. Kokohkan dalam berpijak...” (13 September 2013)

Udah nyoba searching dan yang cukup menohok sih jangan sampe gak mau LKMM D-an hanya karena males ngurusin berkas, doeng! Ya kena lah saya :D hmm, hari Jumat itu, rasanya limit, mana sorenya musti ke Jogja untuk ikut Education Fair, ceritanya ada di blog ini juga kok, ok saya ikut dan sabtu saya memutuskan untuk segera kembali ke kota metropolitan Jawa Tengah. Oya, sebelumnya pun nyari tau tentang LKMM D ke kakak tingkat, dan di jawab seperti ini:

“Sebenarnya LKMM D itu untuk mempersiapkan orang-orang yang nantinya akan ditempatkan di posisi strategis(kadept/ kadiv/ ketua).
Kalau dari materi lebih banyak ke manajerial, sospol, profesionalitas dalam lembaga. Dari saya kalau mau ikut mah insyaAllaah gpp. Nambah pengalaman dan pengetahuan. Yang penting bisa bener-bener menjaga batasan ikhwan akhwat aja.
Nanti dalam sekelompok bisa jadi ada cowok-cowok yang gaje, yang mudah lepas kendali. ....” (SMS dengan sedikit perubahan yang tidak merubah makna)

Saya baru tau kalo seperti itu, ya Allaah. Ok, Sabtu saya nyemarang (istilah temen-temen kalo pada balik Semarang). Dan sekitaran Ahad siang saya baru fokus ngerjain, itu pun masih kesulitan untuk essaynya, saya belum terbiasa menulis essay, saya biasa menulis untuk artikel blog, hha. alhamdulillaah ada kawan R’nB yang lagi OL, dia sebagai panitia juga. Saya nanya mengenai essay dan dikasih tau juga kalo deadlinenya jam 6 sore. Ok, saya membuat essay dengan bahan seadanya, dari analisis SWOT HMIF tahun kemaren dengan beberapa pertimbangan. Jadilah essay sore itu, qodarullaah karena printer saya gak bisa, saya ngeprint di luar sekalian berusaha mencari pemenuhan persyaratannya. Hmm, sebelum itu kala membuat essay rada galau juga, apakah LKMM D itu diperuntukkan untuk kaderisasi lembaga mahasiswa macam BEM dan HM saja, sedangkan tahun depan saya berencana berkontribusi di UKM dan sedikit back up biro. Entahlah dengan itu semua, saya berusaha saja, kan LKMM D itu bisa buat meningkatkan soft skill yang aplikasinya saya kita gak sesempit di BEM atau HM, namun untuk kehidupan kita kelak mungkin perlu.

Di mulai dari foto, berfotolah saya, dan saya melihat diri saya yang tidak secantik dulu, emang dulu cantik? :D Mahal juga cuma foto aja, ekspres sih Rp 25.000,00. Kalo tau gitu mending yang gak ekspres aja :D Dampak deadliner nih. Setelah itu ke klinik untuk check up dan ternyata cuma cek tensi doang juga mahal >.< Rp 22.500,00. Tau gitu pas donor kemaren minta surat keterangan sehat sekalian #eh. Setelah itu ngeprint semua yang perlu diprint dan fotokopi sertifikat :Dv Saya memfotokopi semua sertifikat. Ok, udah lengkap, eh masih kurang. Kurang materai, saya mencari dari satu fotokopian ke fotokopian lain, setelah 3-5an fotokopian baru nemu deh tu materai. Dan saya mau nge-lem pake apa? Gak bawa double tip atau sejenisnya. Akhirnya minta bapak fotokopinya, minta lem yang biasa buat nge-lem fotokopian buku gitu, di samping saya sepertinya ada yang nyiapin persyaratan LKMM D Teknik juga.

Setelah itu ke PKM Teknik. Saya letakkan berkas-berkas dengan map coklat itu di tempatnya.
Tanggal 17 September 2013 ada pengumuman jadwal interview. Ok, saya tanggal 18. Tanggal 18 jam 9an saya ke sana, dan ternyata yang ngewawancara belum dateng. Olala. Barulah sore harinya saya datang, sekitar jam 3. Saya ke sana dan saya diintervew oleh Hisyam di tempat KWU. Awalnya saya diminta memperkenalkan diri, kemudian ada studi kasus untuk menjualkan sesuatu ke seseorang, dan selain itu ialah diminta menjelaskan impian tentang kewirausahaan di FSM. Di sana saya juga ngasih tau tentang UNY yang punya unit usaha macem-macem. Setelah itu, saya menunggu giliran untuk ke Steering Commite. Di sana, ada 3 pewawancara, setiap pewawancara mewawancara dua orang. Di sana, kita lebih dispesifikkan dengan pertanyaan kontribusi untuk masa depan dan menjelaskan arti Undip/ Teknik jaya. Saat itu ya saya jelaskan saja, untuk jangka pendek ingin saya aplikasikan di R’nB dan untuk jangka panjang saya aplikasikan ke tempat asal saya yang membutuhkan development yang cukup tinggi dan di perusahaan saya kelak *:D bermain seolah-olah*. Sedangkan pertanyaan Undip Jaya, saya jawab belum jaya dengan segala fakta yang saya temui dan perbandingan dengan universitas lain, mulai dari fasilitas, pendanaan, dan untuk semangat berkompetisi. Dengan hal itu, jadwal saya berantakan >.< hmm… setelah itu ngaji ke Al Barokah. Status setelah itu:


Terimakasih untuk teman, link, pengalaman, dan pengetahuan yang tanpa sadar keluar dari lisan || Membentuk beberapa bait irama yang cukup indah diungkap || Terimakasih tlah kau perkaya argumentasi dan fakta || Tak sangka dan tak duga kau bisa keluar || Padahal sebelumnya gundah gulana menyambut harus dengan apa menjawab semuanya || Terimakasih sejengkal waktu yang bisa digunakan tuk berpikir || Mungkin ini hanya perasaan, smoga diberi yang terbaik dan terindah 
 Setau saya pengumuman tanggal 22, tapi kata teman saya tanggal 23 baru diumumkan. Saya menanti dan sering cek webnya, belum ada pengumuman apa-apa, rada cemas juga sih, jangan-jangan belum rezeki dapet ilmu itu u.u Baru tengah malam saya buka lagi, rencana mau search nama saya, namun saya liatin ada daftar itu dannnnn ada nama saya di akhir nomer :D Alhamdulillaah, tembus juga peluang satu dari 200an orang itu. Segera saya SMS kadept Dagri dan salah satu staf Dagri bahwa satu keinginan saya terwujud, hehe. Makasih kakak kadept yang udah ngajari bikin life mapping. Ini opening dari saya, tunggu kelanjutan ceritanya ya tentang LKMM D Teknik =)

Alhamdulillaah. Gpp lah menuntut ilmu bareng dedek tingkat  Udah dikasih kesempatan, saatnya memaksimalkan peluang menuntut ilmu itu dan bersiap membereskan beberapa hal. 
Semoga bisa optimal & maksimal!

Readmore >>

Kongres IV ILP2MI: Seminar tentang Kebudayaan, Hiburan, Pamil & Sharing UKM #3

Bismillaah…

Sesampai di Medan pada hari pertama, mari kita simak untuk hari kedua dan seterusnya :D

Hari Rabu tanggal 8 Mei 2013 ini ada seminar mengenai kebudayaan di Auditorium USU. Jam 9:27 dua orang MC mengenakan pakaian kebudayaan Sumatra keluar, mereka berdua berbalas pantun. Setelah itu mereka bertanya jawab satu sama lain(antara MC perempuan & MC laki-laki), mereka berbincang mengenai Kongres ILP2MI dan mengenai FORMASI(Forum Riset Mahasiswa Indonesia). Setelah itu acaranya ialah bak presensi tiap universitas :D Jadi si MC memanggil kami berdasarkan universitas kami.

Setelah pemanggilan per universitas, acaranya ialah sambutan, sambutan dari sang ketua panitia yakni mas Ananda Rizky pada jam 9:46. Dilanjutkan sambutan dari pak Sekjend ILP2MI yakni kak Soma Salim S. Kak Salim(begitu beliau biasa dipanggil) menjelaskan kalau sekarang di ILP2MI ada 51 UKM. Dibagi menjadi lima regional yakni:
Regional 1: Sumatra & Kalimantan
Regional 2: DKI Jakarta dan Jabar
Regional 3: Jateng & DIY
Regional 4: Jatim, Denpasar, Bali, NTB, dan NTT
Regional 5: Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sedangkan founding father ILP2MI ada 15 UKM Penalaran & Penelitian.
Sambutan selanjutnya ialah dari PR 3 pada jam 9:59. Beliau memaparkan beberapa hal, yang saya tangkap ialah ada penelitian yang salah, dipublish, kemudian dikopi orang. Beliau juga mendukung agar ada isu yang dikemas secara nasional melalui penelitian tiap daerah itu.  Beliau juga menjelaskan kalau peneliti itu harus reliable. Selain memberi sambutan, beliau juga membuka acara yakni pada jam 10:08. Setelah itu ada hiburan Tari Batak Toba pada jam 10:09, dilanjutkan Nasyid pada jam 10:19, dan jam 10:32 seminar dimulai. Ada dua materi yang disampaikan pada sesi pertama yakni mengenai Eksistensi Budaya Indonesia dan Technology & Digitized Cultural Heritage: A Best Way of Prevening Claims.

Setelah materi itu ada hiburan angklung dari fakultas Psikologi, hiburan ini selesai jam 10:10. Ada hiburan lain untuk mengisi kekosongan juga. Selain hiburan itu, ada juga atraksi matahin batu panjang dari Merpati Putih. Materipun dilanjutnya ke sesi kedua, dengan pemateri bapak Iswandiani Lubis.

Setelah seminar selesai, kami diajak ke Pameran Ilmiah. Waahhh sayang sekali kami di sana Cuma sebentar, hanya beberapa stand yang saya kunjungi, yakni stand game angka dari IKLC dan stand Kompos Takakura, stand farmasi, dan stand robotic.


Salah satu produk yang ada di Pamil

Setelah mengunjungi Pamil itu, kami kembali ke penginapan. Pada malam harinya ada sharing UKM & ada sedikit koreksi/ evaluasi. Namun sebelum itu ada perkenalan mengenai ILP2MI. ILP2MI memakai sistem Kolektif Kolegial.

Kolektif Kolegial : Seluruh kebijakan, kegiatan atau pun menjalankan suatu proses dalam berorganisasi, semuanya berpijak pada kebersamaan, dimana seluruh pengurus dan anggota harus terlibat. Kolektif kolegial merupakan formulasi kepemimpinan dalam ikatan guna membangun kebersamaan dan satu ikatan, namun dalam implementasinya perlu kita pertimbangkan guna terciptanya iklim ikatan yang kondusif.
(Terakhir diakses pada 13 Mei 2013 jam 11:48 dari http://demastainpraya.blogspot.com/2013/01/kolektif-kolegial.html)

Di bawah ini ialah Pengurus ILP2MI 2012-2013
Sekretris Jenderal ILP2MI: UNM
Koordinator Regional 1: Unand
Koordinator Regional 2: UI
Koordinator Regional 3: UMY
Koordinator Regional 4: UMM
Koordinator Regional 5: Unhas
Bendahara: Universitas Tanjung Pura, Pontianak
Koordinator Departemen Pendidikan: LKP2M UIN Maliki Malang
Koordinator Departemen Penelitian: PPIPM UNP
Koordinator Departemen Pengabdian Masyarakat: LKIM PENA Unismuh
Karena hari semakin larut malam namun presentasi UKM belum selesai, maka dicukupkan dulu, esok hari baru dilanjutkan. Hhe.

Oya, untuk yang pengen materi kedua sesi pertama bisa download di sini



 Suasana sharing UKM yang sedikit tidak kondusif (a.k.a pada ngantuk)



Readmore >>

STUDI BANDING BEM FSM UNDIP KE BEM FMIPA IPB

Bismillah…
Alhamdulillah telah terlaksana STUDY BANDING BEM FSM UNDIP ke BEM FMIPA IPB pada tanggal 12-14 April 2013 hari Jumat-Ahad kemaren.

Sekitar jam 8.06 PM kami dengan 1 bus dan 1 ELP, dengan 59 peserta berangkat ke Kota Hujan itu. Malamnya istirahat di bus, hhe. Jam 8.27 AM istirahat, bersih diri, dan makan di RM Subang *lupa nama tempatnya, hhe*.  Qodarullah, sampe sana sekitar jam 1 siang, karena macet yang cukup panjang di Indramayu.

Setelah kami sampai di IPB, kami sholat di Al Huriyyah. 

Acara dibuka dengan tilawah pada jam 2.03 PM. Pada jam 2.24 PM ada presentasi dari Ketua BEM FSM UNDIP yakni mas Andhica Surya Anggara, dilanjutkan dengan presentasi dari Ketua BEM FMIPA IPB yakni mas Edo Rahardi Permana pada jam 2.47 PM.

Kalo di BEM FSM ada 80 orang, di BEM IPB ada 75 orang. LambAng BEM FMIPA ada 8 bulu, itu melambangkan 8 departemen/jurusan yang ada. Kepengurusannya di bawah ini ya, hhe.

Kepengurusan BEM FMIPA IPB:

1.      BPH (BADAN PENGURUS HARIAN)
Seperti lembaga pada umumnya di sini ada Ketua, wakil ketua, sekretaris 1 & 2, serta bendahara 1 & 2.
Saat ini pula masnya menjelaskan tentang visi misi BEM FMIPA IPB.
2.      DEPARTEMEN-DEPARTEMEN:
a.     INTERNAL
Proker departemen ini ialah: (1)Pelantikan, upgrading, dan pengembangan diri. (2)Sekretku Nan Indah Selalu di Hati.
b.     KASTRAD
Proker: Obrolan Mahasiswa G, G-Festival(untuk menumbuhkan semangat lomba), Angkatan Spectakuler.
G di sini maksudnya ialah symbol untuk fakultasnya, jadi kalo di IPB fakultas itu diberi symbol dengan huruf.
c.     KOMINFO
Proker: Info Center for You-G(mengurusi madding dan socmed), G-Media Cetak, Kaleidoskop LK FMIPA(pembuatan video mengenai LK FMIPA IPB)
d.     MINAT, BAKAT, DAN PENGEMBANGAN DIRI
Proker: Sport & Art Competion & Klub olahraga.
e.     ADKESMAH
Proker: Dari, oleh, dan untuk FMIPA serta Gerakan Berbagi FMIPA
f.        SAINTEK
Proker: Explo Science, Jendela sainster(info lomba), dan Pesta Sains Nasional.
g.     SOSLING
Proker: G-Social & Environmental care serta MIPA Go Field.

Oya, saya cukup terkesan dengan kalimat ini:
Setiap KAMU itu PENTING, karena KITA itu SATU.
Nah, setelah presentasi itu, kami masuk ke FGD(Forum Group Discussion). Pembagiannya seperti ini(FSM UNDIP => FMIPA IPB):
1.      PSDM, Ekobis, Dagri => Internal
2.      Dimas => Sosling
3.      Mikat => Sainstek, MBM
4.      Kesma => Adkesmah
5.      NIC => Kominfo
6.      KP => Kastrad
7.      BPH => BPH

Dalam FGD itu kami berkenalan, karena kami terlambat, pengurus dari IPB tinggal 2 yakni pak ketua dan bu bendahara, hhe. Kalo di FMIPA IPB enak, untuk BPH tu 3 dari 2010 dan 3 dari 2011. Setelah penjelasan singkat, kami tanya jawab. Saya bertanya kenapa wakil ketua malah berperan keluar(eksternal). Jawabannya, karena itu terkait pas maba ada TPB, jadikan dia keluar, belum begitu paham dalam(FMIPA) sendiri.
Ada juga pertanyaan:
1.      Gimana mengkondisikan 75 orang itu? Kan Cuma 6 orang BPH.
2.      Gimana tu olimpiade yang digawangi BEM FMIPA?
3.      Kaderisasi TPB gimana?
4.      Kapan dibuat kalender kegiatan lembaga? Yang punya sapa aja?
5.      Dll, hhe.

Jam 4.17 pemberian kenang-kenangan, ih boneka Hortanya lucu, hhe.
Penutupan jam 4.19
Kami balik jam 5.11 PM. Beli oleh-oleh ke Cikampek dulu, cap cus pulang XD Sampe Tembalang sekitar jam 9. Hhe.
Lama OTW. Subhanallah. Tapi di perjalanan itu ada hiburan-hiburannya. Hhe




Readmore >>