STORIES & TIPS; ANAK KOSTAN (PART 1)

In The Name of Allah, The Most Gracious and the Most Merciful ^^ EW; I have same table with her when I was on Senior High school. Yesterday, she told me about her new atmosphere (being Anak Kostan). Before that, she is Anak Rumahan (just called that n_n). Dia belum fix dengan sikon yang ada. One day LI ask to me “How to manage her money (she is Anak kostan, hhe)?” I decided to composite that in 2 articles. ^^ I will tell you my experience, hope you can take lesson(s) in my story and help the others ^^ Kelas XII meruapakan kelas perjuangan untuk meraih apa yang kita impikan, awal gerbang masa depan kita. Saat itu aku memutuskan untuk mengikuti bimbel di G*. ^^ les di sana pulangnya jam 18.15. beberapa kali aku pulang jam segitu. Kadang sendiri, kadang ada teman. Kuajukan proposal lisan pada orang tuaku. Agar aku bisa ngekost. Awalnya suatu yang tidak aku inginkan (aku ngekost). Mengingat si rumahku hanya ada aku, ibu, dan bapak. Aku kasina jika rumah itu semakin sepi saja. Namun situasi dan kondisi memaksa sehingga kulontarkan proposal itu. Jawaban tidak langsung diberikan oleh bapakku. Ketika pada saatnya, bapakku membolehkanku untuk ngekost. Di kostan itu aku sekamar dengan teman 1 meja denganku saat kelas XI. Aku senang bisa ngekost di sana, karena di kostan itu (called Wisma Melati. Namun sekarang lebih layak di sebut Wisma Semen, karena Melati yang ada di depan kost sudah berganti menjadi himpunan semen-semen T.T). aku senang karena penghuninya jos jos (subhanallah dam super sekali). Suatu kebahagiaan bisa satu atap dengan mereka yang bisa menularkan energy-energi positifnya padaku. Aku yang sebelumnya tak pernah jauh dari orang tuaku mengalami kesedihan alias home sick. Kangen banget ma orang rumah dan rumah. Butuh adaptasi untuk semuanya. Aku saat itu sebagai anak kost namun 2-3 hari pulang.aku pulang 1 pekan 1 kali jika ada Try out atau ada sesuatu. Namun mereka itu baik-baik. Jadi pas kita butuh materi, mereka udah punya, so kita bisa belajar dari buku-buku mereka. Bahkan pada saat H-1 try out UN, kita belajar bareng. Kita mengerjakan soal yang diberikan guru kemudian kami cocokkan. Sampai jam 10-11an kalau tak salah. Dan yang paling ngena diaku tu pas aku sakit. Ukhtiy Fathimah Nurul (temen 1 kamarku) membuatkan the, setelah meminum the itu rasanya enaaaakkkkkkkkkkkkk sekali, ukhtiy Rizki dengan sayangnya memijatiku, selain itu ada ukh Muthi’, dan d' Septi (yang belum kusebut ingatkan yah, hhe). Mereka mengerumuniku berbagi cerita, cerita yang membuatku senang dan mengurangi rasa sakit yang kurasa. Mereka bener-bener second family-lah. Anak kost tu seperti itu, kita senasib sepanggungan, kita jauh dari orang tua, so ada rasa yang seiya sekata, kebersamaan kita rasakan. Jadi bisa mengurangi kangen yang melakat di hati kita. Aku tak akan melupakan kalian. Karena kami juga berada di kelas yang berbeda, so pelajaran yang diajarkan ada yang sudah ke belakang ada yang masih di depan, kita bisa saling membantu dan meminjami buku. ^_^ Mungkin awal kali (hlo kok Medanisasi? Hhe) ngekost seperti itu rasanya kangen rumah, keinget rumah mulu, tapi lama kelaman rasa itu akan terlath ^^ sekarang aku merasakan biasa aja jauh dari ortu. Butuh proses aja ^_^ Kalo homesick dan keingat orang rumah mulu, jadika mereka sebagai pelecut semangat kita, mereka menantikan keberhasilan kita, kita harus berjuang agar bisa menjadi lebih baik. Lelah dan peluh beliau-beliau Jadikan pelecut bagi kita. ^^ Seiring berjalannya waktu rasa itu akan berganti dan bermetamorfosa kok ^^ Aku kasih aja beberapa saran untuk jadi anak kost. Aku juga lagi berusaha ke situ ^^ so CMIIW. Input jadi Anak Kost: 1. Happy being Anak kostan. Rasa bahagia akan megalihkan perasaan negative menjadi rasa positif. 2. Always posting (positive thinking). Berpikir positif-lah pada semuanya. Segera tepis energy negative jika menyapa kita. ^^ berpikir dengan ngekot ini banyat sikap positif merasuki (ihh syeremm) diri kita, mandiri, sosialisasi, kebersamaan, berlatih hidup hemat, survival, dll. 3. Take care the others. Kita di kost kan senasib seepenanggungan, so bantu temen kita, suatu saat pasti kita butuh bantuan. Jika ada yang sakit tunjukkan kasih sayang kita ke dia. Orang sakit kan keadaannya bener-bener gak enak, nah dia butuh nih kepedulian kita. Ya paling nggak kita bisa sedikit mengurangi kesedihannya. 4. Mementingkan orang lain. Mendahulukan orang lain jika memang kita bisa menunda kegiatan itu. 5. Budayakan antri. Jika kostan yang padat dengan jumlah fasilitas yang tersedia pas-pasan budayakan antri. Atau jika tidak mau antri ya being the first. Hhe.. 6. Prepare and anticipate. Persiapkan segalanya dan antisipasi jika something happen suddenly. For example: sediakan obat penurun panas, ato obat-obatan lainnya. So jika dibutuhkan sudah tersedia obat-obat itu. 7. Try menjadi anak kost yang have good attitude. 8. Jika ada pergiliran tugas, lakukan pencatatan. 9. Saling menyayangi dan mengharagai. Kita kan keluarga (hhe tapi gak Cuma sekeluarga donk, sama yang muda menyayangi, sama yang tua menghormati. ^^ 10. (Apa lagi yah? Kalo ada yang mau nambah aku persilakan deh ^^mengurangi, mengkritik, atopun yang mau kasih saran, sila sila (ngikut gaya mbak Cit, hhe))

Ditulis Oleh : asysya

Artikel STORIES & TIPS; ANAK KOSTAN (PART 1) ini ditulis oleh asysya pada hari Sunday 25 September 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang STORIES & TIPS; ANAK KOSTAN (PART 1) dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.

:: Get this widget ! ::

0 komentar:

Post a Comment

Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron