Bismillaah…
Adakah yang sudah paham mengenai hal ini? Jikalau sudah ya
alhamdulillaah, namun bagi yang belum perlu membaca tulisan ini. J
Konsep itu sudah termaktub di Buku Putih R’nB pada halaman
113 dengan judul Konsep Kaderisasi R’nB.
Dengan sub judul Prinsip Kaderisasi R’nB.
Penjelasan mengenai Dualitas Fungi R’nB:
1. Fungsi organisator. Fungsi ini merujuk pada Kaderisasi
sebagai Kultur Gerakan.
a.
Pada prinsip
ini lebih menekankan bagaimana kaderisasi
itu merupakan budaya bersama, jadi
bukan budaya segelintir orang (missal HRD saja, iya HRD ialah pengelola yang
lebih concern, namun kita semua wajib
bertanggung jawab atas kaderisasi di R’nB).
b.
Pada prinsip
ini pula kaderisasi R’nB ialah jiwa gerakan
mengkader. Jiwa ini merupakan karakter
dan mentaslitas dari setiap kader dengan feeling
berbagi serta feeling untuk membina.
Dan jiwa dan feeling ini perlu diterapkan untuk setiap kader, jadi bukan sekedar hak, beban, atau kewajiban.
2.
Fungi peningkatan kapasitas
diri. Fungsi
ini merujuk pada dua prinsip selanjutnya,
yakni Kaderisasi Berorientasi pada Hasil dan Kaderisasi yang Komprehensif (Menyeluruh)
dan Integral (sebagai Kesatuan).
a. Kaderisasi
Berorientasi pada Hasil.
Kaderisasi di R’nB berorientasi pada output. Sedangkan output R’nB ialah SDM. Jadi kaderisasi berorientasi pada pencapaian kapasitas pribadi(SDM) yang unggul, tangguh, dan professional.
Dengan orientasi minimal pencapaian IKK
(Indeks Kompetensi Kader).
b.
Kaderisasi yang Komprehensif (Menyeluruh) dan Integral
(sebagai Kesatuan). Dalam sub poin prinsip ini, ada beberapa breakdown darinya. Breakdown Kaderisasi yang
Komprehensif dan Integral:
i.
Kaderisasi
menyangkut beragam aspek dengan mengembangkan
beragam potensi dan kompetensi kader. Hal ini berkaitan dengan IKK R’nB. IKK
tersebut bisa menjadi standar minimal kompetensi yang perlu dikembangkan R’nBers
sesuai dengan potensi dirinya.
ii. Kaderisasi adalah turunan
langsung dari visi R’nB.
Visi R’nB ialah melahirkan technopreneur
yang profesional dan tangguh yang mampu berperan dalam membangun daya saing bangsa.
iii.
Seluruh ragam aktivitas R’nB
yang dilakukan oleh berbagai tingkat dan bagian organisasi R’nB merupakan
pencapaian tujuan kaderisasi R’nB.
Jadi seluruh aktivitas yang terselenggara, baik di tiap tingkatan (Basic, Middle, Expert) maupun tiap
bagian (per divisi) merupakan pencapaian tujuan dari kaderisasi di R’nB(yakni
mencetak Technopreneur).
iv.
Sehingga
segala aktualisasi kader baik di intra
atau pun ekstra organisasi adalah bagian dari proses kaderisasi R’nB. Hal ini
bisa dikaitkan dengan pemenuhan IKK.
IKK bisa dipenuhi dengan kegiatan dari luar R’nB, semisal mengenai leadership,
R’nBers tidak harus mengadakan kegiatan semisal di R’nB, mereka bisa saja
mengikuti LKMM PD, LKMM D, atau LKMM M yang sudah biasa terselenggara.
Begitu
kawan-kawan. Kayak kuliah umum ya? Hahaha
:Dv
Nah,
apasih maksud penulis share mengenai hal di atas? Maksudnya ialah ketika kita sudah masuk menjadi (setidaknya)
anggota R’nB maka kita perlu memerhatikan konsekuensi yang kita terima di
belakangnya. Apa konsekuensinya? Konsekuensinya ialah bisa seimbang menjadi organisator dan kapasitas diri pun terupgrade.
Penulis
akan mencoba share penyakit teman-teman
aktivis yang perlu diperhatikan dan dihindari:
1.
Mahasiswa prestatif à individualis, egois, maunya
menang sendiri, dan pelit informasi/ sharing.
2.
Mahasiswa aktivis organisasi/
kegiatan à aktif sana sini, kuliah/
pengkaryaan terbengkalai.
Kedua tipe mahasiswa itu
bagus, namun konsekuensi di R’nB ialah bisa menyeimbangkan antara keduanya,
menjadi aktivis yang juga prestatif(kapasitas
diri ter-upgrade). Secara keorganisasian dan leadership dia bisa mengelola tim serta memiliki skill
meng-organize dan secara keilmuan dia aktif belajar, berkarya, dan
mengaplikasikan hasil belajar dan berkarnya itu di masyarakat. Namun, lebih
baik aplikasi ke masyarakat itu diterapkan dengan sistem buttom up. Bagaimana maksudnya? Maksudnya ialah seseorang mencari permasalahan real yang ada di
masyarakat, disurvei, diteliti, kemudian setelah ia mempelajarinya maka solusi
akan muncul dari sana dan solusi itu ialah karya yang diaplikasikan di
masyarakat. Dan jangan lupa, kalau di R’nB tidak hanya sebagai aplikasi di
masyarakat, namun juga dikomersilkan.
J Jadi kita sebagai mahasiswa
benar-benar solutif di masyarakat, bukan malah buat-buat masalah (memaksakan ide kita di masyarakat dan mencari
masalah di masyarakat sesuai ide kita). Hehehe.
Jadi, kita belum bisa disebut
R’nB sejati jika kedua hal itu masih
timpang. Perlu keseimbangan antara bisa meng-organize dan selalu meng-upgrade
kapasitas diri kita(khususnya sesuai bidang keilmuan kita).
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron