Showing posts with label friendship. Show all posts
Showing posts with label friendship. Show all posts

Sebuah Kesyukuran: Kawan Seperjuangan di Jurusan & Kegiatan Organisasi

Bismillaah
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
“Alhamdulillaah alladzi bini’matihi tatimmus shaalihaat” (Segala puji hanya milik Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan)

:D Itu mungkin yang mengambarkan kebahagiaan yang sedang saya rasakan, pasalnya saya menemukan beberapa orang dalam proses belajar, sungguh indah dan menyejukkan perkara ini. Nikmat ini begitu kentara saat KKL ini, saya melihat perubahan itu. Ada beberapa ikhwah di sini(Ilmu Komputer/ Informatika Undip). Ada Pr*s, awalnya saya agak janggal dengan celananya yang tidak melebihi mata kaki, dan alhamdulillaah benar, dia memang paham. Dan ternyata setelah disearching di Yufid dalilnya banyak nian, tak taro bawah ada dah, hhe OOT. Dulu pernah add friend di Facebooknya dan ternyata juga gak diterima, hhe, alhamdulillaah, syukron jazaakumullaahu khoyron, jadi kan gak banyak berinteraksi. Akhir-akhir ini ada Ad* yang nampak geliat dakwahnya dan semangatnya akan ilmu. Dan alhamdulillaah dia juga gak isbal =)

Itu tadi dua ikhwan setingkatan, ada pula Norm* yang nampaknya sedang mempelajari dan mengamalkan jilbab syar’i(dalam proses).   
Bahagia rasanya, ternyata ada teman-temen seperjuangan di jurusan atau melihat proses mereka berhijrah. Dan ada beberapa orang lagi yang sudah paham atau dalam proses, semoga Allaah memberkahi mereka =) Dan saya pikir mereka juga bukan orang biasa, si Pr*s dulunya ikut lomba-lomba IT gitu, Ad* sekarang menjabat Kadept Syiar DIGIT, dan Norm* pernah dapet IP 4 serta PKM-nya didanai DIKTI.

Tidak hanya temen jurusan, awal 2013 dulu di kegiatan antar kampus, saya melihat ikhwan dengan celana ngatung dan setelah menemukan Facebook dan blognya, alhamdulillaah ada kawan di organisasi umum ini, lebih tepatnya organisasi keilmiahan.
Di kegiatan Forum Dialog AKsI(Asosiasi Kluster –UKKM Indonesia) kemaren juga ada ummahat berjubah dan berhijab syar’i.

Seneng dah nemu orang sepemikiran di kegiatan yang notabene umum gitu. Bak adanya mata air sejuk yang membasahi dahaga di tenggorokan atau nemu oase di padang sahara, hha. #lebay.

Ya mungkin rasa kebahagiaan itu ada karena kondisi keterasingan ini.

Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabad, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang asing.” Lalu ada yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ghuroba’, “Mereka memperbaiki manusia ketika rusak.” (HR. Ahmad 4: 74. Berdasarkan jalur ini, hadits ini dho’if. Namun ada hadits semisal itu riwayat Ahmad 1: 184 dari Sa’ad bin Abi Waqqosh dengan sanadjayyid)

===

Isbal artinya menjulurkan pakaian melebihi mata kaki. Isbal terlarang dalam Islam, hukumnya minimal makruh atau bahkan haram. Banyak sekali dalil dari hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mendasari hal ini.

Dalil seputar masalah ini ada dua jenis:

Pertama, mengharamkan isbal jika karena sombong.
Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
من جر ثوبه خيلاء ، لم ينظر الله إليه يوم القيامة . فقال أبو بكر : إن أحد شقي ثوبي يسترخي ، إلا أن أتعاهد ذلك منه ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنك لن تصنع ذلك خيلاء . قال موسى : فقلت لسالم : أذكر عبد الله : من جر إزاره ؟ قال : لم أسمعه ذكر إلا ثوبه
Barangsiapa menjulurkan pakaiannya karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu Bakar lalu berkata: ‘Salah satu sisi pakaianku akan melorot kecuali aku ikat dengan benar’. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Engkau tidak melakukan itu karena sombong’.Musa bertanya kepada Salim, apakah Abdullah bin Umar menyebutkan lafadz ‘barangsiapa menjulurkan kainnya’? Salim menjawab, yang saya dengan hanya ‘barangsiapa menjulurkan pakaiannya’. ”. (HR. Bukhari 3665, Muslim 2085)
بينما رجل يجر إزاره من الخيلاء خسف به فهو يتجلجل في الأرض إلى يوم القيامة.
Ada seorang lelaki yang kainnya terseret di tanah karena sombong. Allah menenggelamkannya ke dalam bumi. Dia meronta-ronta karena tersiksa di dalam bumi hingga hari Kiamat terjadi”. (HR. Bukhari, 3485)
لا ينظر الله يوم القيامة إلى من جر إزاره بطراً
Pada hari Kiamat nanti Allah tidak akan memandang orang yang menyeret kainnya karena sombong” (HR. Bukhari 5788)

Kedua, hadits-hadits yang mengharamkan isbal secara mutlak baik karena sombong ataupun tidak.
Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
ما أسفل من الكعبين من الإزار ففي النار
Kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787)
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
Ada tiga jenis manusia yang tidak akan diajak biacar oleh Allah pada hari Kiamat, tidak dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Allah. Untuk mereka bertiga siksaan yang pedih. Itulah laki-laki yang isbal, orang yang mengungkit-ungkit sedekah dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim, 106)
لا تسبن أحدا ، ولا تحقرن من المعروف شيئا ، ولو أن تكلم أخاك وأنت منبسط إليه وجهك ، إن ذلك من المعروف ، وارفع إزارك إلى نصف الساق ، فإن أبيت فإلى الكعبين ، وإياك وإسبال الإزار ؛ فإنه من المخيلة ، وإن الله لا يحب المخيلة
Janganlah kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam memakai kain sarung. Karena isbal itu adalah kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Daud 4084, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
مَرَرْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي إِزَارِي اسْتِرْخَاءٌ فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ ارْفَعْ إِزَارَكَ! فَرَفَعْتُهُ. ثُمَّ قَالَ: زِدْ! فَزِدْتُ. فَمَا زِلْتُ أَتَحَرَّاهَا بَعْدُ. فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: إِلَى أَيْنَ؟ فَقَالَ: أَنْصَافِ السَّاقَيْنِ
Aku (Ibnu Umar) pernah melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sementara kain sarungku terjurai (sampai ke tanah). Beliau pun bersabda, “Hai Abdullah, naikkan sarungmu!”.  Aku pun langsung menaikkan kain sarungku. Setelah itu Rasulullah bersabda, “Naikkan lagi!” Aku naikkan lagi. Sejak itu aku selalu menjaga agar kainku setinggi itu.” Ada beberapa orang yang bertanya, “Sampai di mana batasnya?” Ibnu Umar menjawab, “Sampai pertengahan kedua betis.” (HR. Muslim no. 2086)
Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu’anhu beliau berkata:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ بحجزة سفيان بن أبي سهل فقال يا سفيان لا تسبل إزارك فإن الله لا يحب المسبلين
Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendatangu kamar Sufyan bin Abi Sahl, lalu beliau berkata: ‘Wahai Sufyan, janganlah engkau isbal. Karena Allah tidak mencintai orang-orang yang musbil’” (HR. Ibnu Maajah no.2892, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Maajah)

Dari dalil-dalil di atas, para ulama sepakat haramnya isbal karena sombong dan berbeda pendapat mengenai hukum isbal jika tanpa sombong. Syaikh Alwi bin Abdil Qadir As Segaf berkata:

“Para ulama bersepakat tentang haramnya isbal karena sombong, namun mereka berbeda pendapat jika isbal dilakukan tanpa sombong dalam 2 pendapat:

Pertama, hukumnya boleh disertai ketidak-sukaan (baca: makruh), ini adalah pendapat kebanyakan ulama pengikut madzhab yang empat.

Kedua, hukumnya haram secara mutlak. Ini adalah satu pendapat Imam Ahmad, yang berbeda dengan pendapat lain yang masyhur dari beliau. Ibnu Muflih berkata : ‘Imam Ahmad Radhiallahu’anhu Ta’ala berkata, yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka, tidak boleh menjulurkan sedikitpun bagian dari pakaian melebihi itu. Perkataan ini zhahirnya adalah pengharaman’ (Al Adab Asy Syari’ah, 3/492). Ini juga pendapat yang dipilih Al Qadhi ‘Iyadh, Ibnul ‘Arabi ulama madzhab Maliki, dan dari madzhab Syafi’i ada Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar Al Asqalani cenderung menyetujui pendapat beliau.  Juga merupakan salah satu pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, pendapat madzhab Zhahiriyyah, Ash Shan’ani, serta para ulama di masa ini yaitu Syaikh Ibnu Baaz, Al Albani, Ibnu ‘Utsaimin. Pendapat kedua inilah yang sejalan dengan berbagai dalil yang ada.
Dan kewajiban kita bila ulama berselisih yaitu mengembalikan perkaranya kepada Qur’an dan Sunnah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS. An Nisa: 59)
Dan dalil-dalil yang mengharamkan secara mutlak sangat jelas dan tegas”
Jadi Islam melarang isbal, baik larangan sampai tingkatan haram atau tidak. Tapi sungguh disayangkan larangan ini agaknya sudah banyak tidak diindahkan lagi oleh umat Islam. Karena kurang ilmu dan perhatian mereka terhadap agamanya. Lebih lagi, adanya sebagian oknum yang menebarkan syubhat (kerancuan) seputar hukum isbal sehingga larangan isbal menjadi aneh dan tidak lazim di mata umat.

Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (Qs An Nuur: 31)








Readmore >>

♥ Our Ways are Different; Looking Forward A College ♥

Bismillah…

Lima puluh ribu tahun yang lalu Allah telah menentukan takdir kita ya? Dan kini kita punya jalan sendiri-sendiri. Ada yang mulus bak berjalan di jalan Tol, ada yang naik turun berliku bak ber jalan di pegunungan.

Beberapa temanku ingin aku paparkan bagaimana mereka. Ada teman yang biasa-biasa saja, walau pernah juga c menyabet gelar nomer 1 di mosi Kimia, eksekusinya memilih PTN dengan jurusan yang lumayan tepat, tanpa aral melintang dia yang tanpa bekal semacam les bisa menembus PTN di Solo dengan prodi bahasa Inggris.

Begitu pula 2 temanku lainnya yang kalau di kelas terkenal akan aktifnya (baca:aktif kurang positif alias rame, hhe), dengan jalur SNMPTN juga mereka bisa lolos di jurusan BK, hhe biar mereka rasakan gimana rasanya guru mereka mengajari mereka dulu. #peace

Juga teman yang familiar dengan keuslian namun dia unik, juga mengejutkan dia bisa menempati salah satu kursi PTN dengan jurusan hokum.

Itu semua mereka tanpa les. Langsung masuk bebas hambatan. Two thumbs up dah.

Ni baru aja yang penulis dengar, temenku yang dulu di kelas juga biasa, bahkan berani bermain sms sewaktu try out kek gitu, dia bisa masuk akuntansi dengan PG tertinggi di universitas itu (untuk IPS). Dia juga ikut bimbel c.

Di sisi lain, unfortunately banget temen-temen yang ‘wah’ di mataku namun kini belum menempati salah satu kursi di PTN. Contohnya, temenku yang nomer 1 paralel IPA, qodarullah, dia dulu coba undangan belum diterima, SNMPTN juga belum padahal dia akan OSN dan dia memilih jurusan yang juga dia geluti gitu. Namun, mungkin Allah berkehendak lain, mungkin STAN merupakan jalannya. *aamiin*. ^^

Ada pula teman penulis, yang penulis sangat sukai kerajinannya, hhe tapi bukan kerajinanan tangan hlo (alias mencopet). Namun juga qodarullah wa ma sya fa’al, dia belum diterima di PTN, mau coba tahun depan katanya.

Aku amat menyayangkan teman-teman yang berotak jos dengan semangat yang membara, harus berdiam satu tahun. Ya, aku percaya dia akan berusaha. insyaAllah ini yang terbaik.

Ya Allah, aku berharap padaMu agar mereka yang dimudahkan untuk mendapat kursi di PTN, mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh menjadi orang expert di bidangnya dengan cara yang elegan tentunya a.k.a really expert people.

Sedangkan untuk teman-teman yang belum mendapat tempat, semoga dimudahkan di kesempatan lain. Semoga Allah memberi yang terbaik untuk kita semua.

Dan…… apa yang bisa kita tarik dari sini..

Untuk temen-temen yang dimudahkan, semua ini agar kita menjadi orang yang ahli bersyukur lebih ahli lagi, memanfaatkan ini semua untuk menjadikan diri kita lebih baik dan lebih bermanfaat.

Untuk yang belum mendapat kursi di PTN, mungkin aku tak sebegitu merasai apa yang kalian rasa, namun aku cukup mengerti bagaimana rasanya, Allah pasti mempunyai renccana yang lebih indah, agar kita bersabar dengan ini semua.

Untuk teman-teman yang meliuk-liuk, ikut tes UM, SM, simak, swadana, ataupun yang lain, mungkin inilah cara Allah mengenalkan kita akan jalur-jalur menuju PTN.

Ini semua yang diberikan-Nya, penilaiannya pada respon kita, apa yang akan kita output kan; give up, fight, smile, bangkit, tegar, atau bagaimanakah. Selalu siapkan 2 kondisi jika kita mu’min; sabar jika diberi yang kurang mengenakkan dan syukur jika di beri kenikmatan.

Laa haula wa laa quwata ila billah ^^

Readmore >>

T.T| PERSAHABATANKU TERHALANG TEMBOK |T.T

Bismillah..  Cerita ini hanya kisah saduran alam nyata dengan pengubahan seperlunya. ^^ Berurutan kucari namaku di daftar itu. *bukan daftar Most Wanted ataupun Black List hlu*. iapz namaku yang terpampang di situ berada di kelas XI IPA Tut. *RM (Ra Maksud), kelasnya di sensor =)*. Kutelusuri lagi, menyapu pada 40-an nama siswa yang terpampang di sana. Yep, kutemui nama seseorang yang belum begitu kukenal. “Kamu duduk sama aku ya?” kataku pada pemilik nama itu. Tanpa A ataupun B dia mengiyakan permintaan pertemanan semejaku. *Hoho* ::::: Pada saat itu jamannya fesbuk masih hangat denganku. Kupencet keyped hapeku bertuliskan baris-baris lirik Teman Sejati-nya Brothers ditambah sedikit uneg-unegku mempunyai feeling punya teman plek. *curcol mode on* ::::: Sekarang aku menempati ruang kelas itu. Dengan kelebihan dan kekurangannya, aku senang menempati ruang itu dengan teman-teman yang baru. Yah, biasalah teman-teman yang baru masih agak canggung buat cuap-cuap semau gue. Meski akhirnya juga keliatan watak aslinya. =) *luph u plends*. ::::: Wah, ternyata cara berpikirku mendekati sama dengan dirinya. Pokoknya connected deh. Alhamdulillah Allah memang baik. Mulai dari pagi, pas pelajaran (menyesuaikan-lah), spulskul, dll kami mengobrol ngalur-ngidul. Saling berbagi dan berdiskusi. Hmm, amat menyenangkan karena ngobrol dengannya gag sekedar ngobrol yang biasa, meski kadang terbumbui hal yang biasa itu. *sok iyo, sok ora-lah*. Dan kiamat pun mengeluarkan tandanya yakni waktu yang terasa begitu cepat. Sepertinya baru kemarin da siswa baru sekarang sudah ada lagi. Persahabatan pun terajut dari wol-wol dan kini menjadi kristik yang indah. ::::: Dan perpisahan kelas di antara kami pun tak terelakkan. Persahabatan kami terpisah oleh tempok putih yang membentang memberi hijab (batas) pada kami. *lebay mode on*. Dan aku merasakan “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”, iya nikmat itu semakin terasa manis di pahit kenyataan ini *lebay again*. Meski begitu aku tak mau tembok itu memisahkan persahabatan karena Allah ini. Kucari celah-celah kecil untuk mengalirkan air persahabatan dan persaudaraan ini, aku harus bisa mengoptimalkan daya kapilaritasku bersahabat dengannya. Pernah baca/ dengerkan kalo qt itu seperti teman-teman qt. “kalo mau tau seperti apa qt,, liat aja teman-teman qt.” teman teman yang dominant akan memberi warna yang banyak pada kepribadian qt. begitu juga dengan sedikitnya warna yang orang lain beri pada qt, sedikit pula kepribadian (sifat/kelakuan/tabiat) mereka yang melekat pada diri qt. *belibet yak? =)* Allahu a’lam. Hmm, “cintailah orang lain sesukamu, namun kamu pasti berpisah dengannya.” Itulah kurang lebih nasihat Jibril kepada nabi qt nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasalam. Perpisahan pun menorehkan luka pada hati karena hati yang sedikit terkoyak menggerus bagian darinya. Namun bagaimana lagi qadarullah (ketentuan Allah) seperti ini. Allah memberi yang terbaik untuk qt. pasti ada hikmah atau pelajaran dari ini semua. Ini pilihan yang terbaik menurut-Nya. Dari sini benar-benar kutemukan nikmatnya bersahabat 1 kelas. Mungkin kalo sekarang daku satu kelas dengan dirinya, daku tak begitu memikirkan/ nggagas/ merasakan nikmat ini,, mungkin akan meremehkan atau yang lainnya. Ternyata nikmat akan lebih terasa jika qt kehilangan nikmat itu. Bener gag Sob? =) Hmm, semakin terasa mengharukan karena biasanya kami bertemu di tempat yang indah. Dan berpisah ketika telah selesai keperluan kami di tempai indah itu. T.T. “Bertemu dan berpisah karena Allah.” *oh, so sweet. Dalem, Gan T.T* Sudah ya, cerita singkat itu sekedar mengingatkan jika qt punya sahabat (di tempat yang dekat), syukuri bersahabat dengannya (di tempat yang jauh juga), jadikan persahabatan itu semakin mendekatkan kepada-Nya, bersahabatlah karena Allah, agar lebih kekal. “Syukuri kenikmatan dan sabar pada cobaan.” Itulah seharusnya sikap qt. =(Al Faqir ila ‘afwi Rabbih)=
Readmore >>

friendship cause ALLAH ta'ala

Bismillah.. Memang indah bersahabat karena Allah. Kita bersahabat bukan karena rupa, harta, ataupun karena duniawi lainnya namun karena kita terpadu dan terkumpul dalam suatu wadah kebersamaan, karena Robb kita.. Ya yang kurasakan aku bahagia dalam suatu wadah bernama Rohis meski antara kami satu dengan yang lain mempunyai karakter yang berbeda (ya iya lah perasaan teori Sosiologi juga bilang gitu, gag Cuma anak Rohis kali, tapi tiap individu punya karakter/kepribadian yang beda… ^^V peace kalo gitu). Yup dengan perbedaan karakter itu kita bisa saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Nggak lucu khan kalo satu wadah itu sama semua,,. ^^ Namun tak jarang kami punya kesamaan dalam hal kesenangan, contoh ada yang gemar ngomong, ada yang gemar ngelayap di dunia maya (xixi ^^ like me, my sister, n my younger sister), aktif di organisasi, etc. Dari perbedaan itu selain saling melengkapi jadi kita bisa saling belajar, saling berbagi, saling mengerti. (cieelah kaya wiz iso mengaplikasikan dengan baik ^^ translet: kayak sudah bisa mengaplikasikan dengan baik). Apalagi kita khan akhwat,, karena wanita ingin dimengerti. Kadang harus mengalahkan ego sendiri, agar relationship kita bagus, harus bisa mengerti, memahami, menghargai, menghormati orang lain, step by step. Dicoba,, dicoba,, cek sound (hmm,, ckckck) ^^ Mungkin diawal sulit, tapi itulah seninya dan kita pasti bisa memperlakukan orang lain melebihi kita memperlakukan pada diri kita sendiri. (nasihat tuk diriku especially). Qo malah bahasannya agak nyasar ya, ya sudah back to topic. Kalau kita bersahabat karena Allah insyaAllah akan kekal. Tak seperti persahabatan yang karena tampang (for example), mungkin kita dulu cantik setelah kecelakaan kita jadi jelek sahabat kita jadi menjauhi kita. Selama iman masih melekat kita selalu bersama dalam sebuah lingkar yang tak sengaja dibentuk, kita di sini dia ada di sini pula, kita di sana dia ada di sana, berada dalam satu pagar yang senantiasa mempertemukan kita => islam, is a way of life ^^ hmm,, Semoga kita tetap bersatu meski perahu kita dalam coba ke sini ke sana terombang-ambing oleh ganasnya samudra.. ^^ keep istiqomah, smile, fight, spirit, n blogging tentunya!!! ^^ ambillah yang bermanfaat dan tak usah ambil yang tiada manfaat, dikoreksi ini tulisan ya tiada papa.. ^^ barokallahu fiikum ^^
Readmore >>