#PKL01: Mencari Pencerahan dan Petuah Dosbing :D

Bismillaah

Alhamdulillaah kemaren udah main ke software house gitu. Kami main ke Edusarana kemaren sama kakak tingkat. Di sana terserah kita sih mau bikin apa, sewaktu kami mengusulkan PHP, Bapaknya kurang sreg dan mengarahkan kami untuk menggunakan ASP saja, karena yang sedang dicari perusahaan ialah yang bisa Bahasa pemrograman ASP. Di Edusarana ada beberapa website yang bisa digarap:

1.      http://edusarana.com/
2.      http://sipaktani.com/
3.      http://edu4indo.com/
4.      http://indoshe.com
6.      http://bibitku.com
7.      http://shentra.com
8.      http://tryout.co.id
9.      http://enlightweb.com

Di Edusarana sendiri PKLnya tidak ada deadline, karena menuntut kemandirian seseorang.

Setelah itu, saya ke dosen pembimbing, untuk fiksasi dosbing dan biar lebih mengetahui gambaran mengenai PKL.

Ini arahan beliau:

1.      Sebenarnya banyak hal (ide) yang bisa digarap anak IF. Ketika feses saja yang merupakan kotoran bisa membuat seseorang bisa meraih gelar professor, apalagi jurusan kita begitu. Banyak data yang bisa diambil, dari dinas-dinas semacam itu, banyak proyek juga yang bisa digarap. Hanya butuh ketekunan dan konsistensi kita dalam pengerjaannya.
2.      Setelah booking dosbing, jangan lupa bilang ke coordinator PKL mengenai PKL kita yakni menyampaikan tempatnya atau judul PKLnya. Karena booking dosbing saja tidak cukup, namun perlu bilang ke coordinator PKL, agar bisa didata dan yang cepat nanti bisa disetujui dosbing bookingannya, jika tidak nanti coordinator PKL akan mengacak dosbing kita.
3.      Dalam pengerjaan PKL sebaiknya diperhatikan jadwalnya (luangkan waktu untuk PKL). Jadwal yang sudah kita buat (kelak) pada skala bulan, bisa dibreakdown menjadi skala pekan dan hari. Dengan konsistensi itu, insyaAllaah PKL bisa dalam waktu dua semester bahkan satu semester, begitu pula untuk TA. Untuk lebih mempermudah lagi, pengerjaannya bisa ditarget hari ini bab sekian poin sekian. Jadi kita pun bisa memprediksi kapan kita lulus.
4.      Manfaatkan fasilitas bimbingan. PKL ialah mata kuliah yang bisa disesuaikan dengan keinginanan kita, karena tidak ada aturan yang mengikat (tidak seperti mata kuliah lain). Maka, mungkin dirasa cukup jika satu bulan satu kali bimbingan, jadi kalau satu semester kan terhitung 6 kali bimbingan.
5.      Tips mencari referensi: download jurnal sebanyak-banyaknya(mungkin bisa di kampus yang wifiya kenceng), baca, kemudian urutkan sesuai tingkat bagusnya jurnal.  
2.      Jangan todong dosen. Kadang ada yang menginginkan lulus sesuai target (misal: bulan januari wisuda), sedangkan mahasiswa seperti menodong dosen pada bulan Desember, agar Tanya kelar bulan Januari. Ingat, dosen punya binaan lain dan kesibukan lain.   
3.      Selain di software house, kedinasan, dan proyek, PKL bisa dilaksanakan untuk membuat website UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa) di Undip, Karena belum semua UKM mempunyai website.
Mungkin baru itu saja yang bisa saya sampaikan dari hasil bimbingan pertama kemaren, hhe. Semoga bermanfaat dan kita cepet lulus :D


Readmore >>

Kolapsnya Organisasi: Berjuang atau Wasallam

Bismillaah

Akhir kepengurusan, hampir semua aktivis sibuk, sibuk mempersiapkan hari pertanggungjawaban, atau mungkin sibuk mengejar setoran (kegiatan).

Kali ini penulis hanya ingin berbagi mengenai kolapsnya suatu organisasi.

Dulu penulis pernah berbagi mengenai Tanda Kehancuran Suatu Organisasi, bisa didownload disini

Seorang organisator musti peka. Peka melihat dan merasakan kondisi organisasinya. Jika memag tak sesuai adanya, maka bergerak, bergerak untuk membenahinya. Dua sikap dalam menghadapi organisasi yang hampir kolaps, mau menerjang arus dengan berbagai tantangan untuk membenahinya atau apatis terhadapnya. Berbagai tantangan itu menerpa, namun seburuk apapun organisasi itu, jika orang-orangnya masih mau berpikir untuk eksistensi sang organisasi maka masih tercermin kepedulian dan geliat. Bila apatisme menyerang suatu organisasi, organisasi itu akan diam, bukan diam dalam arti baik-baik saja, namun dia karena (mungkin) mati.

Kehancuran organisasi mungkin karena sisem kaderisasi yang tidak berjalan sesuai tracknya, tidak ada proses pembinaan yang mumpuni, sehingga melahirkan kader apatis, bahkan kader yang mempertanyakan “Buat apa organisasi itu? Daripada ada cuma nama, mending dihancurkan sekalian aja.” Subhanallaah, tidakkah kau pahami perjuangan kakak tingkatmu dulu. Hampir semua apatis, hanya beberapa yang dirahmati Allaah, yang murni niatnya, yang ikhlas niatnya berjuang untuk Allaah.

Namun apatah aktivis, aktivis juga manusia, yang mungkin ia bergerak tidak hanya di satu organisasi.
Sebuah organisasi yang mana para aktivisnya sudah tercokol visi, misi, dan sudah memahami organisasi itu, mereka akan memperjuangkannya, meski banyak permasalahan menerpa, dari internal, maupun eksternal. Mereka akan membuat kubu yang tangguh, untuk menghadapi permasalahan itu. Kan dari situ kedewasaan bisa terbentuk.

Namun jika pejuangnya sudah apatis, visi misi dan arti tidak tersampaikan ke dalam sanubari, aktivis hilang kendali, bersiaplah menabrak gunung es besar itu. Sikap permisif kadang kurang baik, perlu adanya suatu ketegasan dalam bertindak menindak lanjuti hampir kolapsnya organisasi itu.

Kepedulian, loyalitas, dan komitmen. Ketiga hal itu yang akan menjaga organisasi itu. Organisasi yang hampir kolaps itu pada saat itu tidak hanya butuh orang yang handal, hebat, dan kelebihan lainnya, namun lebih butuh orang dengan tiga karakter itu. Karna seorang yang memiliki ketiganya, bisa menularkan virus ke anggota yang lain, hingga virus itu tersebar, dan bersama menghadapi gelombang dan badai permasalahan itu.

Dalam berorganisasi, yang mungkin ilmu itu bisa kita terapkan ketika nanti kita mempunyai perusahaan, dua sikap itu bisa kita pilih. Mau menyelamatkan dengan segala badai dan gelombangnya atau diam saja. Pelaut yang handal tidak lahir di lautan yang tenang. 
Readmore >>

Peran Mahasiswa dan Pisau Bermata Dua



Perkembangan teknologi yang pesat kadang tidak diimbangi dengan pemanfaatan yang maksimal. Teknologi yang bisa mempercepat komunikasi dan mempermudah akses informasi tetaplah bak pisau bermata dua, yang menawarkan manfaat dan mudharat.

Siapa kita? Kita bilang kita “mahasiswa”.

Peran kita apa? Kita serempak menjawab sebaga Agent of Change, Iron Stock, dan Social Control.
Sudahkah hal itu terinternalisasi di dalam diri kita? Mahasiswa yang katanya agen pengubah bangsa (ke arah yang lebih positif).

Setelah kita pelajari bahwa ternyata predikat mahasiswa bukanlah sebuah sandangan yang mudah, karna terkait tiga peran di atas.

Masyarakat haus dengan uluran tangan kita. Masyarakat lelah dengan sikap PHP kita. Kita menawarkan diri kita untuk menyelesaikan permasalahan, namun kita tidak menuntaskannya. Masyarakat juga manusia, yang bisa lelah. Masyarakat butuh bantuan aplikatif yang bisa langsung mereka terapkan/ implementasikan, bukan solusi-solusi teoritis yang dengan lagak kita pun kita bahasakan dengan Bahasa tingkat tinggi.

Dosen pernah berkata yang kurang lebih seperti ini, “Kita punya kewajiban ini itu. Namun dengan kemudahan akses informasi ini, kita kadang terlupa dengan tujuan awal kita. Tujuan awal kita nyari tugas, namun mungkin kita bisa tergoda dengan informas-informasi yang itu tidak begitu kita butuhkan.”
Dari hal itu, mampukah kita menjalankan tugas kita sebagai mahasiswa?

Di bangku perkualiahan dan perkampusan ini kita belajar. Belajar yang memungkinkan kita salah. Jadi jangan takut untuk mencoba. Karna masa ini seperti masa percobaan sebelum kita turun ke jungle/ real-world.
Saat ini kita bisa belajar manajemen diri dengan mengikuti berbagai macam kegiatan, kita bisa terlatih dan tertempa. Manajemen diri meliputi manajemen tugas, waktu, dan memanaj segala nikmat yang kita peroleh, karna mungkin itu bisa sebagai salah satu wujud syukur dan pertanggungjawaban kita atas nikmat yang diberikan-Nya.  

Sekarang mari kita korelasikan antara peran kita dan aplikasi di lapangan. Dengan tugas/ peran kita yang seperti itu dan (mungkin) tingkat kita yang seperti ini (belum bisa memanaj diri), output dan outcome yang dihasilkan apa?

Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berselancar ria, terluput dari task-task utama. Sadarlah kawan, kau tlah dewasa, jangan jadi mahasiswa yang seringnya di depan laptop saja(dengan kerjaan yang kurang-tidak penting). Masyarakat menanti kita, menanti usulan real kita, yang bukan hanya dengan kita menyibukkan diri dengan rapat ini itu tanpa kejelasan yang pasti. 
Readmore >>

#2 LKMM DT UNDIP 2013: TECHNICAL MEETING 1-3 S/D OPENING HARI H "VISUALISASI KECE :D"

Bismillaah

MasyaAllaah banget dah ikut serangkaian acara LKMM DT Undip (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Dasar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro).

Setelah pengumuman itu kegiatan selanjutnya ialah Technical Meeting 1 (TM 1). TM 1 berlangsung pada Ahad, 29 September 2013. Keunikan yang saya temui di sana ialah MC yang membawakan acara dengan puisi-puisi. Karena acara itu di ruang Teknik Industri maka setelah sambutan ketua panitia yakni mas Upaya, ada juga sambutan dari Ketua HMTI, dan setelah itu sambutan Ketua Bem FT Undip 2013 yakni mas Taufik Aulia Rahmat sekaligus mebuka acara.

Setelah itu ada brainstorming dari mas Taufik, dari video itu disampaikan paradoksal dan ironi yang terjadi saat ini. Beberapa hal yang beliau sampaikan ialah mengenai niat, Peran Mahasiswa, dan Mempersiapkan Masa Depan. Setelah itu ada pemutaran video The World is Changing.

Karena kami ada tugas fundraising, maka materi awal yang disampikan ialah tentang Entrepreneur, materi ini disampaikan oleh mas Aling (Massinangling Gumelar). Setelah itu ada pembacaan tugas, perkenalan tim-tim serta KBK, dan kami bertemu teman kelompok :D

Di Antara satu TM dengan TM yang lain ada kumpul angkatan, yang berfungsi untuk membahas tugas-tugas angkatan. Nah, pada TM 2 saya sedikit berhalangan hadir karena pagi harinya harus mengurusi stuband KRISTAL FE UNY main ke R’nB Undip. Siangnya saya baru nyusul dan saya alhamdulillaah mendapat materi mengenai Mengangkat Isu/ Opini, materi ini disampaikan oleh kak Arena Bayu Chandra Permana. Beliau menjelaskan mengenai pengemasan berita, Gaya Bahasa Jurnalistik, Bentuk Tulisan Jurnalistik, dan Karakteristik Media.

Materi selanjutnya ialah dari mas Azmi Faiq, Mentri Dimas Bem KM Undip. Beliau menjelaskan mengenai Community Empowering. Mantab ini materinya, tentang comdev gitu. Masnya lebih menjelaskan ke teknis Comdev gitu. Selain itu ada pemutaran video MDG’s juga.

Pada TM 3, acara besarnya ialah presentasi fundraising. Cukup senang juga karena kelompok kami visualisasi fundraisingnya beda sama yang lain, hhe. Mau tau kek gimana? Hhe. Jadi sebelumnya tu saya ngasisteni Dashboard makul Teknologi Informasi dan saya teringat, lantas saya terapkan ilmu itu di presentasi fundraising. Hhe. 

Setelah itu ada evaluasi dan dilanjutkan brainstorming dari mas Fatih, wapres Bem KM Undip. Beliau membahas mengenai permasalahan Teknik. Selanjutnya ialah pembacaan tugas yang se-abrek. Essay 7 mengenai materi yang akan kami pelajari dan satu essay wawancara ke Fungsionaris Bem tetangga.

Setelah itu sore harinya saya bersiap untuk mengikuti JMUN (Jakarta Model United Nations), udah ga mikir tugas, hhe, eh mikir belajar materi yang harus dipelajari buat MUN ding, tapi ya susah, di kereta gitu. U.u
Hari senin atau selasa saya baru nyari bendera lembaga dan ternyata benderanya ga ada. Ya Allaah, saya berusaha nanya-nanya tempat yang bisa bikin bendera, namun beberapa hari pun tak dapat. Untuk tugas wawancara saya mewawancarai mbak Dyas, Litbang Ekobis Bem FT Undip.

H-1 hari H binun juga, mau ikut totalan atau nyusul aja. Namun saya berusaha total. Malemnya ada bedah buku putih R’nB, saya masih mengikuti kek biasa, ada KBK juga, saya mampirlah, hhe. Setelah itu ke sekre R’nB di PKM Baru melanjutkan pembahasan buku putih, namun ternyata…. Kedatangan saya tepat sekali :D ada kue buat mas Sidig, hhe. Jam 10an baru dari PKM, lanjut pulang, hhe. Abis itu ngerjain tugas bentar, tugas essay wawancara, abis itu bocan, hhe. Pagi harinya ngebut 7 essay. Hha. googling aja sih. ^^V Itupun udah telatttttt >.< Gelang angkatan ketinggalan dan beberapa perlengkapan tertinggal.

Kami ke Ungaran naik bus mini. Nginepnya di PP PAUDNI. Sesampai di sana kami sedikit menanti, dilanjutkan registrasi, dan pembukaan. Acara dibuka oleh mas Taufik. Setelah itu ada FGD. Untuk pertanyaannya bisa didownload disini.

~To Be Continued~
Readmore >>