Bismillaah
Sekitar
dua pekan yang lalu, tanggal 4-10 Mei 2014 penulis dan beberapa kawan dari
seluruh penjuru Indonesia mengikuti Pengabdian Masyarakat Realisasi Hasil
Penelitian ILP2MI di Banten, tepatnya di Pulau Panjang.
Sebuah
kesyukuran yang teramat sangat, bisa mandi dengan air segar nan melimpah di
kostan. Kenapa bisa terlontar seperti itu? Karena saat di Pulau Panjang yang
notabene di samping laut yang banyak airnya, kami merasa sedikit kesulitan air
tawar. Hari pertama penulis dan beberapa kawan mandi di rumah pejabat desa yang
tempat itu agak ekstrem (berlubang) dan air yang dipakai pun air asin.
Pernahkah kau merasakan? Mandi dengan air asin, kalau badan ada yang luka pasti
mandinya terasa sakit, hmm maksudnya air asin yang mengenai badan pasti rasanya
sedikit menyakitkan.
Keesokan
harinya kami mandi diantar panitia ke rumah ibu-ibu penjual pisang goreng (yang
dihancurkan lalu digoreng). Di sana alhamdulillaah kami mandi dengan air tawar,
air tawar yang dijual seharga 800-1000/ jeringen. Sore harinya kami mandi di
rumah bapak tua yang kami tumpangi. Airnya ga asin, jadi tidak menyakitkan,
tapi airnya tinggal sedikit dan kami musti berbagi bertiga.
Ya
Allaah, ini pengalaman mengenaskan pertama penulis. Namun dari sini kesyukuran
pun bermunculan. Dan dari hal ini penulis mengambil hikmah untuk suatu saat
nanti penulis akan melatih anak untuk hidup susah, jadi ia tak banyak mengeluh
dengan segala keadaan yang ada.
Mungkin
ini yang bisa penulis bagi, semoga mengispirasi untuk selalu bersyukur dengan
keadaan yang ada, barangkali orang lain lebih susah hidupnya daripada kita.
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron