Bismillahirrohmanirrohim..
ð
Kajian Selasa, 13 November 2012 di Majelis Al
Barokah, Semarang
·
Dalam setiap tulisan awali dengan basmalah. Contohnya
dalam Alqur’an, setiap surat pasti diawali dengan basmalah kecuali At Taubah. Basmalah
untuk mencari barokah Allah.
·
“Maka risalah ini adalah kata-kata yang ringkas,
hanya terdiri dari beberapa kata.” Ini menunjukkan ketawadhu’an penulis. Karena
barangsiapa yang bertawadhu maka Allah mengangkat derajatnya.
·
Untuk menapaki jalan menuntut ilmu butuh
pondasi-pondasi penting.
·
Menuntut ilmu agama (paling berharga) itu musti
ikhlas, tawadhu’, menghambakan diri pada Allah.
·
Saya wasiatkan dan saya ingatkan dengan
pondasi-pondasi tadi pada penulis, saudaraku, dll.
·
Maka seseorang yang menghendaki menuntut ilmu
maka harus bagi dia memiliki pondasi/ pokok/ asas yang 10.
·
Ada banyak besak dan pondasi namun secara umum
ada 10.
BEKAL-BEKAL PENUNTUT ILMU:
1.
Memohon pertolongan untuk mengamalkannya (Al
isti’anah).
·
Orang ialah hamba yang lemah dibanding kekuasaan
Allah.
·
Maka apabila Allah serahkan pada dirinya sendiri
(tidak dibimbing Allah) maka akan sia-sia/ tidak diberi taufiq.
·
Ilmu yang bermanfaat itu menjadikan penuntut
ilmu semakin takut.
·
Jika dia menyerahkan perkaranya kepada Allah dan
memohon pertolongan Allah maka Allah membimbing dia.
·
Ilmu sangat penting, apalagi untuk akhwat/
ummahat, karena baik buruk suatu generasi ditentukan oleh wanitanya.
·
Dan sungguh Allah telah menganjurkan untuk
menuntut ilmu dan memohon pertolongan maka Allah berfirman dalam surat Al
Fatihah: 5.
·
Allah berfirman jika bertawakal setelah berusaha
maka itu mencukupi baginya dan Allah menanggung urusannya. Ibtikal: bersandar
pada Allah tanpa usaha.
·
Bertawakallah seperti tawakalnya seekor burung dengan
sebenar-benar tawakal, sungguh Allah benar-benar memberi rizki sebagaimana
Allah memberi rizki seekor burung.
·
Jangan berputus ada dalam menuntut ilmu!
·
Rizki yang paling agung ialah ilmu agama.
·
Nabi kita selalu bertawakal pada Allah, dalam
semua perkara seperti pada doa keluar rumah atau bepergian, doa yang tsabt menjadikan
bukti nabi adalah orang yang bertawakal dengan doa bismillahi tawakaltu... (kuserahkan
semua urusan pada Allah...)
·
Ilmu tidak bisa diperoleh dengan badan yang
bersantaisantai.
2.
Niat yang baik | Niat yang ikhlas, sabar,
istiqomah
·
Allah ingin memberi barokah ilmu dan rizki =>
malah dia mundur.
·
Jangan berbangga diri dan agar dikatakan pandai.
·
Selain itu agar bisa mengajarkan, beramal
sholeh, untuk keridhoan Allah.
·
Jika bersungguh-sungguh di jalan Allah maka dia
akan diuji.
·
Jangan berniat untuk didengar (sum’ah), terkenal
(syuhroh), atau mencari dunia.
·
Ilmu agama lebih agung dari dunia.
·
Jika niat karena Allah maka Allah memberi taufiq
dan pahala karena Allah.
·
Menuntut ilmu itu wajib maka segala wasilah (perjalanan,
pakaian yang baik, bekal) juga dihukumi sama dengan tujuannya.
·
Amalan seorang hamba diterima jika ikhlas karena
Allah dan mencontoh rasulullah.
·
Dan ketaqwaan paling agung ialah niat ikhlas
karena Allah.
·
Orang yang riya’ (supaya dilihat manusia) rugi
di dunia dan di akhirat diadzab.
·
Ada cerita tentang 3 orang yang masuk neraka
karena riya’. Mereka ialah laki-laki yang mencari ilmu supaya dikatakan alim,
seorang yang berjihad agar dikatakan pemberani, dan orang yang bershodaqoh agat
dikatakan dermawan. Semoga kita tidak termasuk dan kita berlindung pada Allah
dari yang demikian itu.
·
Perzina bisa masuk surga karena niat yang ikhlas
karena Allah memberi minum anjing yang hampir mati.
3.
Merendahkan diri/ tidak menyombongkan diri,
selalu meminta taufiq kepada Allah.
·
Berdoa kepada Allah al istihadah (dalam menuntut
ilmu).
·
Hamba itu faqir (sangat butuh pada Allah dengan
kebutuhan yang sangat).
·
Dan Allah menganjurkan hambanya untuk meminta
dan merendahkan diri pada Allah disertai ketaatan.
·
Rabb kita turun pada 1/3 malam terakhir maka
barangsiapa yang berdoa padaKu maka akan Kuijabahi. Jika meminta akan Aku
berikan, jika meminta ampunan maka akan Alah ampuni.
·
“Wahai Rabbku, berikan kepadaku ilmu. Masukkan diriku
ke golongan orang sholih” Nabi Ibrahim kekasih Allah masih meminta tambahan
ilmu.
·
Ijtihad seorang hakim (ilmunya mumpuni) jika
salah maka mendapat 1 pahala, sedangkan jika benar maka mendapat 2 pahala.
·
Nabi mendoakan Abu Hurairah menjadi seorang yang
hafal, tidak mudah lupa langsung hafal. Dan memahamkan Ibnu Abbas dengan tafsir
maka ia menjadi orang yang paling paham dengan tafsir Al qur’an dan ia menjadi
tintanya umat ini.
·
Kalau mereka saja meminta, maka kita lebih pantas
meminta pada Allah, karena hafalan kita yang lemah.
·
Mereka meminta pada Allah supaya diberi ilmu (itu
ulama). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pergi ke masjid-masjid, kemudian sujud
pada Allah, meminta pada Allah. “Ya Allah, Engkau mengajari Ibrahim, maka ajari
aku. Engkau memahamkan Sulaiman, maka pahamkanlah aku..”
·
Sampai-sampai Syaikhul Islam sudah hafal, tidak
berlu buku.
·
Imam Ibnul Dafiq => seseorang bisa mengatakan
keunggulan orang lain kalo orang itu berilmu.
Segini
dulu, insyaAllah disambung lagi.
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron