Showing posts with label sharing. Show all posts
Showing posts with label sharing. Show all posts

Nongki Syantik Togamas Kotabaru, Menghambur di FKY, Menyatu dengan Alam di atas pinggir Kalicode


[05 Agustus 2017]

 

Hidup itu pilihan, bukan... Pilihan untuk menikmatinya dengan cara-cara kita sendiri. Hidup ini ada di tangan kita sendiri. Tak perlu terlalu peduli menyoal omongan orang tentang kita, karna kita yang paling tau akan diri kita sendiri. 


Dan kali ini jelajah sebagian bentang dan sebagian ruang di Jogja. Di atas Kalicode kita merebahkan tubuh lelah kita setelah seharian bergumul dengan aktivitas. Cahbocah nyepur dari Purwosari, Solo. Menanti Prameks sekitar 5 jam di Purwosari, yang diisi dengan kegiatan delikan (hide & seek) katanya. Dan aku, aku motoran dari Wonogiri dengan Revo merahku, menembus angin, debu, dan sebentang ruang di jalanan. Ah..... Nikmat nian, lama tak motoran ke Jogja. 

Baru beberapa hari aku tidak membersamai SABS, aku lupa kultur fleksibilitas dan kultur ketidakpastian alam. Ketika mendapat kabar rencana berangkat lepas sholat Jumat, aku dari Wonogiri cus lepas Jumatan. Dan.....setelah ku buka HP & WA. Taraaaaaaaa....... Mereka berangkat dari Purwosari jam 18.00. Wkwkwk Oh Tuhan. Beruntung nya, alhamdulillah, aku punya kawan-kawan kegiatan di Jogja, Ula (kawan kegiatan di kampus undip) dan dek Nurul (kawan yang mengadakan penelitian di SABS). 

Janjian lah kami di sekitar Kalicode. Karena aku tak begitu tau daerah sana dan karena pemberhentian kereta cahbocah di lempuyangan, aku memilih ke arah Lempuyangan. Dan ternyata aku melewati kawasan yang cukup familiar! Di Togamas Kotabaru. Singgah lah aku di sana, untuk mengisi baterai hape dan nongki-nongki syantik. Ku kabari pula Ula dan dek Nurul bahwa aku di sana. 

Beberapa belasan-puluh menit berlalu, nampak lah dek Nurul. Kami ngobrol. Tak lama kemudian, Ula tiba. Obrolan masih seputar aktivitas masing-masing dan mengenai hal-hal life crisis menjelang 1/4 abad haha. Jam 5, Ula pamit, karena ada acara. 

Dek Nurul berinisiatif mengajak ku berkeliling kota dan ke FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Aku mah hayuk aja, daripada ngelangut geje. Hehe. 

Dan voilaaa......Menarik nian tempat itu. Segala-gala kesenian Jogja tumpe-tumpe di sebentang ruang itu. Dari seni hand made sampai seni yang dibuat dengan bantuan alat-alat/ mekanis. Dari beberapa stand yang ku lalui, aku paling suka stand pembuatan miniatur dari plastik. Mas nya sih nyebutnya 3D printing. Buat nyetak bentuk 3 dimensi dengan bantuan alat/ mekanis gitu. Dan satu lagi ialah stand gelas gembreng yang dilukis. Ini sih subjektif karena aku lagi pengen cari gelas buat wedangan personal aja hha. 

Namun sayangnya, waktu bergulir serasa cepat sekaliiii. Yang mengharusnya kami cau dari tempat itu. Baiklah. Kami cabut. Dan menuju Togamas Kotabaru. Dek Nurul kupersilakan melanjutkan tugas negara nya, karena sudah cukup malam. Aku celingak-celinguk. Ga tau/ hapal rute jogja. Mencari arah maps kiriman mas han. Haha. Yang ternyata maps nya diulang beberapa kali baru akurat. Itu pun aku muter-muter di kawasan itu, kaga ketemu2 merek. Ngenes! Then, angkat tangan lah aku. Ku katakan pada mereka yang sebenarnya. Dan mas Han baru keluar dari persembunyian kemah di atas pinggir sungai Kalicode. Motor hanya bisa ditaruh di bawah jembatan. Kami masuk di gang luar rumah-rumah nan sempit. Dan bertemulah dengan mereka. Pasukan #05Soto atau #5OTO. 🙂

Terimakasih untuk dek Nurul dan squad outing #5OTO untuk jepretannya.

Readmore >>

Blogging Lagi: Like Workout dari Nol & Konsep Organizing


Tulisan


Sudah beberapa hari blogging lagi. Setelah direview-review, seperti ketika dulu rutin workout sekarang tidak. Gimana tuh? Ya ketika sebelumnya rutin workout, otot terlatih, terbiasa latihan dengan intensitas maupun kekuatan sama atau dinaikkan. Ketika off, dan memulai kembali, kita start dari kekuatan dan intensitas awal, bukan dari waktu terakhir latihan, apalagi jika jedanya sangat lama.



Begitupun dengan blogging ataupun khususnya membuat tulisan. Dulu bisa lancar jaya, bikin-bikin tulisan dengan nyaman. Tidak begitu ada yang mengganjal ketika dibaca ulang. Namun kini, baca ulang tulisan, kok serasa ada yang mengganjal ya, kok serasa ada yang kurang. Oh ternyata typo, oh ternyata ada repetisi penggunaan kata, ataupun cedera-cedera kalimat lainnya. That’s why perlu konsistensi exercise nulis, meski sedang buntu, meski sedang sibuk. Sehingga turut menjaga skill kepenulisan di batas minimal, syukur-syukur bisa ditingkatkan dari hari ke hari. We should remember that, we can die, but not with our creation, it's still alive.


Setelah direview, sebenarnya kita juga berlatih membuat sesuatu yang terstruktur dan sistematis ketika membuat tulisan. Membuat kerangka berpikir kita terlihat jelas dan jernih. Karena akan terasa nganunya, ketika tulisan itu tidak terstruktur. Terlihat gesrek bisa juga. Terlihat kondisi ketidakjernihan pikiran dan atau perasaan kita. Kalo dulu sempet dicoacing sih, memang perlu men-draft tulisan terlebih dahulu, mencari informasi, baru kemudian membuat artikel dan merevisi-revisi ataupun proofing tulisan. Barulah menjadi tulisan yang siap publish.


Dari segi ide tulisan, sebenarnya banyak gagasan-gagasan yang bisa dishare di public, karena tidak banyak yang tau gagasan itu, perlu ngulik dalem baru tau bahasan itu. Bisa dijadikan sumber tulisan pula. Nah, semoga konsisten membahas tema-tema yang unik itu. Tema-tema kekinian, yang muncul karena tuntutan keadaan yang seperti sekarang ini.


Teknis


Itu perihal tulisan. Sedangkan perihal teknis menataulang blog, bisa dikatakan lebih tercerahkan, karena ada basic coding HTML, meski kelasnya bisa digolongkan masih ecek-ecek (intro), pernah sih ada tugas besar membuat web, tapi belum sampai dikonekkan di internet. Tapi skill-skill dasar itu cukup untuk menjadi modal blogging. Jika dahulu (sewaktu SMA) hanya modal membaca tutorial kemudian dipraktikkan (tanpa kemampaun membaca bahasa pemrograman), sekarang, sedikit-sedikit bisa membaca code HTML yang ada di tema blogger.











Selain ada bekal coding HTML, perngulikan desain dan visual juga mendukung aktivitas blogging. Terbiasa dengan warna-warna match atau eye catching, membuat kita jadi lebih peka terhadap pewarnaan maupun tata letak. Termasuk unsur-unsur presisinya. Mungkin ini relate dengan konsep-konsep keindanan Marie Kondo juga atau konsep organizing. Dan mungkin selanjutnya bisa ngulik konsep blog minimalis. Agar pembaca bisa dengan lebih cepat mengakses yang ia butuhkan. Dan lebih nyaman diakses mata-mata visual (baca: orang-orang yang diberi kelebihan pada visualnya, sehingga lebih sensitive dengan apa-apa yang diterima mata).


Etapi ternyata ada beberapa yang tidak atau belum bisa ku ubah. Entah karena sudah fix bawaan tu template tema atau aku yang belum nemu codingan untuk mengubahnya. Dilihat gitu jadi potek hati, yang nampak kek mana, keinginan hati gimana. Tapi ya gimanaa, semoga lekas nemuin codingan pengubahannya deh yaa.


Itu sih, yang kutemui sementara ini, mungkin kamu ada pengalaman serupa? Drop your story below. Menarik untuk diperbincangkan. Memperbincangkan yang pasti-pasti, ya kan nganu juga kalo dihadapkan pada perbincangan yang penuh ketidakpastian. *eh! Hehe hehe

Readmore >>

ULASAN BUKU "35 KUNCI SUKSES DI USIA MUDA"

Bismillaah...

Alhamdulillah masih dikasih kesempatan ngetik di laptop gak lola ini, hhe. Tanggal 18 kemaren saya ke Semarang, niat pengen beli buku blogging, pergilah saya ke Togamas/ Pandora deket sana, tapi buku yang saya inginkan belum jua ketemu, ya sudah berangkatlah saya ke Gramedia deket Masjid Baiturrahman.

Saya melihat-lihat buku blogging, tapi rasanya hampir sama ma tulisan yang saya baca di inet, saya melihat-lihat buku yang lain, dan jadinya saya membeli buku Young on TOP NEW EDITION “35 Kunci Sukses di Usia Muda”. Setelah membeli buku itu, saya pulang dan melahap buku itu, termasuk ketika di dalam mobil perjalanan ke Wonogiri, tapi tak berapa lama c, hhe.

Enak juga bukunya. Mangkanya hari ini tanggal 19 Februari 2013 (+-) jam 20:40 saya sudah menyelesaikan buku kecil dengan ketebalan 209 halaman itu.

Di buku itu om Billy menerangkan gimana aja c cara sukses di usia muda. Tuh buku recommended-lah. Di buku itu dibagi ke dalam 3 bagian.

Bagian 1
Di halaman 3 judul tulisan ialah Do What You Love & Love What You Do. Di judul ini beliau memaparkan sebaiknya kita melakukan hal yang kita cintai dan mencintai hal yang kita lakukan. Semisal nih kamu suka blogging ya lakukan aja, kan bisa sharing. Nah ada pemaparan lain, contoh saya nih ambil jurusan Informatika, jujur setelah saya masuk saya ternyata kurang suka sama yang namanya Ngoding/ Mrogram/ Programming, nah udah terlanjur kan tuh, saya mustinya mencoba menyukai jurusan ini, dengan berusaha keras mempelajarinya, dari mempelajarinya pasti saya akan paham dan bisa benar-benar mencintainya. Kan ada yang bilang “Tak kenal maka tak sayang”, nah dari situ mustinya saya kenalan lebih deket ma yang namanya ngoding, saya belajar dan berusaha keras, saya paham, dan saya pasti bisa serta mencintainya.   

“Cintailah apa yang kamu kerjakan karena itu akan membuat kehidupanmu lebih menyenangkan. Jangan melakukan segala sesuatu dengan alasan kekayaan. Hal terbaik adalah mendengarkan kata hati dan pikiran karena itu akan menuntunmu ke aran yang benar.” (Diane N. Bark –Presiden DHB Financial Service, Inc)

Di halaman 13 judulnya adalam Be Grateful. Di sini dijelaskan mustinya kita bersyukur dengan segala kondisi yang kita dapatkan. Bersyukur akan hal-hal kecil sampe yang besar. Bersyukur karna orang lain belum tentu mendapat nikmat seperti kita, hhe.
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”

Di halaman 17 tertulis judul Healthy Life. Kita pengen sukses kayak apapun caranya, jangan lupa untuk jaga kesehatan. Percuma kalo sukses tapi kita sakit-sakitan. Jaga kesehatan, jaga pola makan, jaga istirahat, dan mustinya juga olahraga teratur, hhe *^^V semoga penulis juga tersadarkan dengan yang ini, hhe*. Kalimat yang terngiang di benak saya ialah “Success means nothing when you are sick”

Di halaman 21 judulnya Integrity. Di sini kalimat yang saya garis bawahi dan seperti saya tekankan ialah “Pastikan bahwa hal yang kamu lakukan akan selalu sejalan dengan hal yang kamu katakan dan kamu yakini benar”. Nah ini dia agak jleb rasanya, ada hal yang saya yakini tapi saya belum bisa melaksanakannya secara maksimal. Pengertian/ definisi lain tentang integritas yakni kita melakukan segala sesuatu dengan jujur dan secara konsisten. Untuk sukses di pekerjaan, kamu harus menyadari bahwa selain uang  yang diincar, ada hal penting lainnya, yaitu menjaga nama baik, image, dan reputasi.
“Langkah awal untuk menjadi seorang pemimpin yang baik adalah mencari tahu diri kamu sebenarnya. Jadilah dirimu yang sebenarnya setiap saat. ” 
Di halaman 28 judulnya Dream & Think BIG. Di sini dijelasin kalo kita musti bermimpi dan berpikir besar, contoh nih kita mustinya bermimpi dan berpikir mendapat nilai 10 dari skala 1-10, karena kalo jatuh, jatuhnya juga gak bawah-bawah banget, bisa dapet 8 ato 9, nah gimana coba kalo kita Cuma matok nilai 6, apa yang akan terjadi(?) hhe. Tiga hal yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan hal yang kamu inginkan: Ask, Believe, dan Recieve. Penjelasannya: mintalah hal yang kamu ingingkan, percayalah yang kamu minta telah menjadi milikmu meski kamu belum mendapatkannya, rasakanlah bahwa kamu senang “telah” menerimanya.
“Hampir semua orang kaya dan powerful bukanlah orang yang memiliki talenta, pendidikan tinggi, charming, atau tampan. Mereka menjadi kaya dan powerful karena mereka memang menginginkannya. ” ( Paul Arden )


Di halaman 34 judulnya Confidence. Di sini dijelaskan seharusnya kita percaya diri, namun gak over confidence. Nah percaya diri itu bisa dibentuk bahkan ditingkatkan, caranya dengan mengenal dirimu yang sebenarnya. Di sini dijelaskan, yang lebih penting adalah kamu menyadari bahwa membangun rasa percaya diri itu penting karena berguna: pada saat bertemu orang lain; untuk membuat dirimu gak takut atau malu berada di suatu lingkungan yang baru; untuk membuat dirimu berani berbuat kesalahan; untuk membuat dirimu yakin bahwa next time kamu gak akan melakukan kesalahan yang sama(berbuat lebih baik).
Kepercayaan dan ketekunan menghasilkan proses peningkatan pengetahuan, tanggungjawab, inisiatif, dan kreativitas. ” (Daniel Tumiwa –Country Manager Multipli Indonesia)

Di halaman 41 judulnya On Time. Kalimat yang saya garis bawahi ialah “Tepat waktu ialah salah satu bentuk hormat kita terhadap diri sendiri dan orang lain”. Setuju juga dengan judul ini, kalo kita niat ontime maka gak ada alasan untuk telat, ketika semua tlah kita siapkan dan kita siasati. Ni ada langkah ontime: (1) menyadari bahwa being on time itu penting dan (2) mengalkulasi jam perjalanan secara tepat, kalau perlu, dengan memasukkan unsur kemacetan di dalamnya.
Saya mengharapkan staf saya mempergunakan dan menghargai waktu dengan baik, baik untuk dirinya maupun orang lain, misalnya dengan datang tepat waktu saat meeting. Selain itu mereka harus berpenampilan rapi, pandai, dan memiliki sifat jujur.” (Ronald Liem –Publisher DestinAsia Media Group)

Di halaman 45 judulnya Open Minded. Dijelaskan bahwa berpikiran terbuka itu cukup perlu mau mendengarkan. Berpikiran terbuka dengan ide/ masukan yang diberikan, kritik yang diterima, dll.
Pemikiran terbuka untuk menggali hal baru justru akan membawa seseorang ke berbagai penemuan yang tidak sengaja, tetapi berguna. ” (David A. Vise –Opini uuntuk Larry Page, Co-Founder Google, Inc)

 Keknya itu dulu ntar/ kapam-kapan dilanjut lagi, insyaAllah, hhe.

Di halaman 50 judulnya Respect.
Di halaman 57 judulnya Never Give Up.
Di halaman 63 judulnya Just Perform.
Di halaman 71 judulnya Be Calm, Be “Smart”.

Bagian 2
Di halaman 77 judulnya Speed & Automatic Progress Update Report(APUR).
Di halaman 84 judulnya Detail Oriented.
Di halaman 88 judulnya The Big Picture.
Di halaman 93 judulnya Positive Thinking.
Di halaman 105 judulnya Bring Solutions, Not Problems.
Di halaman 10 judulnya Do Not Assume.
Di halaman 113 judulnya Learn From Mistakes.
Di halaman 118 judulnya Make a Lot of Friends.
Di halaman 127 judulnya Fair & Objective.
Di halaman 129 judulnya Urgent & Important.
Di halaman 133 judulnya Show Leadership.
Di halaman 142 judulnya Fight for Your Team.

Bagian 3
Di halaman 151 judulnya Extra Mile
Di halaman 171 judulnya Powerful Instinct
Di halaman 175 judulnya Negotiation
Di halaman 178 judulnya Humor
Di halaman 181 judulnya Nowhere to Hide
Di halaman 184 judulnya Constructive Critism
Di halaman 187 judulnya Humble
Di halaman 191 judulnya Keep Searching
Di halaman 196 judulnya Share & Receive

Bagian 4
Up to You, You Do It.


Readmore >>

Tingkatan 1, 2, 3, dan 4 di Informatika (ITB & Undip)

Bismillaah...

Kemaren saya sharing sama kenalan yang sekarang masih di IF ITB. Sharing tentang IF di ITB itu bagaimana, hhe.. Dan sayang kalo saya lewatkan begitu saja obrolannya, jadi pengen dishare di sini juga. Aku penasaran, kalo di ITB IF(Informatika)nya itu kek gimana, mulai dari tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, dan tingkat 4.

Nah mari dibaca selanjutnya, hhe.

Aku tanya gini:
mnrt/setau mas..
tingkat 1-2 itu masa untuk apa?
tingkat 3 untuk apa?
tingkat 4 untuk apa?

Nah, masnya jawab banyak banget ternyata, hhe

Masnya jawab gini:
kalo di ITB, tingkat satu itu tahap persiapan bersama, masih berkutat Kimia, Fisika, dan Kalkulus, baru satu matkul if yaitu pengantar pemrograman.
tahun kedua baru masuk jurusan, semuanya benar2 baru. berada kalah sama yg di jurusan sama tapi univ lain yg udah belajar di semester 1 dan 2, sudah tahu ini itu.
tingkat 3 berharap lebih mudah, tapi ternyata semakin berat saja (ga nakut2i lho ya), tugas tiap makul sih satu tapi datengnya keroyokan.
o iya, di tingkat 2 di tempatku baru aja ospek jurusan buat masuk himpunan (hmif), istilahnya eksekutor kegiatan himpunan, anggota divisi lah mentok koordinator acara.
trus tingkat 3 panitia osjur, kalo aktif ya jadi ka divisi atau kahim kaya mas Lyco. atau aktif di badan pengurus himpunan atau unit kegiatan mahasiswa.
berbagi waktu nampaknya sebuah pembelajaran yang utama. pulang pagi berangkat pagi kayaknya biasa deh, dan masa2 itu dikangeni.
Tingat 4, masa paling berat menurutku pribadi, mungkin karena terbiasa berkelompok dengan orang hebat, malah ngerasa belum dapet apa2 di tingkat 2 dan 3, padahal liburan tingkat kenaikan tingkat 4 harus kerja praktek, ngerasa belum punya bekal buat kerja praktek.
Kalo temen2 ku yg lain di tingkat 3 dan 4 mereka berlomba-lomba ikut lomba, bikin tim, realisasikan ide, menang, sharing pengalaman dan sebagainya. Idealnya nampaknya begitu.
Tapi sadarilah bahwa kehidupan itu sebab akibat, setiap kejadian mempengaruhi kejadian berikutnya. kebaikan selalu datang dari sebuah kebaikan sebelumnya, tapi kejahatan semoga tidak seperti ini.
Jngan pernh mencari kambing hitam atas semua kejadian, boleh jadi sesuatu yg dianggap belum tau apa-apa itu bisa memotivasi untuk selalu belajar sampai ajal menjemput
kalo udah ngerasa bisa, bisa-bisa malah sombong, dan ga mau nyari tau.
Pay it forward.
intine balaslah ke orang lain, maka orang lain akan membalasnya ke orang lain.

Aku
bertanya lagi:
ITB kaderisasi HM bagus ya?

Masnya jawab:
nggak juga kok, di HM ku sendiri masih sering ganti metode, intine kaderisasi kan bentuk suatu kader, kalo di tempatku mulainya tingkat 2 dan tiap akhir pekan, jadi misal 12 pertemuan ya jadi kelihatan lama bisa 3bulanan baru di lantik, belum magang di divisinya.
bagus tidaknya tergantung pesertanya, bisa ngambil manfaat ga dengan kontribusinya di HM.
kalo lihat dari yg nampak sih ya udah lebih baik dari tahun ke tahun, mulai ada dukungan ke akademik, ga melulu berkegiatan banyak tapi ga bantu akademik.
setahuku udah banyak sinergi pihak program studi dengan HM.


Heuheu.. chat aja bisa segini ya kalo dimasukin ke word, hhe ^^V
nah, benar-benar mengena ya kuliahnya. Kaderisasi juga lumayan lama. Kalo cerita pengalaman pribadi kok kek speechless, gak punya apa-apa, hhe

Kan rata-rata kalo IF Undip itu:

Tingkat 1:
1.Penyambutan Mahasiswa Baru dari universitas, fakultas, dan HM. Dari HM sampe Desember, di akhiri dengan Outbond. Itu rasanya kayak “Pembekalan Kaderisasi”, kata dosen c, hhe. Pas dari HMIF itu ada penugasan-penugasan, ada kepemanduan juga, dll, hhe.
2. Pertengahan taun udah bisa masuk HM ataupun organisasi lain, udah bisa ikut kepanitiaan. Kan masa inkubasinya 3 bulan aja, jadi katanya tuh 3 bulan awal maba gak boleh disentuh neko-neko, hhe.

Tingkat 2:
1. Pas pertengahan tahun ke sana juga udah bisa jadi koordinator seksi kegiatan ataupun ketua kegiatan juga.
2. kalo yang aktif udah bisa jadi kahim atau kadiv. Di organisasi lain pun udah bisa jadi jajaran direksinya, hhe

Tingkat 3:
1.    Udah mikir PKL pas liburan semester 5. Abis PKL, seminar PKL.
2.    Ada yang masih di organisasi. Bahkan ada yang mengundur PKLnya untuk organisasi karena dia pentolan c, hhe. Ada yang udah gak berorganisasi.
3.    Ada yang ikut lomba juga, hhe
4.    Ada yang masih nerusin kerja dari PKL situ.

Tingkat 4:
1.    Fokus TA. Hhe
2.    Mungkin masih ada yang berorganisasi juga.

Nah, itu yang kutahu kalo di sekitarku, yakni di IF Undip ataupun di sekitarnya, kalo ada yang mau menambahi ya monggo.

Tapi aku dapat saran tadi, kalo semester 4(semester yang akan kulalui) ini saatnya perlu mulai mikir gimana ke depannya. Hhe

Nah, kalo kata Pak Edy gini nih:
“Dalam kuliah S1 ada 4 tingkat:
- Tingkat I, freshman
- Tingkat II, sophomore
- Tingkat III, junior
- Tingkat Akhir, senior
 








Readmore >>

♥ DAN MR.I PUN TERJAWAB ♥

Dan kini Mr-i(baca: misteri) pun terjawab. Tanggal 30 Juni sudah terlampaui. Untuk SNMPTN 2011 ini c pengumuman udah bisa diakses pada tanggal 29 Juni 2011 jam 19.00 WIB. Alhamdulillah, kemarin Masku ada di rumah, jadi bisa langsung ke TKP. Jam 19.00 kurang 10an menit, aku menuju TKP yakni snmptn.ac.id. segera aku klik link pengumuman di sana. Aku coba berkali-kali setelah jam 19.00. namun sulitnya masyaAllah. Mungkin karena banyak yang mengakses jadinya loadingnya juga lama. Setelah aku sampai TKP, aku login dengan nomor peserta dan tanggal lahir. Setelah dicoba beberapa kali dan keluarlah pernyataan yang membuat hatiku hancur dan tersedak aku dan ibuku membacanya. Hmm, ya sudah ini sudah ketetapan-Nya. Aku harus bangkit dan tak boleh berlarut. Hmm, sedihku bukan karena aku belum diterima di PTN, namun lebih karena ekspresi orang di sekitarnya. Kalau dipikir-pikir iya juga c. Pendidikan Dokter, apalagi UNS banyak peminatnya, apalagi tahun ini SNMPTN dulu, baru UM, pasti semakin ketat dan dahsyat lagi. Sedangkan pilihan keduaku Teknologi Informasi UGM. Iya juga, UGM banyak yang minat. Ditambah IT-pun sekarang banyak yang minat. Ya sudah, aku tak lolos dipilihan pertama, dipilihan kedua juga ganas, dan akupun tak terjaring ke sana. Teman-temanku yang ingin jadi dokter, beberapa masih selamat dipilihan kedua; ada yang di Pendidikan Fisika UNY, Kesmas Undip, dan TI Undip. Setauku baru itu. Sedangkan ada temanku, mereka pilihan 1 dan 2 Pend dok semua, ya dia juga belum terjaring. Mereka mau coba di UIN. Huuu,, *menghembuskan nafas*. Aku tak mengira hidupku cukup berliku untuk bisa kuliah di PTN. Ya mungkin ini jalan yang telah ditetapkan-Nya. Dengan aku belm diterima via SNMPTN, aku akan mencoba ujian mandiri ataupun seleksi masuk. Keuntungannya, aku bisa jalan-jalan liat kampus Undip dan UNY. *hhe, efek positif belum diterima via SNMPTN* Strategi sangat diperlukan dalam SNMPTN. Harus bisa ngukur baju sendiri (baca: mengukur our ability) dan juga peluang. Pandai dan pintar mencermati, kalau bener-bener pengen masuk PTN lewat SNMPTN. Tapi, ingat Boys/girls, untuk masuk PTN jalurnya tidak hanyak SNMPTN. Kalau tahunku ini ada UM Undip, SM UNY, SIMAK UI, SMUP(Seleksi Masuk Unpad; ini tidak pakai tes, Cuma pakai nilai SNMPTN kemarin), UMB(Ujian masuk gabungan dari beberapa PTN dan ato PTS, dan swadana. Ada juga tes-tes D 3 gitu. Kalau tetep keukeuh dengan cita-citanya bisa ambil PTS. Kalau PTS ada jalur bebas tes, CBT (Computer Basic Test), dan PBT(Paper Basic Test). tapi, kalau sekarang-sekarang ini bebas tes udah tidak ada, udah diserobot yang duluan, cepet habis deh. Oiya kalau orang pinter-pinter da jalurnya juga; yang ikut kejuaraan-kejuaraan gitu. Atau kalau udah bener-bener mentog, bisa ambil PTS tahun depan coba SNMPTN lagi. Itulah pengalaman yang aku alami. Untuk temen-temen maupun adik-adik yang mau lolos SNMPTN benar-benar pikirkan baik-baik pilihan itu. Cukuplah ini jadi pelajaran. Dan semoga penulis diberi yang terbaik. Aku percaya inilah keputusan yang terbaik dari-Nya dan ada jalan yang lebih baik untukku.
Readmore >>