Bismillaah
Assalaamu’alaykum Guys :D Lama tak jumpa dalam kebersamaan tulisan hehehe
Kali ini saya pengen sedikit share pengalaman mengikuti Indonesian Youth Dialogue(IYD) Camp daerah Semarang. Ceritanya alur flashback atau maju mundur aja ya, hehe.
Di formulir itu ada perintah sebagai berikut:
Assalaamu’alaykum Guys :D Lama tak jumpa dalam kebersamaan tulisan hehehe
Kali ini saya pengen sedikit share pengalaman mengikuti Indonesian Youth Dialogue(IYD) Camp daerah Semarang. Ceritanya alur flashback atau maju mundur aja ya, hehe.
One day, saya nge-like status mbak
Esty (kakak tingkat SMA, alumni Rohis SMANSA juga) mengenai event nasional,
namanya IYD Camp. Tetiba mb Esty mensyen saya, ngajakin buat apply. Dan
ternyata setelah dicek mendekati deadline banget. Hahaha. Dan saya pun
mengerjakannya(mengisi dan submit form) mendekati deadline. ^^V
Di formulir itu ada perintah sebagai berikut:
Pernyataan Pribadi Oleh Kandidat:
Tulis pernyataanmu dalam bentuk paragraf maksimal
300 kata. Deskripsikan dirimu dan tujuanmu, dengan mengikuti kriteria berikut:
§ Deskripsikan
latar belakang dan minatmu yang menyatakan bahwa kamu adalah kandidat yang
tepat untuk bergabung di IYD CAMP (tulis sespesifik mungkin)!
ð saya menjelaskan: (1) mengenai perbedaan dengan
se-agama sekalipun (2) mengenai amanah yang saya emban tahun ini (3) lingkungan
tumbuh yang berbeda antar anggota keluarga.
§ Deskripsikan aktifitas yang menunjukkan bahwa kamu
memiliki bakat kepemimpinan!
ð Saya menjelaskan mengenai: (1) founder komunitas
blogger jurusan (2) tahun ke-2 kuliah sebagai kadept annisa rohis jurusan (3)
tiga tahun sejak awal kuliah termasuk pengurus harian organisasi/ lembaga (4)
admin grup (5) turut serta dalam event/ forum nasional
§ Deskripsikan kegiatan yang pernah kamu laksanakan atau
keadaan yang pernah kamu temui yang berhubungan dengan dialog atau perbedaan di
kampus ataupun di lingkunganmu dan peranmu dalam mensukseskannya!
ð Saya menjelaskan mengenai: (1) konflik dalam
mengadakan seminar (2) konflik dalam grup FB jurusan.
§ Deskripskan menurut pendapatmu mengenai
pengaruh berbagai kegiatan yang pernah kamu ikuti tersebut
terhadap dirimu!
ð Kegiatan itu berpengaruh: (1) Menjadikan dewasa (2)
Lebih bisa menempatkan diri (3) Lebih menjaga komunikasi (4) Memperbanyak link
(5) Lebih memahami diri sendiri dan orang lain (6) Lebih memahami bahwa
mahasiswa perlu menyeimbangkan antara menjadi berprestasi dan berkontribusi.
§ Deskripsikan
bagaimana partisipasimu dalam program ini akan bermanfaat bagi lingkungan atau
komunitasmu, dan bagi dirimu sendiri!
ð Saya menjelaskan dampak pada: (1) UKM yang saya
pimpin (2) rumah (3) komunitas yang saya dirikan (4) saya lebih menghargai
perbedaan
Saya mengirimkan aplikasi itu pada 3 Februari 2014 jam 7.26 malam.
Dan mendapat balasan terimakasih dari IYD. Hehe. Pada tanggal 16 Februari
saya mendapat email dari IYD, bahwa saya terpilih menjadi partisipan :D
Alhamdulillaah, bahagia dan sedih di tengah teman-teman saya yang lain belum
lolos. *jahat banget sih. Bahagia karena terpilih sih. Jadi benar-benar pilihan
gitu rasanya* Itupun saya cek email setelah adik saya ngasih tau.
Setelah itu ada beberapa hal yang dikirim oleh panitia by email: Confirmation Letter, General Information for Participants, Reading Materials, Information Call, rundown, dan persiapan IYD Camp.
Qodarullaah, beberapa hari sebelum IYD Camp saya sakit, ada deadline
tugas, dan di hari terakhir IYD Camp saya seleksi mawapres tingkat
fakultas. Dan tanggal 31 Maret dari colokan charger laptop saya
keluar percikan api dan berbau hangus. Huaaaa :'( Lengkaplah sudah.
Alhamdulillaah saya bisa pinjem laptop teman saya yang tidak terpakai
untuk beberapa hari. Hari pertama IYD Camp saya kena deadline pengumpulan
berkas-berkas seleksi mawapres. Saya menghubungi bidang kemahasiswaan namun
tidak dibalas, kemudian saya tanya dosen kemahasiswaan jurusan, beliau berkata
bahwa deadline pengumpulan berkas biasanya H-1 seleksi, alhamdulillaah
lega rasanya. Pagi itu saya telat mendatangi talkshow di Unnes, namun
alhamdulillaah telatnya saya ialah sewaktu acara benar-benar dimulai. Acara ini berlangsung pada hari Selasa, 1 April 2014.
:Dv
Acara diawali dengan pembukaan beberapa sambutan. Setelah itu
ada talkshow dari tiga pembicara, yakni dari: ibu Allisa Wahid (Putri
Gusdur), pak Anick H. T., dan Dr Racelle Weiman.
Ibu Allisa
menekankan pembahasan pada ke-bhineka-tunggal-ika-an Indonesia dan urgensi
“Indonesia” (beliau mengutik ucapan Gusdur bahwa Indonesia ialah konsep
kesepakatan karena banyaknya elemen). Beliau menjelaskan bahwa orang akan
berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan minat dan nilai. Beliau
juga menjelaskan bahwa Indonesia ialah agreement dari berbagai keberagaman.
Keberagaman itu yang merupakan tantangan karena saat ini sedang globalisasi.
Jika Indonesia tidak bersatu maka akan menjadi Negara yang rapuh dari dalam. Kita
perlu membangun kesamaan minat dan nilai untuk bersama-sama menghadapi
tantangan globalisasi.
Pak Anick H. T.
awalnya mempertanyakan jumlah agama yang disetujui ialah enam apakah masalah
atau bukan? *Silakan mengutarakan pendapat hehehe*. Dan jawabannya ialah
masalah, karena orang yang berideologi selain enam agama itu maka akan mengaku
salah satunya, contohnya mengaku Islam (di KTP), Indonesia yang dinyatakan 80an
% Islam berarti tidak murni sejumlah itu Islamnya. Selain itu beliau juga
mengungkap mengenai perlu tidaknya kolom agama dalam KTP.
Dr. Racelle mengungkap mengenai dialog. Bahwa dialog tidak sekedar bercuap-cuap, namun
bagaimana kita mendengarkan, mengerti, dan tidak memojokkan orang lain.
Selain itu dialog juga tentang membangun hubungan
yang baik dengan orang lain. Membangun hubungan dalam artian membuat lebih kuat
dan menjadi open minded. Saya mempelajari teknik
presentasi yang cukup mengenai dari Dr Racelle, yakni beliau menggunakan
miniatur untuk menggambarkan yang beliau sampaikan, contohnya beliau membawa
globe dan telinga-telingaan. :D
Dari beberapa tanya jawab, saya mengambil beberapa poin:
1. Kita tidak boleh menganggap
orang yang berbeda dengan kita sebagai musuh, karena mungkin orang itu perlu
kita bantu.
2. Jangan terjebak pada prosedur.
Utamakan substansi daripada prosedur.
3. Jika kita menjadi kelompok mayoritas, maka
coba posisikan diri kita berada di kelompok minoritas. Agar kita tak
semena-mena dalam memperlakukan minoritas.
4. Dialog itu tentang
kepercayaan, kesetaraan, belajar dari orang lain bukan mengajari orang lain
atau mengubah pandangan orang lain tapi untuk mengerti satu sama lain. Sisihkan
diri kita, utamakan orang lain. Membiarkan orang lain untuk menceritakan
dirinya. Elevate conversation, bukan tentang aku, kamu, tapi tentang kita.
Memperhatikan orang lain. Kita memiliki etika global yang sama. Semua orang
berharga.
Setelah sesi tanya jawab acaranya ialah pemberian plakat dan
foto-foto :D Salah satu yang bertanya yang saya ingat ialah mas Purja.
Hehe. Ulfah Hanifah dimintai testimony sama mbak Moyang. Kemudian
para peserta camp diberi pengarahan dan ada yang mencicil untuk berkenalan.
Kalo saya berkenalan dengan mbak Alif fan mbak Khoi yang dari STAIN
Salatiga. Hehe. Selanjutnya peserta camp otw ke Arsonia Guest House.
~To be continued~
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron