Bismillaah…
Alhamdulillaah,
hari yang dinanti oleh kawan-kawan tiba juga. Hari pertama perkuliahan di Undip
yakni hari Senin tanggal 2 September 2013 diadakan Kuliah Kerja Lapangan(KKL). H-2
ada briefing panitia dan H-1 ada Technical Meeting serta pengambilan jaket
angkatan di ruang sidang. Pada sore/ malamnya beberapa jarkom pun diluncurkan,
jadi kentara sikap mengayomi dari sang ketua yakni Oxa, hhe.
Saya pikir beneran
bakal ontime jam 1 siang, saya pun
tergesa-gesa untuk berangkat ke GSG Undip. Ternyata, olala… menanti, menanti,
dan menanti. Upacara pelepasan pun dimulai, jam 1:52 ada sambutan dari Koordinator
KKL yakni bapak Ragil Saputra, setelah itu dilanjutkan sambutan dari Kepala
Jurusan (yang baru) yakni bapak Nurdin Bahtiar. Jam 1:56 dilanjutkan doa yang
dipimpin oleh bapak Nurdin juga. Jam 1:58 ada pelepasan, secara simbolis dengan
dikenakannya jas almamater Undip oleh bapak Nurdin kepada Oxa.
Setelah itu peserta
memasuki bus masing-masing. Busnya terdiri dari bus 1, bus 2, dan bus 3. Dengan
nama bus Subur Jaya. Di dalam bus tersebut dilakukan presensi oleh PJ bus yakni
Fachrizal dan Ade Pondra untuk bus 2 pada jam 2:03, Satria dan Dwi Prabowo
untuk bus 1, dan Zaki serta Erla untuk bus 3. Dan jam 2:09 berangkatlah kami
dari Gedung Serba Guna Undip itu. Jam 2:15 ada penjelasan tempat kunjungan dan
fasilitas bus dari tour leader yang bernama mbak Lisa (untuk bus 2) *Saya di
bus 2, jadi leih banyak menjelaskan keadaan bus 2, hhe*. Oya, di bus ini kami
didampingi oleh Pak Ragil dan Pak Helmie Arif Wibawa. Untuk bus 1 ada Pak Eko dan Pak Priyo, sedangkan bus 3 Pak Indra dan Pak Panji. Di perjalanan, kami
berpapasan dari rombongan KKL PTI(Pendidikan Teknik Informatika) Unnes, mereka ada lima bus dengan
kunjungan ke LIPI, Detik dan Oracle, serta Transstudio. Dan mereka juga balik
hari Jumat tanggal 6 September 2013 insyaAllaah, jangan-jangan ntar ketemu di
Transstudio, hha (taunya setelah SMS dik Dita PTI Unnes 2012 dan Ganang Ardiy
Tama PTI Unnes 2011). Kami berhenti di Rumah Makan Padang yang bernama
Indonesia, hhe, serasa lagi di luar negri trus nemu RM Indonesia *hha, apasih..
Lha abis namanya Indonesia*. Di sana kami menjamak sholat Maghrib dan Isya
dilanjutkan makan. Oya, saat itu tugas saya sebagai bendahara sedikit
berkurang, pasalnya setelah makan uang biro kami lunasi, hhe, meski dengan
sedikit risau di Rizka *maaf ya Riz ^^V*. jam 8:08 kami selesai makan.
===
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah subhanahu wa
ta’ala memberi keringanan bagi musafir dengan menjadikan shalat yang empat
raka’at menjadi dua raka’at. Seandainya shalat sunnah rawatib sebelum dan
sesudah shalat fardhu disyari’atkan ketika safar, tentu mengerjakan shalat
fardhu dengan sempurna (empat raka’at) lebih utama.” (Zaadul Ma’ad, 1/298).
Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih melakukan shalat sunnah qabliyah
shubuh ketika bersafar. Begitu pula beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam masih
tetap mengerjakan shalat witir. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Termasuk
di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar adalah
mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib
qobliyah dan ba’diyah. Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan
shalat sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah
meninggalkan kedua shalat ini baik ketika bermukim dan ketika bersafar.”
(Zaadul Ma’ad, 1/456). Adapun shalat malam, shalat Dhuha, shalat tahiyyatul
masjid dan shalat sunnah muthlaq lainnya, masih boleh dilakukan ketika safar.
(Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/490)
===
Sore itu mas Medi (Presdir
R’nB) telpon saya, pertanda nih ada sesuatu, dan benarlah setelah smsan ma
adik-adik dan menanyakan langsung pada mas Medi ada sharing sama mas Lutvan,
temanya pun gak tanggung-tanggung yakni “Kembalikan Ruh R’nB”, galau dah, hha. sampe
nyatus gini:
- Hati dan ruh di Tembalang menyongsong
"Kembalikan Ruh Rnb" by Founding
Father R'nB. Jika perjalanan ini bisa ditempuh dengan motoran, siap deh nyusul
rombongan.
- Hanya bisa mengelak dengan hati di ruang ini.
- Hanya bisa mengelak dengan hati di ruang ini.
Oya, sore itu temen-temen pada karaoke, jujur saya gak kuat rasanya,
tapi gimana lagi mau keluar gak bisa, ya cuma bisa melakukan hal yang
serendah-rendah iman yakni mengelak dalam hati. Sudah beberapa tahun saya gak
suka musik dan di ruang itu rasanya kek tempat karaokean gitu. Ya Allaah. Mangkanya
lebih baik juga saya balik Tembalang dulu, baru nyusul, hha, and the fact: gak
bisa. Mungkin itu dulu ceritanya, simak terus yak, hhe.
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron