#PKL01: Mencari Pencerahan dan Petuah Dosbing :D

Bismillaah

Alhamdulillaah kemaren udah main ke software house gitu. Kami main ke Edusarana kemaren sama kakak tingkat. Di sana terserah kita sih mau bikin apa, sewaktu kami mengusulkan PHP, Bapaknya kurang sreg dan mengarahkan kami untuk menggunakan ASP saja, karena yang sedang dicari perusahaan ialah yang bisa Bahasa pemrograman ASP. Di Edusarana ada beberapa website yang bisa digarap:

1.      http://edusarana.com/
2.      http://sipaktani.com/
3.      http://edu4indo.com/
4.      http://indoshe.com
6.      http://bibitku.com
7.      http://shentra.com
8.      http://tryout.co.id
9.      http://enlightweb.com

Di Edusarana sendiri PKLnya tidak ada deadline, karena menuntut kemandirian seseorang.

Setelah itu, saya ke dosen pembimbing, untuk fiksasi dosbing dan biar lebih mengetahui gambaran mengenai PKL.

Ini arahan beliau:

1.      Sebenarnya banyak hal (ide) yang bisa digarap anak IF. Ketika feses saja yang merupakan kotoran bisa membuat seseorang bisa meraih gelar professor, apalagi jurusan kita begitu. Banyak data yang bisa diambil, dari dinas-dinas semacam itu, banyak proyek juga yang bisa digarap. Hanya butuh ketekunan dan konsistensi kita dalam pengerjaannya.
2.      Setelah booking dosbing, jangan lupa bilang ke coordinator PKL mengenai PKL kita yakni menyampaikan tempatnya atau judul PKLnya. Karena booking dosbing saja tidak cukup, namun perlu bilang ke coordinator PKL, agar bisa didata dan yang cepat nanti bisa disetujui dosbing bookingannya, jika tidak nanti coordinator PKL akan mengacak dosbing kita.
3.      Dalam pengerjaan PKL sebaiknya diperhatikan jadwalnya (luangkan waktu untuk PKL). Jadwal yang sudah kita buat (kelak) pada skala bulan, bisa dibreakdown menjadi skala pekan dan hari. Dengan konsistensi itu, insyaAllaah PKL bisa dalam waktu dua semester bahkan satu semester, begitu pula untuk TA. Untuk lebih mempermudah lagi, pengerjaannya bisa ditarget hari ini bab sekian poin sekian. Jadi kita pun bisa memprediksi kapan kita lulus.
4.      Manfaatkan fasilitas bimbingan. PKL ialah mata kuliah yang bisa disesuaikan dengan keinginanan kita, karena tidak ada aturan yang mengikat (tidak seperti mata kuliah lain). Maka, mungkin dirasa cukup jika satu bulan satu kali bimbingan, jadi kalau satu semester kan terhitung 6 kali bimbingan.
5.      Tips mencari referensi: download jurnal sebanyak-banyaknya(mungkin bisa di kampus yang wifiya kenceng), baca, kemudian urutkan sesuai tingkat bagusnya jurnal.  
2.      Jangan todong dosen. Kadang ada yang menginginkan lulus sesuai target (misal: bulan januari wisuda), sedangkan mahasiswa seperti menodong dosen pada bulan Desember, agar Tanya kelar bulan Januari. Ingat, dosen punya binaan lain dan kesibukan lain.   
3.      Selain di software house, kedinasan, dan proyek, PKL bisa dilaksanakan untuk membuat website UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa) di Undip, Karena belum semua UKM mempunyai website.
Mungkin baru itu saja yang bisa saya sampaikan dari hasil bimbingan pertama kemaren, hhe. Semoga bermanfaat dan kita cepet lulus :D


Readmore >>

Kolapsnya Organisasi: Berjuang atau Wasallam

Bismillaah

Akhir kepengurusan, hampir semua aktivis sibuk, sibuk mempersiapkan hari pertanggungjawaban, atau mungkin sibuk mengejar setoran (kegiatan).

Kali ini penulis hanya ingin berbagi mengenai kolapsnya suatu organisasi.

Dulu penulis pernah berbagi mengenai Tanda Kehancuran Suatu Organisasi, bisa didownload disini

Seorang organisator musti peka. Peka melihat dan merasakan kondisi organisasinya. Jika memag tak sesuai adanya, maka bergerak, bergerak untuk membenahinya. Dua sikap dalam menghadapi organisasi yang hampir kolaps, mau menerjang arus dengan berbagai tantangan untuk membenahinya atau apatis terhadapnya. Berbagai tantangan itu menerpa, namun seburuk apapun organisasi itu, jika orang-orangnya masih mau berpikir untuk eksistensi sang organisasi maka masih tercermin kepedulian dan geliat. Bila apatisme menyerang suatu organisasi, organisasi itu akan diam, bukan diam dalam arti baik-baik saja, namun dia karena (mungkin) mati.

Kehancuran organisasi mungkin karena sisem kaderisasi yang tidak berjalan sesuai tracknya, tidak ada proses pembinaan yang mumpuni, sehingga melahirkan kader apatis, bahkan kader yang mempertanyakan “Buat apa organisasi itu? Daripada ada cuma nama, mending dihancurkan sekalian aja.” Subhanallaah, tidakkah kau pahami perjuangan kakak tingkatmu dulu. Hampir semua apatis, hanya beberapa yang dirahmati Allaah, yang murni niatnya, yang ikhlas niatnya berjuang untuk Allaah.

Namun apatah aktivis, aktivis juga manusia, yang mungkin ia bergerak tidak hanya di satu organisasi.
Sebuah organisasi yang mana para aktivisnya sudah tercokol visi, misi, dan sudah memahami organisasi itu, mereka akan memperjuangkannya, meski banyak permasalahan menerpa, dari internal, maupun eksternal. Mereka akan membuat kubu yang tangguh, untuk menghadapi permasalahan itu. Kan dari situ kedewasaan bisa terbentuk.

Namun jika pejuangnya sudah apatis, visi misi dan arti tidak tersampaikan ke dalam sanubari, aktivis hilang kendali, bersiaplah menabrak gunung es besar itu. Sikap permisif kadang kurang baik, perlu adanya suatu ketegasan dalam bertindak menindak lanjuti hampir kolapsnya organisasi itu.

Kepedulian, loyalitas, dan komitmen. Ketiga hal itu yang akan menjaga organisasi itu. Organisasi yang hampir kolaps itu pada saat itu tidak hanya butuh orang yang handal, hebat, dan kelebihan lainnya, namun lebih butuh orang dengan tiga karakter itu. Karna seorang yang memiliki ketiganya, bisa menularkan virus ke anggota yang lain, hingga virus itu tersebar, dan bersama menghadapi gelombang dan badai permasalahan itu.

Dalam berorganisasi, yang mungkin ilmu itu bisa kita terapkan ketika nanti kita mempunyai perusahaan, dua sikap itu bisa kita pilih. Mau menyelamatkan dengan segala badai dan gelombangnya atau diam saja. Pelaut yang handal tidak lahir di lautan yang tenang. 
Readmore >>

Peran Mahasiswa dan Pisau Bermata Dua



Perkembangan teknologi yang pesat kadang tidak diimbangi dengan pemanfaatan yang maksimal. Teknologi yang bisa mempercepat komunikasi dan mempermudah akses informasi tetaplah bak pisau bermata dua, yang menawarkan manfaat dan mudharat.

Siapa kita? Kita bilang kita “mahasiswa”.

Peran kita apa? Kita serempak menjawab sebaga Agent of Change, Iron Stock, dan Social Control.
Sudahkah hal itu terinternalisasi di dalam diri kita? Mahasiswa yang katanya agen pengubah bangsa (ke arah yang lebih positif).

Setelah kita pelajari bahwa ternyata predikat mahasiswa bukanlah sebuah sandangan yang mudah, karna terkait tiga peran di atas.

Masyarakat haus dengan uluran tangan kita. Masyarakat lelah dengan sikap PHP kita. Kita menawarkan diri kita untuk menyelesaikan permasalahan, namun kita tidak menuntaskannya. Masyarakat juga manusia, yang bisa lelah. Masyarakat butuh bantuan aplikatif yang bisa langsung mereka terapkan/ implementasikan, bukan solusi-solusi teoritis yang dengan lagak kita pun kita bahasakan dengan Bahasa tingkat tinggi.

Dosen pernah berkata yang kurang lebih seperti ini, “Kita punya kewajiban ini itu. Namun dengan kemudahan akses informasi ini, kita kadang terlupa dengan tujuan awal kita. Tujuan awal kita nyari tugas, namun mungkin kita bisa tergoda dengan informas-informasi yang itu tidak begitu kita butuhkan.”
Dari hal itu, mampukah kita menjalankan tugas kita sebagai mahasiswa?

Di bangku perkualiahan dan perkampusan ini kita belajar. Belajar yang memungkinkan kita salah. Jadi jangan takut untuk mencoba. Karna masa ini seperti masa percobaan sebelum kita turun ke jungle/ real-world.
Saat ini kita bisa belajar manajemen diri dengan mengikuti berbagai macam kegiatan, kita bisa terlatih dan tertempa. Manajemen diri meliputi manajemen tugas, waktu, dan memanaj segala nikmat yang kita peroleh, karna mungkin itu bisa sebagai salah satu wujud syukur dan pertanggungjawaban kita atas nikmat yang diberikan-Nya.  

Sekarang mari kita korelasikan antara peran kita dan aplikasi di lapangan. Dengan tugas/ peran kita yang seperti itu dan (mungkin) tingkat kita yang seperti ini (belum bisa memanaj diri), output dan outcome yang dihasilkan apa?

Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berselancar ria, terluput dari task-task utama. Sadarlah kawan, kau tlah dewasa, jangan jadi mahasiswa yang seringnya di depan laptop saja(dengan kerjaan yang kurang-tidak penting). Masyarakat menanti kita, menanti usulan real kita, yang bukan hanya dengan kita menyibukkan diri dengan rapat ini itu tanpa kejelasan yang pasti. 
Readmore >>

#2 LKMM DT UNDIP 2013: TECHNICAL MEETING 1-3 S/D OPENING HARI H "VISUALISASI KECE :D"

Bismillaah

MasyaAllaah banget dah ikut serangkaian acara LKMM DT Undip (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Dasar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro).

Setelah pengumuman itu kegiatan selanjutnya ialah Technical Meeting 1 (TM 1). TM 1 berlangsung pada Ahad, 29 September 2013. Keunikan yang saya temui di sana ialah MC yang membawakan acara dengan puisi-puisi. Karena acara itu di ruang Teknik Industri maka setelah sambutan ketua panitia yakni mas Upaya, ada juga sambutan dari Ketua HMTI, dan setelah itu sambutan Ketua Bem FT Undip 2013 yakni mas Taufik Aulia Rahmat sekaligus mebuka acara.

Setelah itu ada brainstorming dari mas Taufik, dari video itu disampaikan paradoksal dan ironi yang terjadi saat ini. Beberapa hal yang beliau sampaikan ialah mengenai niat, Peran Mahasiswa, dan Mempersiapkan Masa Depan. Setelah itu ada pemutaran video The World is Changing.

Karena kami ada tugas fundraising, maka materi awal yang disampikan ialah tentang Entrepreneur, materi ini disampaikan oleh mas Aling (Massinangling Gumelar). Setelah itu ada pembacaan tugas, perkenalan tim-tim serta KBK, dan kami bertemu teman kelompok :D

Di Antara satu TM dengan TM yang lain ada kumpul angkatan, yang berfungsi untuk membahas tugas-tugas angkatan. Nah, pada TM 2 saya sedikit berhalangan hadir karena pagi harinya harus mengurusi stuband KRISTAL FE UNY main ke R’nB Undip. Siangnya saya baru nyusul dan saya alhamdulillaah mendapat materi mengenai Mengangkat Isu/ Opini, materi ini disampaikan oleh kak Arena Bayu Chandra Permana. Beliau menjelaskan mengenai pengemasan berita, Gaya Bahasa Jurnalistik, Bentuk Tulisan Jurnalistik, dan Karakteristik Media.

Materi selanjutnya ialah dari mas Azmi Faiq, Mentri Dimas Bem KM Undip. Beliau menjelaskan mengenai Community Empowering. Mantab ini materinya, tentang comdev gitu. Masnya lebih menjelaskan ke teknis Comdev gitu. Selain itu ada pemutaran video MDG’s juga.

Pada TM 3, acara besarnya ialah presentasi fundraising. Cukup senang juga karena kelompok kami visualisasi fundraisingnya beda sama yang lain, hhe. Mau tau kek gimana? Hhe. Jadi sebelumnya tu saya ngasisteni Dashboard makul Teknologi Informasi dan saya teringat, lantas saya terapkan ilmu itu di presentasi fundraising. Hhe. 

Setelah itu ada evaluasi dan dilanjutkan brainstorming dari mas Fatih, wapres Bem KM Undip. Beliau membahas mengenai permasalahan Teknik. Selanjutnya ialah pembacaan tugas yang se-abrek. Essay 7 mengenai materi yang akan kami pelajari dan satu essay wawancara ke Fungsionaris Bem tetangga.

Setelah itu sore harinya saya bersiap untuk mengikuti JMUN (Jakarta Model United Nations), udah ga mikir tugas, hhe, eh mikir belajar materi yang harus dipelajari buat MUN ding, tapi ya susah, di kereta gitu. U.u
Hari senin atau selasa saya baru nyari bendera lembaga dan ternyata benderanya ga ada. Ya Allaah, saya berusaha nanya-nanya tempat yang bisa bikin bendera, namun beberapa hari pun tak dapat. Untuk tugas wawancara saya mewawancarai mbak Dyas, Litbang Ekobis Bem FT Undip.

H-1 hari H binun juga, mau ikut totalan atau nyusul aja. Namun saya berusaha total. Malemnya ada bedah buku putih R’nB, saya masih mengikuti kek biasa, ada KBK juga, saya mampirlah, hhe. Setelah itu ke sekre R’nB di PKM Baru melanjutkan pembahasan buku putih, namun ternyata…. Kedatangan saya tepat sekali :D ada kue buat mas Sidig, hhe. Jam 10an baru dari PKM, lanjut pulang, hhe. Abis itu ngerjain tugas bentar, tugas essay wawancara, abis itu bocan, hhe. Pagi harinya ngebut 7 essay. Hha. googling aja sih. ^^V Itupun udah telatttttt >.< Gelang angkatan ketinggalan dan beberapa perlengkapan tertinggal.

Kami ke Ungaran naik bus mini. Nginepnya di PP PAUDNI. Sesampai di sana kami sedikit menanti, dilanjutkan registrasi, dan pembukaan. Acara dibuka oleh mas Taufik. Setelah itu ada FGD. Untuk pertanyaannya bisa didownload disini.

~To Be Continued~
Readmore >>

Berbuat Lebih, Istirahat Berkurang

Kita tidak akan pernah mengetahui apa-apa ketika kita tidak mencoba. 
Kita tidak akan mengetahui kesalahan ketika kita mempraktikkannya. #kode
Kita tidak akan berubah ketika kita tak bertindak. 
Kita tidak akan belajar ketika kita hanya terdiam. 

Kawan kita sudah berlari, kita hanya berjalan pelan.
Semua butuh proses dan berjalan dalam waktu.
Kita tidak bisa selalu menanti garis mati untuk melakukan.
Atau kita ingin menggali kuburan sendiri?

Pengalaman sudah dikecap banyak orang.
Apakah kita insan yang hanya bisa memandang penuh keprihatinan tanpa belajar dan mengubah kondisi?

Ini semua sudah pilihan.
Pilihan berbuat lebih.
Pilihan terjun di lahan lain.
Itu berarti mengharuskan badan kita melakukan lebih.
Waktu istirahat kita berkurang.
Dan beban kan terus berdatangan.
Yang membawa kita menuju kedewasaan dan peningkatan level.

Selamat untukmu yang memilih berekspansi keluar.
Tidak melulu sibuk dengan kegiatan yang sewajarnya dikerjakan.
Kau punya value add.

Namun, banyak orang yang telah menyadari hal itu.
Kita di ruang ini dididik sebagai idealis.
Dan bagaimana kita ketika inkubator ini mengeluarkan kita?
Berada di lingkungan yang sebenarnya, di lingkungan yang lebih kejam.
Readmore >>

Bukan tentang ego yang dimenangkan

Bukan tentang ego yang dimenangkan
Bukan tentang diri yang menuntut dipahami
Namun tentang melunakkan ego itu, hingga menghasilkan sesuai tujuan bersama
Tentang memahami dan mengerti

Tak selamanya kita bisa menuntut
Tak selamanya kita melepaskan
Kita butuh mengulur dan menarik
Agar layang-layang itu tetap terpantau 

Perjalanan masih panjang
Akankah kita sibuk dengan diri masing-masing
Meminta ini itu
Menutup mata hati
Bersikeras dengan ego diri

Perjalanan kita masih jauh
Mewujudkan impian founding father yang sebegitu besar dan 'wah'
Akankah kita hanya sibuk dengan diri yang terlalu idealis dengan pikiran masing-masing
Padahal di atas idealis itu perlu kita combine dengan realistis

Bukan saatnya sibuk dengan hal remeh temeh
Saatnya tersadar
Bahwa kita punya impian besar
Yang hanya akan teraih dengan kesolidan bersama
Akan teraih dengan kekompakkan, persamaan visi dan persepsi

Rapatkan barisan kawan
Impian menanti kita tuk menjemputnya
Menjemput tuk di bawa ke istana kita
Menyemai dan memupuknya
Hingga besar, akarnya kokoh, daunnya rimbun, buahnya bermanfaat, pohonnya menjulang menembus langit
Readmore >>

Fokuslah dengan segala yang di depan mata

Ada Allaah tuk berpasrah
Ada Allaah tuk berserah
Dari segala kegundahan jiwa dan permasalahan yang ada
Allaah tak memberi permasalahan remeh-remeh pada orang sudah terlatih
Persoalan yang Ia keluarkan sesuai grade seseorang

Ketika memang air mata perlu tertumpah, keluarkanlah
Mungkin itu kan sedikit melegakan
Ketika memang otak mengoutputkan pemikiran, tuliskanlah
Mungkin itu sedikit meringankan

Tamparan bertubi-tubi
Tamparan membuat jiwa hidup kembali
Atas segala ketersesatan di hutan kehidupan
Adil dan proporsionallah dalam segala hal

Allaah memberi yang terbaik... Terbaik menurut-Nya
Allaah membukakan mata, hati, dan telinga untuk lebih tahu
Bersyukurlah ketika Allaah masih mencoba mengingatkan
Dari segala hal yang tak sesuai tempatnya

Selektiflah
Mana yang bisa diumbar dan mana yang perlu untuk konsumsi sendiri
Jangan biarkan kita tak sadar menyakiti
Tetaplah jaga perasaan, perasaan orang-orang di sekitar
Berpikirlah dewasa
Karna kau bukan kanak-kanak lagi

Pertimbangkan sebelum di lempar ke publik
Apa yang akan terjadi

Fokuslah dengan segala yang di depan mata
Jangan biarkan pikiran buruk menghinggapi
Dan melumpuhkan segala sendi kinerja yang ada

Mungkin luka itu masih menganga
Butuh obat tuk sedikit meredakan sakit yang ada
Obati dan tutup luka itu
Perlahan...
Fokus pada yang penting dikerjakan
Tak usahlah terlalu memikirkan luka itu
Hingga suatu hari semua tugas kelar
Dan sakit itu menghilang
Walau mungkin bekas tetaplah ada

Tetep semangat
Allaah menyukai orang-orang yang kuat
Jika tlah tiba saatnya, permasalahan kan berakhir dan kan kau temui semua nilai A, pasti kau ingin 
So, segera selesaikan semua, dengann cepat dan tepat.

Bawalah lukamu pergi, berlari
Hingga luka itu tak terasa
Karna kau memilih sibuk menyelesaikan problematika yang ada
Bukan menjadi lemah dengan sedikit krikil kecil itu
Readmore >>

Adab- Adab Penuntut Ilmu

Bismillaah

Adab- Adab Penuntut Ilmu

Disampaikan oleh ustadz Sholihin, Rabu, 9 Oktober 2013 di Albarokah, Semarang.

Tanda-tanda ilmu yang bermanfaat:
1.       Seseorang beramal dengan ilmunya.
o   Ilmu tanpa amalan => pohon yang tidak berbuah. Untuk apa pohon disirami tapi tidak menghasilkan buah(?)
o   Dari Rasulullaah => Alqur’an bisa menjadi hujjah baginya (ketika seorang itu mengamalkan) atau sebaliknya (tidak diamalkan) maka Allaah mencelanya.
o   Salah satu dari tiga orang yang pertama kali diadzab ialah orang yang mencari ilmu supaya dikatakan orang berilmu (alim).
o   Orang yang punya ilmu tanpa diamalkan => amat besar murka Allaah. Kalian mengatakan perkara tapi kalian tidak melakukannya.
o   Tidak punya ilmu => musibah <= punya ilmu, tidak diamalkan.
2.       Seorang penuntut ilmu, dia benci mensucikan dirinya, memuji diri sendiri, dan sombong.
o   Ilmunya tinggi => merasa lebih dari yang lain atau paling tinggi dari yang lain => ilmunya tidak bermanfaat.
o   Menge-judge => selain dia jika menyelisiih dia => salah (X)
3.       Semakin bertambahnya tawadhu’nya hamba. Tidak menjadikan dia berbanggga, tapi dia merendah.
4.       Dia lari meninggalkan dari cinta kedudukan/ ketenaran/ cinta dunia.
o   Penuntut ilmu yang sudah lamapun sering terjangkiti hal ini
o   Kedudukan itu tidak hanya pangkat, jabatan, tapi bisa jadi disebut-sebut namanya/ disebut sebagai murid terbaik/ syuhroh.
o   Tau kadar diri => tawadhu’
o   Ibnul Qoyyim => penting untuk tau kadar diri (siapa kita, seberapa besar ilmu kita).
o   Belum pasti yang banyak pengikut itu di atas al haq.
5.       Meninggalkan ucapan (agar disebut) “orang berilmu”, dia tawadhu’, mengatakan bodoh atau jauh dari ilmu.
o   Harus ikhlas. “saya gak tau apa-apa” => biar dikatakan rendah hati. è Perangkap setan itu lembut.
6.       Seorang senang berprasangka buruk pada dirinya.
o   Bukan su’udzon pada yang lain.
o   Tuduhlah diri kita.
o   Berprasangka baik pada manusia.
o   Senang su’udzon pada manusia, dirinya diberi sangkaan yang baik (X)

~to be continued~
7.        
8.        
9.        
Readmore >>

Kurir Kue & Jamaah Danusiyyah

Bismillaah

Apa kabar kawan? Hhe pasti semua jawab baik. Padahal tolok ukur ‘baik’ satu orang dengan yang lainnya itu tak sama. Kali ini ,penulis pengen share sedikit pengalaman penulis. Hhe. Karena Unit Kegiatan Mahasiswa yang penulis ikuti lagi butuh dana dan ada penugasan LKMM DT ju, maka jadilah penulis mengadakan danus (dana usaha). Awalnya ya biasa, terpikir dengan kawan lainnnya untuk melakukan itu, yakni jualan kue, nah, ada ide lain, yakni meletakkan kue-kue itu di wisma kawan. Nah, untuk awalan penulis ke tempat penjualan kue yang (kalo diitung-itung) ya cukup mahal, margin keuntungan Cuma 200-300. Ada kekurangan, pasti ada kelebihan. Kelebihannya udah disediain tempatnya dan rasa tahu baksonya lebih enak. Putar otak, penulis nyoba ke tempat lain. Yang margin keuntungannya 500, meski tanpa disediakan tempat kue, alhasil belilah kami tempat itu (kardus box). Eh ternyata di kost penulis ada tempat kue :D Alhamdulillaah, jadilah pake tempat itu.

Hmm, tiap pagi penulis udah ngedrop makanan itu ke wisma dan ke temen. Awalnya berangkat jam 6, tapi karena kita langsung ambil barang di TKP (tanpa disiapin packing) jadilah jam 5an penulis ambil makanan itu. Hhe. Penulis ditemani adik tingkat yang kontrakannya dekar dengan kost penulis. Dari satu wisma ke wisma lain, nganter adik tingkat itu, dan nganter kue ke anik tingkat lain trus bareng ke kampus. Hmm Lucu juga sih jadi kurir kue. Jadi tau betapa gak mudah dapet duit itu. Mikir juga, tukang sayur yang effortnya segitu dengan karyawan kantoran/pegawai yang kek gitu. Dari pengalaman itu, ada beberapa hal yang penulis petik:

1.       Jelaskan aturan main. Maksudnya di sini ialah clearkan untuk harga danusnya, jumlah danusnya, trus untuk yang ditaruh di wisma, ditulis ada @1500 dan lebih baik lagi kalo dikasih tempat untuk wadah uang.
2.       Adakan kesepakatan. Kesepakatan di sini ialah antara yang dititipi dan sang kurir sepakat yang dititipi mau ambil berapa. Usahakan yang dititipi memprediksi makanan apa saja yang disukai dan jumlahnya berapa. Jadi makanannya tepat sasaran dan habis.
3.       Jangan hanya semangat danus, perhatikan untung ruginya juga. Maksudny, kita usaha kan pengen untung (semua orang juga tau). Jangan sampe effort yang kita lakukan sama aja antara yang melakukannya dan yang tidak. Seumpama ada tempat yang kurang support untuk jualan di situ, ya pindah aja atau dikurangi jualannya. Perhitungkan cost, effort, tenaga, dll dengan laba yang diperoleh. Kalo laba lebih banyak ya silakan teruskan, kalo tidak yang dipikir ulang aja untuk jualan di sana. Kan tujun kita cari laba, di samping melatih skill dan memperluas jaringan, hhe.
4.       Buat laporan keuangan. Biar kentara tu laba dan ruginya, dibikin aja laporan keuangannya. Biar kita tau juga seberapa kemampuan/ daya beli temen-temen kita pas hari X.  jadi ada deskripsi untuk suatu hari (misal) dan ada prediksi kira-kira di suatu hari X jualan berapa biji. Evaluasi tiap hari.
5.       Value add. Jangan lupa bawa plastic dan tissue kalo jualan gorengan, hhe.
6.       Semangat untuk nawarin. Jangan malu, namanya pengusaha, ya harus PD untuk promo atau menawarkan barang, hhe.
7.       Lakukan upaya antisipatif. Kasih tau temen yang kita titipi, kalo pas sore danusnya masih banyak, tolong hubungi kita. Biar ada antisipasi penjualan danus itu. Yang semoga masih tetep untuk dan makanan juga masih layak konsumsi.
8.       Siap-siap aja punya uang yang banyak dengan nominal yang kecil. Hhe.

 Apa lagi ya? Hhe. Silakan menambahi. Subhanallaah banget, pagi udah keluar nganter danus, malem rapat sampe jam 10an. Semoga berkah dan ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. 
Readmore >>

#1 LKMM D : Meretas LKMM Dasar di Fakultas Tetangga

Alhamdulillah-alladzi bini'matihi tatimmush-shoolihaati
Alhamdulillaah, sebuah langkah kecil menuju keinginan sedikit terwujud, mungkin ini intronya. Kurang lebih satu pekan yang lalu ada pengumuman open recruitment peserta LKMM Dasar Teknik. Entah kenapa, jadi penasaran nyoba, sebuah LKMM D yang katanya terbagus, level bagusnya tu sebelum FSM. Karena belum LKMM D-an juga, mulailah saya mencoba, meniatkan dalam hati. Di mulai dari searching mengenai ‘Manfaat LKMM D’, secara saya tipikal orang yang gak mudah terdorong untuk melakukan sesuatu ketika sesuatu itu tak mempunyai benefit banyak untuk saya. Trus bikin status gini:
“Bergolak. Antara menyambut kedatangannya ataukah pura-pura biasa saja. Merespon dia atau mengabaikannya. Banyak pertimbangan yang bermunculan. Apakah benar-benar digunakan, ataukah untuk mengambil ilmunya, apakah menghilangkan hak orang lain untuk bersamanya.Ketika ditemui, khawatir suatu saat men-dzalimi(karna tak total hingga akhir). Kalo diabaikan, khawatir melewatkan ilmunya yang tlah dikecap teman" terlebih dahulu. Kokohkan dalam berpijak...” (13 September 2013)

Udah nyoba searching dan yang cukup menohok sih jangan sampe gak mau LKMM D-an hanya karena males ngurusin berkas, doeng! Ya kena lah saya :D hmm, hari Jumat itu, rasanya limit, mana sorenya musti ke Jogja untuk ikut Education Fair, ceritanya ada di blog ini juga kok, ok saya ikut dan sabtu saya memutuskan untuk segera kembali ke kota metropolitan Jawa Tengah. Oya, sebelumnya pun nyari tau tentang LKMM D ke kakak tingkat, dan di jawab seperti ini:

“Sebenarnya LKMM D itu untuk mempersiapkan orang-orang yang nantinya akan ditempatkan di posisi strategis(kadept/ kadiv/ ketua).
Kalau dari materi lebih banyak ke manajerial, sospol, profesionalitas dalam lembaga. Dari saya kalau mau ikut mah insyaAllaah gpp. Nambah pengalaman dan pengetahuan. Yang penting bisa bener-bener menjaga batasan ikhwan akhwat aja.
Nanti dalam sekelompok bisa jadi ada cowok-cowok yang gaje, yang mudah lepas kendali. ....” (SMS dengan sedikit perubahan yang tidak merubah makna)

Saya baru tau kalo seperti itu, ya Allaah. Ok, Sabtu saya nyemarang (istilah temen-temen kalo pada balik Semarang). Dan sekitaran Ahad siang saya baru fokus ngerjain, itu pun masih kesulitan untuk essaynya, saya belum terbiasa menulis essay, saya biasa menulis untuk artikel blog, hha. alhamdulillaah ada kawan R’nB yang lagi OL, dia sebagai panitia juga. Saya nanya mengenai essay dan dikasih tau juga kalo deadlinenya jam 6 sore. Ok, saya membuat essay dengan bahan seadanya, dari analisis SWOT HMIF tahun kemaren dengan beberapa pertimbangan. Jadilah essay sore itu, qodarullaah karena printer saya gak bisa, saya ngeprint di luar sekalian berusaha mencari pemenuhan persyaratannya. Hmm, sebelum itu kala membuat essay rada galau juga, apakah LKMM D itu diperuntukkan untuk kaderisasi lembaga mahasiswa macam BEM dan HM saja, sedangkan tahun depan saya berencana berkontribusi di UKM dan sedikit back up biro. Entahlah dengan itu semua, saya berusaha saja, kan LKMM D itu bisa buat meningkatkan soft skill yang aplikasinya saya kita gak sesempit di BEM atau HM, namun untuk kehidupan kita kelak mungkin perlu.

Di mulai dari foto, berfotolah saya, dan saya melihat diri saya yang tidak secantik dulu, emang dulu cantik? :D Mahal juga cuma foto aja, ekspres sih Rp 25.000,00. Kalo tau gitu mending yang gak ekspres aja :D Dampak deadliner nih. Setelah itu ke klinik untuk check up dan ternyata cuma cek tensi doang juga mahal >.< Rp 22.500,00. Tau gitu pas donor kemaren minta surat keterangan sehat sekalian #eh. Setelah itu ngeprint semua yang perlu diprint dan fotokopi sertifikat :Dv Saya memfotokopi semua sertifikat. Ok, udah lengkap, eh masih kurang. Kurang materai, saya mencari dari satu fotokopian ke fotokopian lain, setelah 3-5an fotokopian baru nemu deh tu materai. Dan saya mau nge-lem pake apa? Gak bawa double tip atau sejenisnya. Akhirnya minta bapak fotokopinya, minta lem yang biasa buat nge-lem fotokopian buku gitu, di samping saya sepertinya ada yang nyiapin persyaratan LKMM D Teknik juga.

Setelah itu ke PKM Teknik. Saya letakkan berkas-berkas dengan map coklat itu di tempatnya.
Tanggal 17 September 2013 ada pengumuman jadwal interview. Ok, saya tanggal 18. Tanggal 18 jam 9an saya ke sana, dan ternyata yang ngewawancara belum dateng. Olala. Barulah sore harinya saya datang, sekitar jam 3. Saya ke sana dan saya diintervew oleh Hisyam di tempat KWU. Awalnya saya diminta memperkenalkan diri, kemudian ada studi kasus untuk menjualkan sesuatu ke seseorang, dan selain itu ialah diminta menjelaskan impian tentang kewirausahaan di FSM. Di sana saya juga ngasih tau tentang UNY yang punya unit usaha macem-macem. Setelah itu, saya menunggu giliran untuk ke Steering Commite. Di sana, ada 3 pewawancara, setiap pewawancara mewawancara dua orang. Di sana, kita lebih dispesifikkan dengan pertanyaan kontribusi untuk masa depan dan menjelaskan arti Undip/ Teknik jaya. Saat itu ya saya jelaskan saja, untuk jangka pendek ingin saya aplikasikan di R’nB dan untuk jangka panjang saya aplikasikan ke tempat asal saya yang membutuhkan development yang cukup tinggi dan di perusahaan saya kelak *:D bermain seolah-olah*. Sedangkan pertanyaan Undip Jaya, saya jawab belum jaya dengan segala fakta yang saya temui dan perbandingan dengan universitas lain, mulai dari fasilitas, pendanaan, dan untuk semangat berkompetisi. Dengan hal itu, jadwal saya berantakan >.< hmm… setelah itu ngaji ke Al Barokah. Status setelah itu:


Terimakasih untuk teman, link, pengalaman, dan pengetahuan yang tanpa sadar keluar dari lisan || Membentuk beberapa bait irama yang cukup indah diungkap || Terimakasih tlah kau perkaya argumentasi dan fakta || Tak sangka dan tak duga kau bisa keluar || Padahal sebelumnya gundah gulana menyambut harus dengan apa menjawab semuanya || Terimakasih sejengkal waktu yang bisa digunakan tuk berpikir || Mungkin ini hanya perasaan, smoga diberi yang terbaik dan terindah 
 Setau saya pengumuman tanggal 22, tapi kata teman saya tanggal 23 baru diumumkan. Saya menanti dan sering cek webnya, belum ada pengumuman apa-apa, rada cemas juga sih, jangan-jangan belum rezeki dapet ilmu itu u.u Baru tengah malam saya buka lagi, rencana mau search nama saya, namun saya liatin ada daftar itu dannnnn ada nama saya di akhir nomer :D Alhamdulillaah, tembus juga peluang satu dari 200an orang itu. Segera saya SMS kadept Dagri dan salah satu staf Dagri bahwa satu keinginan saya terwujud, hehe. Makasih kakak kadept yang udah ngajari bikin life mapping. Ini opening dari saya, tunggu kelanjutan ceritanya ya tentang LKMM D Teknik =)

Alhamdulillaah. Gpp lah menuntut ilmu bareng dedek tingkat  Udah dikasih kesempatan, saatnya memaksimalkan peluang menuntut ilmu itu dan bersiap membereskan beberapa hal. 
Semoga bisa optimal & maksimal!

Readmore >>

Education Fair PB 2013: Learning Role ala mas Bezie & Jangan Kasihani Diri Serta Lebihkan Usaha by mas Ahmad Fuadi

Setelah cerita pertama dan kedua, seanjutnya ialah: 

Bismillaah

Jam pun bergulir dan menunjukkan pukul 10.53. pembicara selanjutnya ialah mas Bezie Galih Manggala. Hmm, kuperhatiin orangnya kek mas Aal, hhe. ^^V sebelum ke topiknya kita main seolah-olah, seolah-olah kita abis pulang dari luar negeri =) ahahah Nah dalam belajar kita punya aturan, simak ya.

Learning role:
1.       Empty glass.
2.       AMBAK(Aspek Manfaat Bagiku). Maksudnya kalo kita melakukan sesuatu carilah manfaatnya untuk kita apa. Kalo nyari masalahnya ya yang bakal ketemu adalah masalah. Dengan tau manfaat itu bisa memompa semangat kita untuk mencapai apa yang kita inginkan.
3.       Learning by doing.
4.       Fun learning :D

Dan pada jam 11.24 datanglah mas Ahmad Fuadi, penulis buku Negeri 5 Menara, peraih 9 beasiswa luar negeri. Mantab juga penjelasannya, hhe. Ini pemaparan dari Ahmad Fuadi kala itu:
1.       Impian adalah bibit kenyataan
2.       Jangan pernah meremehkan impian setinggi apapun
3.       Dalam mencari beasiswa ada pola pikir yang musti diperhatikan, yaitu:
a.       Beasiswa itu banyak dan gak semua orang tau.
b.      Beasiswa bukan untuk orang pintar luar biasa, tapi untuk orang yang melebihkan usahanya di atas rata-rata orang lain.
4.       Jangan terlalu gampang mengasihani diri.
5.       Semangat berkompetisi yang baik.
6.       Usaha keras tu bukan jaminan keberhasilan, apalagi yang gak berusaha. #jleb
7.       Kadang/ sering manusia takut pada yang tidak dia ketahui. Mangkanya kenali dan akrabi. Hindari mental block.
8.       Dengan keluar negeri banyak peluang yang bisa diambil:
a.       Punya banyak pilihan yang tidak kita dapat di Indonesia.
b.      Keberagaman dan wawasan
c.       Networking
9.       Beasiswa bukan misteri, tinggal kita mau atau tidak, tinggal level mau kita seberapa/ di mana.
10.   Berlelah-lelahlah dan jangan mengasihani diri karna manis sesuatu terletak di saat berlelah-lelah itu.

Setelah dhuhur ada mas Muhammad Assad, namun karena ketemu temen pengmas, jadinya kami ngobrol sendiri ^^V Setelah itu karena kepentingan lain, kami pulang duluan, hhe. Sebelum pulang kami ke kost Evi, untuk ambil tas Angga dan makan di tempat makan yang kami pikir murah banget :D nasi ayam cuma 4.500, jus 1000. Buat anak kost macam saya ya gak melewatkan momen ini, hha. Dan saya membungkus ayam seharga 3.000 itu dan jus :D Sekitar jam 5 kami dari Jogja dan jam 8an sampailah di kost tercinta =) alhamdulillaah :D Lumayanlah, berangkat sekitar 3,5 jam, pulangnya sekitar 3 jam =) 

===
Yah begitulah mungkin perjalanan saya 2 hari di Jogja, perjalanan baru nan mengasyikkan =) Bukan hanya tentang hal-hal tersurat, melainkan mengambil sari-sari pati hal tersirat. Nah, beberapa hal yang pengen saya share di sini ialah:
1.       Enaknya tinggal di wisma muslimah gitu, ada sholat berjamaah dan program-program keagamaan. Pengen deh =)
2.       Oya, seminar itu cukup menyadarkan saya, dari hal-hal yang saya pahami kemaren-kemaren. Seminar ini senada sama penjelasan mas Fero Microsoft yakni tentang pentingnya IP. Manteb banget penjelasan Teh Karin, kupikir beliau juga tipe perfeksionis, sampe-sampe nilainya ada yang A- aja nangis, IPnya gak jadi 4. Selain dengan IP segitu, beliau juga bergelut di 3 organisasi, dan juga disibukkan dengan lomba ini itu. Yah, bagaimanapun kita tak boleh meremehkan IP. Kalo saya pribadi sih nganggep IP sebagai wujud nyata pertanggungjawaban apa yang dilakukan selama ini ke orang tua. Dan mungkin itu juga bisa untuk menyatakan bahwa muslimah itu pinter-pinter, seperti temen teh Karin, beliau aktivis tapi juga bisa jadi the top five, subhanallaah dah. Karena pas daftar beasiswa yang IPnya tinggi pun banyak. 
3.       Pentingnya menempel impian kita. Biar kita inget gitu. Dan letakkan/ tempelkan di tempat strategis, biar ingatannya lebih mengena :D Ini yang kuambil dari seminar itu dan dipraktikkan oleh Lusi.
4.       Trus kalo diliat panitiannya ya cukup gesit untuk perkapnya. Saat ganti acara (dari seni ke acara bincang-bincang) maka perkap dengan sikap memindah apa yang perlu dipindah.
5.       Ternyata makanan Jogja lebih murah dari Semarang :D Jadi pengen buka cabang dari warung makan yang kemaren kami sambangi, hhe.

6.       Oya, karena helm saya depannya gelap, lebih baik pake kacamata, biar matanya gak tersiksa, hhe. 




Readmore >>

Education Fair PB 2013: How to Survive (by mbak Febri)

Bismillaah

Mari kita lanjutkan tulisan kemaren, hhe. Setelah teh Karin, yang sharing selanjutnya ialah mbak Nur Febriani Wardi, mbak lulusan ISS The Hague of Erasmus University Rotterdam ini merupakan penulis buku Haram Keliling Dunia. Eitss jangan salah ya, Haram di sini bukan berarti tidak boleh melainkan ia adalah nama suatu tempat. Yup, bener banget (apa coba :D), masjidil Haram, dari Masjidil Haram itu mbaknya keliling dunia. Selain itu, penamaannya kek gitu karena itu merupakan salah satu strategi pasar, kalo seumpama namanya “Asyik Keliling Dunia” kan udah biasa, nah beliau menamai itu biar eye catching.

Nah, kalo sebelumnya Teh Karin bercerita tentang Kenapa keLuar Negeri dan Gimana aja caranya, maka mbak Febri ini bercerita tentang How to Survive:
1.       Akademis
a.       Melek IT. Jadi tugas-tugas disubmit via online. So, jangan terlambat ngumpulin tugas. =)
b.      Environmental. Dengan dukungan IT, maka pengunaan kertas bisa diminimalisasi.
c.       Friendly.
d.      Adult education. Maksudnya di sini ialah pembelajarannya udah student centered, active & productive, serta kerja tim (work in group)
How to Survive? Strategy! Focus!
a.       Bahasa inggris/ bahasa asing sebaik mungkin.
Tips:
a)      Reading – use Wikipedia
b)      Writing essay – banyak-banyak referensi yang relevan
c)       Speaking – cari grup dengan native speaker
d)      Listening – gaul sama bule
b.      Memaksimalkan pengetahuan dan pengalaman untuk membuat essay/ paper/ tesis.
c.       Nyontek no, kerjasama yes.
2.       Daily Life
Ontime, independent, extreme weather
3.       Bekerja
Bisa kok kerja sambil kuliah. Contohnya ada pasar malam Indonesia.
4.       Social
a.       Sport
b.      Cooking
c.       Party
d.      Local culture
5.       Traveling
ð   memberi makan mata dan hati.
Intinya focus (on your goal), fun, dan fascinating (exploring all posibilities).

Selanjutnya ialah Tanya jawab ke tiga pembicara.
1.       Culture yang menarik ialah adanya pembagian tugas antara laki-laki dan wanita atau suami dan istri.
2.       Untuk memilih Negara tujuan, perhatikan bidang ilmu yang akan dipelajari
3.       Jika ingin menjadi researcher maka temukan riset yang baru.
4.       Kalo di Jepang, dengan belajar bahasa local, maka kita bisa mempelajari budayanya dan bisa langsung ke narasumber.
5.       Untuk masalah jilbab, teh Karin bercerita tentang temennya seorang jilbaber yang jadi the top five, di S1 maupun S2nya. Awalnya beliau (temen teh Karin diabaikan, namun karena prestasinya beliau sampe dikirim ke mana gitu mewakili University of Aukland)
6.       Baca 2 jurnal per pekan. Pelajari study kasus.
7.       Jika tidak sesuai rencana, maka komunikasikan, sampaikan jadwal sholat. Selain dari buat plan dan target

~To be continued~ 
Readmore >>

Education Fair PB 2013: Motoran, Kenapa ke Luar Negeri, & Bekal Mendapatkan Beasiswa (by Teh Karin)

Bismillaah…


Alhamdulillah-alladzi bini'matihi tatimmush-shoolihaati
Terlaksana juga motoran: 
Semarang-Jogja
Jogja-Semarang
Kecepatan rata-rata, karena belum tau TKP dan bareng". 
Mantab dah Ambarawa, lawannya gedhe-gedhe. 
14/9/2013

Sebuah status setelah berhasil motoran ke Jogja =) Alhamdulillaah masih diberi kesempatan melihat indahnya dunia. Jumat tanggal 13 September 2013 kemaren aku, Airlangga Wiragalih, Yudrika Azka, dan Mega Ariyanti pergi ke Jogja. Kami berencana jam 18.30 berangkat, namun qodarullaah jam 7 kurang kami baru berangkat. Mantab juga rute ke Jogja malam hari, ada mobil, truk, atau kendaraan gedhe lainnya, membuat semakin tertantang, hhe. Lucu juga motoran kemaren tuh, aku biasa motoran cepet, pas awal Angga udah bilang, “Na, jangan cepet-cepet ya.” Namun keknya itu kurang ampuh, Angga melaju kadang tak sengaja aku mendahului, karena kecepatan yang lumayan dan males ngerem ^^V Abis itu kalo Angga di belakang, aku rada nunggu dia dengan memperkecil kecepatan :Dv kek gitu terus. Jam 10an itu aku baru sampai di kost Lusi Nur Rahmawati, temen Kongres 4 ILP2MI di Medan. Aku segera tidur dan ternyata Angga, Mega, dan Azka masih cari makan dan penginapan sampe jam 1. -_-

Paginya jam 6.30an Lusi mengajakku makan gudeg Jogja. Kami makan di tempat ummahat, hhe. Kalo gak salah totalan makan(dan minum) per orang tu 6.500, murah kan? =) Abis itu kita ke TKP (Gedung Grha Sabha Pramana), kami berangkat pagi karena khawatir kalo berdesak-desakan dengan peserta lain, karena yang mendaftar saja 2000 orang.

Jam 7.45 acara dimulai oleh dua orang MC dan jam 8.04 tambah 2 MC lagi, entah apa artinya, MCnya sampe 4, duplikasi. Jam 8.09 Lutfi Abdurrahman membacakan ayat suci Alqur’an. Jam 8.21 ada pertunjukkan seni Rampo. Ada beberapa hal yang aku perhatikan dari awal ini, yakni perkap yang sigap (dalam arti kalo ganti acara perkap membenahi apa yang terletak di podium), adanya pemotongan pita untuk pembukaan, dan snack untuk pembicara yang dikeluarkan sebelum pembiacara memasuki podium.
Acara ini resmi dibuka oleh mbak Siti Sukaiah jam 8.45, salah satu founder Pemburu Beasiswa. Nah, selanjutnya masuk ke seminarnya, momodnya ialah mbak Azizatul Ulfa, Sekjend GC UGM, dengan pembicara teh Nadia Karina Hakman, mbak Nur Febriani Wardi, dan bapak Dinar (dosen Teknik Sipil UGM).

Pemaparan pertama dari teh Karin, lulusan University of Aukland. Coba kubikin per poin aja =) Ini dia poin-poin dari pemaparan teh Karin:

1.      Bagaimana sih beasiswa yang penuh berkah?
a.       Tanpa penipuan
b.      Bukan asas kapitalisme
c.       Allaah ridho

2.      Kenapa sekolah di luar negeri?
a.       Kualitas lebih bagus. Penguasaan bahasa asing meningkat, penelitian lebih terpublish, seserang keluar dunia baru bisa jadi dosen, dan gak ada absen.
b.      Sukses (finansial).
c.       Bisa jalan-jalan :D *modus utama yang gak boleh diucapkan blak-blakan pas interview*
d.      Bikin ortu bangga
e.       Aktualisasi diri
f.       Bosen jadi juara di kandang sendiri. Hmm
g.      Indonesia membutuhkanmu. *so sweet banget*
h.      Sebagai wujud syukur pada Tuhan.
i.        Berbakti pada Yang Maha Pencipta.

Di sela-sela penjelasan ini ada kalimat “Think global act local” dan permasalahan pemuda, yakni: 6F(Food junky, Fashion folloer, Fun oriented, Film minded, Finance dependency, Faith). Serta “Kita seperti buih”. Ketika teh Karin interview beasiswa, ada pertanyaan yang beliau jawab gini: ketika saya bisa berbuat lebih banyak, kenapa berbuat sedikit? Ketika saya bisa berbuat lebih baik, kenapa berbuat biasa, dan ketika saya bisa berkontribusi lebih, kenapa saya berkontribusi biasa saja. “What you aim drives you to what you earn”.

3.      Beliau memaparkan bagaimana memenangkan beasiswa juga. Sebenernya clue-clue-nya ya yang seperti biasa, tapi teh Karin mengemasnya dengan sangat renyah, jadi kami pun antusias.
a.       Niat. What are you dreaming to be? What steps are you currently at? FOCUS: It will lift you up! Itu yang tertulis di slidenya, hha. oya, temple impian-impian juga =)
b.      Usaha. How strong your passion comes to action? Pemimpi atau pengkhayal. WorkHARD(no malas, ada proses) & workSMART(prepare well, be organized!). teh Karin me-list 100 pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan pas interview. Di sini ada tulisan administrasi, FGD, dll.
c.       Tawakal & Doa. Impianmu melambung tinggi, each second worthes… J move!

4.      …Memurnikan niat…Menguatkan langkah… Melapangkan hati menuju sukses hakiki…

*cmiiw
~To be continued~ 
Readmore >>