Setelah talkshow,
para peserta camp menuju ke Arsonia Guest House di Banyumanik. Setelah meletakkan
barang di kamar masing-masing dan bersantap siang, kami berkenalan semuanya,
pada jam 15.13 WIB. Saya pun mencatat nama-nama mereka, agar bila ditanyain
saya bisa menjawab. Nama panggilan dan asal universitas mereka ialah:
1.
Anjela dari
Fapet UGM
2.
Fajar dari
Pendidikan Ekonomi Unnes
3.
Dian dari
Unaki
4.
Khoi dari
STAIN Salatiga
5.
Alif dari
STAIN Salatiga
6.
Eggie dari
Komunikasi Undip
7.
Nana dari
Universitas Musthofa
8.
Diah dari HI
UMY
9.
Purja dari
UIN Sunan Kalijaga
10. Didik dari Pendidikan Matematika Unnes
11. Khafid dari UIN Sunan Ampel
12. Arifudin dari Sastra Jawa Unnes
13. Abdi dari Universitas Taruma Negara
14. Ngar dari UIN Sunan Kalijaga
15. Muftil dari alumni STAIN Kudus
16. Ulfah dari HI Undip
17. Alfa dari Fisika Undip
*Adakah
yang belum tertulis? Hehehe. Untuk panitianya ada mbak Moyang, mbak Nata, mbak
Ulya, dan mbak Esty. Setelah memperkenalkan diri, ada game mengingat kenalan yakni melempar sebuah
gulungan kertas, yang mendapat lemparan itu maka ia wajib menyebutkan sejumlah
nama teman-teman. Hehehe.
Setelah
berkenalan. Karena terasa agak riweh, maka panitia membentuk guardian angel (malaikat
penjaga). Peserta diminta menuliskan nama dirinya sendiri dan mengumpulkan
nama-nama itu kemudian semua peserta mengambil nama orang yang akan dijaga. Yang dijaga tidak perlu mengetahui nama
malaikat penjaganya. Setelah itu ada pra test, isinya ialah review talkshow dan
tes psikologi.
Setelah
itu, kita diminta membuat “Ship of Hope”. Awalnya kita diminta untuk menuliskan
sebuah kata sifat yang bisa menghantarkan kita sampai di tempat ini/ acara ini.
Setelah semua mengumpulkan, maka potongan kertas itu diletakkan di atas sebuah
kertas lebar, namun setelah digoyang-goyangkan kertas besarnya, maka
kertas-kertas kecil itu bisa saja jatuh. Job kita ialah membuat agar
kertas-kertas kecil itu tidak terjatuh, dengan peralatan: spidol, kertas besar,
kertas kecil, solasi, dan gunting serta membuat kapal di sana. Setelah kami
semua bekerjasama membuat, kami diminta untuk menerangkan kata yang kami tulis
sebelumnya. Dalam pengerjaan job membuat kapal itu awalnya kami membuat lukisan
kerangka kapal dengan menggunakan spidol, setelah itu kami menempel-nempel
kertas kecil sesuai kerangka lukisan kapal. Namun qodarullaah ternyata masih
ada celah-celah dalam kerangka lukisan sehingga kami menambahkan solasi-solasi
di celah-d ituha, agar membentuk kerangka kapal. Alhamdulillaah bentuk kapal di
atas kertas pun jadi dan ketika dikoyak maka kertas-kertas kecilpun tidak
berjatuhan. Setelah itu kami membahas filosofi dibaliknya. Pendapat mbak Esty
ialah sifat-sifat yang kita tulis itu seperti papan-papan kayu yang kuat yang
bisa dijadikan perahu untuk melaju ke tempat tujuan. Hehehe.
Setelah
itu ada pembahasan kontrak belajar. Namun, belum kelar pembahasannya. Hehehe. Setelah
Maghrib ada lecturing dengan Dr. Racelle. Awalnya kita diminta menuliskan
tentang diri kita, 10 kata. Ibunya menyitir kisah Marteen Lutherking dan
Mahatma Gandhi. Setelah itu sang ibu meminta kami secara bergantian menyebutkan
salah satu karakter dan jika ada yang sama maka orang itu meletakkan tangannya
ke atas lantai. Kemudian ibunya meminta kami menuliskan lima hal yang menarik (passion).
Kita diminta melakukan hal yang serupa lagi (menyebutkan dan meletakkan tangan
di atas lantai jika sama).
Nah, maksudnya ialah: ternyata kita punya kesamaan-kesamaan minat dengan orang lain. Hal ini berguna untuk memahami orang lain. Kita buta secara fisik pada orang lain, namun kita tau karakter inti, dan saling menyemangati. :)
Pada
malam harinya kegiatan diisi oleh Pak Anick H. T. Beliau mengisi tentang
Dialog sebagai Resolusi Konflik. Beliau memberikan studi kasus. Jika Anda berjalan
melewati lorong, Anda menemukan bayi, Anda dengan rumah warga berjarak lima
meter, apakah yang akan Anda lakukan? Hahaha, ambigu sih. Antara menyelamatkan
bayi dengan segera atau meminta pertolongan dengan segera. Silakan dibahas :D Dan
jawabannya ialah berteriak kalo ada bayi, agar orang lain segera datang dan
agar bayi tersebut terselamatkan. Kemudian beliau menjelaskan mengenai
minoritas dan mayoritas. Majoritarianisme ialah sikap/ mental merasa jadi
mayoritas, kita punya hal lebih (kekerasan dan diskriminasi pada yang lain).
Oya, sebelum kami tidur ada presentasi pluralitas yang ada di sekeliling kita. kita presentasi urut sesuai hari lahir. Dan dari situ yang membuat lebih mengenal kalian. :D
Oya, sebelum kami tidur ada presentasi pluralitas yang ada di sekeliling kita. kita presentasi urut sesuai hari lahir. Dan dari situ yang membuat lebih mengenal kalian. :D
Malam
larut dan kami segera tidur. Zzzzzzzzz.
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron