Showing posts with label traveling. Show all posts
Showing posts with label traveling. Show all posts

Nongki Syantik Togamas Kotabaru, Menghambur di FKY, Menyatu dengan Alam di atas pinggir Kalicode


[05 Agustus 2017]

 

Hidup itu pilihan, bukan... Pilihan untuk menikmatinya dengan cara-cara kita sendiri. Hidup ini ada di tangan kita sendiri. Tak perlu terlalu peduli menyoal omongan orang tentang kita, karna kita yang paling tau akan diri kita sendiri. 


Dan kali ini jelajah sebagian bentang dan sebagian ruang di Jogja. Di atas Kalicode kita merebahkan tubuh lelah kita setelah seharian bergumul dengan aktivitas. Cahbocah nyepur dari Purwosari, Solo. Menanti Prameks sekitar 5 jam di Purwosari, yang diisi dengan kegiatan delikan (hide & seek) katanya. Dan aku, aku motoran dari Wonogiri dengan Revo merahku, menembus angin, debu, dan sebentang ruang di jalanan. Ah..... Nikmat nian, lama tak motoran ke Jogja. 

Baru beberapa hari aku tidak membersamai SABS, aku lupa kultur fleksibilitas dan kultur ketidakpastian alam. Ketika mendapat kabar rencana berangkat lepas sholat Jumat, aku dari Wonogiri cus lepas Jumatan. Dan.....setelah ku buka HP & WA. Taraaaaaaaa....... Mereka berangkat dari Purwosari jam 18.00. Wkwkwk Oh Tuhan. Beruntung nya, alhamdulillah, aku punya kawan-kawan kegiatan di Jogja, Ula (kawan kegiatan di kampus undip) dan dek Nurul (kawan yang mengadakan penelitian di SABS). 

Janjian lah kami di sekitar Kalicode. Karena aku tak begitu tau daerah sana dan karena pemberhentian kereta cahbocah di lempuyangan, aku memilih ke arah Lempuyangan. Dan ternyata aku melewati kawasan yang cukup familiar! Di Togamas Kotabaru. Singgah lah aku di sana, untuk mengisi baterai hape dan nongki-nongki syantik. Ku kabari pula Ula dan dek Nurul bahwa aku di sana. 

Beberapa belasan-puluh menit berlalu, nampak lah dek Nurul. Kami ngobrol. Tak lama kemudian, Ula tiba. Obrolan masih seputar aktivitas masing-masing dan mengenai hal-hal life crisis menjelang 1/4 abad haha. Jam 5, Ula pamit, karena ada acara. 

Dek Nurul berinisiatif mengajak ku berkeliling kota dan ke FKY (Festival Kesenian Yogyakarta). Aku mah hayuk aja, daripada ngelangut geje. Hehe. 

Dan voilaaa......Menarik nian tempat itu. Segala-gala kesenian Jogja tumpe-tumpe di sebentang ruang itu. Dari seni hand made sampai seni yang dibuat dengan bantuan alat-alat/ mekanis. Dari beberapa stand yang ku lalui, aku paling suka stand pembuatan miniatur dari plastik. Mas nya sih nyebutnya 3D printing. Buat nyetak bentuk 3 dimensi dengan bantuan alat/ mekanis gitu. Dan satu lagi ialah stand gelas gembreng yang dilukis. Ini sih subjektif karena aku lagi pengen cari gelas buat wedangan personal aja hha. 

Namun sayangnya, waktu bergulir serasa cepat sekaliiii. Yang mengharusnya kami cau dari tempat itu. Baiklah. Kami cabut. Dan menuju Togamas Kotabaru. Dek Nurul kupersilakan melanjutkan tugas negara nya, karena sudah cukup malam. Aku celingak-celinguk. Ga tau/ hapal rute jogja. Mencari arah maps kiriman mas han. Haha. Yang ternyata maps nya diulang beberapa kali baru akurat. Itu pun aku muter-muter di kawasan itu, kaga ketemu2 merek. Ngenes! Then, angkat tangan lah aku. Ku katakan pada mereka yang sebenarnya. Dan mas Han baru keluar dari persembunyian kemah di atas pinggir sungai Kalicode. Motor hanya bisa ditaruh di bawah jembatan. Kami masuk di gang luar rumah-rumah nan sempit. Dan bertemulah dengan mereka. Pasukan #05Soto atau #5OTO. 🙂

Terimakasih untuk dek Nurul dan squad outing #5OTO untuk jepretannya.

Readmore >>

Education Fair PB 2013: Motoran, Kenapa ke Luar Negeri, & Bekal Mendapatkan Beasiswa (by Teh Karin)

Bismillaah…


Alhamdulillah-alladzi bini'matihi tatimmush-shoolihaati
Terlaksana juga motoran: 
Semarang-Jogja
Jogja-Semarang
Kecepatan rata-rata, karena belum tau TKP dan bareng". 
Mantab dah Ambarawa, lawannya gedhe-gedhe. 
14/9/2013

Sebuah status setelah berhasil motoran ke Jogja =) Alhamdulillaah masih diberi kesempatan melihat indahnya dunia. Jumat tanggal 13 September 2013 kemaren aku, Airlangga Wiragalih, Yudrika Azka, dan Mega Ariyanti pergi ke Jogja. Kami berencana jam 18.30 berangkat, namun qodarullaah jam 7 kurang kami baru berangkat. Mantab juga rute ke Jogja malam hari, ada mobil, truk, atau kendaraan gedhe lainnya, membuat semakin tertantang, hhe. Lucu juga motoran kemaren tuh, aku biasa motoran cepet, pas awal Angga udah bilang, “Na, jangan cepet-cepet ya.” Namun keknya itu kurang ampuh, Angga melaju kadang tak sengaja aku mendahului, karena kecepatan yang lumayan dan males ngerem ^^V Abis itu kalo Angga di belakang, aku rada nunggu dia dengan memperkecil kecepatan :Dv kek gitu terus. Jam 10an itu aku baru sampai di kost Lusi Nur Rahmawati, temen Kongres 4 ILP2MI di Medan. Aku segera tidur dan ternyata Angga, Mega, dan Azka masih cari makan dan penginapan sampe jam 1. -_-

Paginya jam 6.30an Lusi mengajakku makan gudeg Jogja. Kami makan di tempat ummahat, hhe. Kalo gak salah totalan makan(dan minum) per orang tu 6.500, murah kan? =) Abis itu kita ke TKP (Gedung Grha Sabha Pramana), kami berangkat pagi karena khawatir kalo berdesak-desakan dengan peserta lain, karena yang mendaftar saja 2000 orang.

Jam 7.45 acara dimulai oleh dua orang MC dan jam 8.04 tambah 2 MC lagi, entah apa artinya, MCnya sampe 4, duplikasi. Jam 8.09 Lutfi Abdurrahman membacakan ayat suci Alqur’an. Jam 8.21 ada pertunjukkan seni Rampo. Ada beberapa hal yang aku perhatikan dari awal ini, yakni perkap yang sigap (dalam arti kalo ganti acara perkap membenahi apa yang terletak di podium), adanya pemotongan pita untuk pembukaan, dan snack untuk pembicara yang dikeluarkan sebelum pembiacara memasuki podium.
Acara ini resmi dibuka oleh mbak Siti Sukaiah jam 8.45, salah satu founder Pemburu Beasiswa. Nah, selanjutnya masuk ke seminarnya, momodnya ialah mbak Azizatul Ulfa, Sekjend GC UGM, dengan pembicara teh Nadia Karina Hakman, mbak Nur Febriani Wardi, dan bapak Dinar (dosen Teknik Sipil UGM).

Pemaparan pertama dari teh Karin, lulusan University of Aukland. Coba kubikin per poin aja =) Ini dia poin-poin dari pemaparan teh Karin:

1.      Bagaimana sih beasiswa yang penuh berkah?
a.       Tanpa penipuan
b.      Bukan asas kapitalisme
c.       Allaah ridho

2.      Kenapa sekolah di luar negeri?
a.       Kualitas lebih bagus. Penguasaan bahasa asing meningkat, penelitian lebih terpublish, seserang keluar dunia baru bisa jadi dosen, dan gak ada absen.
b.      Sukses (finansial).
c.       Bisa jalan-jalan :D *modus utama yang gak boleh diucapkan blak-blakan pas interview*
d.      Bikin ortu bangga
e.       Aktualisasi diri
f.       Bosen jadi juara di kandang sendiri. Hmm
g.      Indonesia membutuhkanmu. *so sweet banget*
h.      Sebagai wujud syukur pada Tuhan.
i.        Berbakti pada Yang Maha Pencipta.

Di sela-sela penjelasan ini ada kalimat “Think global act local” dan permasalahan pemuda, yakni: 6F(Food junky, Fashion folloer, Fun oriented, Film minded, Finance dependency, Faith). Serta “Kita seperti buih”. Ketika teh Karin interview beasiswa, ada pertanyaan yang beliau jawab gini: ketika saya bisa berbuat lebih banyak, kenapa berbuat sedikit? Ketika saya bisa berbuat lebih baik, kenapa berbuat biasa, dan ketika saya bisa berkontribusi lebih, kenapa saya berkontribusi biasa saja. “What you aim drives you to what you earn”.

3.      Beliau memaparkan bagaimana memenangkan beasiswa juga. Sebenernya clue-clue-nya ya yang seperti biasa, tapi teh Karin mengemasnya dengan sangat renyah, jadi kami pun antusias.
a.       Niat. What are you dreaming to be? What steps are you currently at? FOCUS: It will lift you up! Itu yang tertulis di slidenya, hha. oya, temple impian-impian juga =)
b.      Usaha. How strong your passion comes to action? Pemimpi atau pengkhayal. WorkHARD(no malas, ada proses) & workSMART(prepare well, be organized!). teh Karin me-list 100 pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan pas interview. Di sini ada tulisan administrasi, FGD, dll.
c.       Tawakal & Doa. Impianmu melambung tinggi, each second worthes… J move!

4.      …Memurnikan niat…Menguatkan langkah… Melapangkan hati menuju sukses hakiki…

*cmiiw
~To be continued~ 
Readmore >>