[Catatan Petualang]
Susahnya Pergi dari Sini ke Situ :D Memaknai Dewasa dan Pemaknaan
Relasi ~,~
Bismillaah.
Assalaamu’alaykum :D Hi All?
Hehehe *Menjawab salam dan serempak menjawab “Halloooo :D”*
Nah, kali ini penulis ingin sedikit berbagi pengalaman, sesuatu
yang agak menyesakkan dada. Huahuahua, lebay haha. Biarin :P
Huft, sudah sekian lama penulis
belajar di kampus Undip tercinta ini. #akuCintaUndip
:D Sudah tiga tahun lamanya sejak
negara api menyerang. Dan… eng ing eng, penulis lebih banyak kelayapan daripada belajar dengan sungguh-sungguh.
:D Dasar bocah hahaha. Masa Kecil Kurang Berbahagia (MKKB) ya Bu? Haha. Maybe,
abisnya pas kecil isinya belajar mulu dan karang main keluar, maklumlah gadis
Jawa, anak pingitan, hahaha.
Ya gimana engga kelayapan mulu, semester satu tu tiga organisasi, yakni
HMIF, DIGIT, dan R’nB. Semester dua penulis ikut DIGIT, BEM FSM, dan R’nB.
Dan tahun ketiga kemaren penulis ikut
R’nB, FLS(Future Leader Summit), dan Smartpreneur. Mulai Juni kemaren penulis mencoba mengikuti
kegiatan Sekolah Alam Bengawan Solo
(SABS). Apa sih SABS? :D SABS itu ialah sekolah berbasis alam yang terletak
di Klaten, Jawa Tengah, di pinggir
sungai Bengawan Solo. Penulis penasaran dengan sekolah itu karena keunikannya dan itu seperti khayalan
anak kecil jaman penulis masih kecil, *teringat film-film yang menampilkan
rumah pohon*.
Oya, di SABS penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan, diantaranya ialah:
Jelajah Solo dengan start
Balekambang selama kurang lebih tujuh
jam, Ramadhan Ceria bareng anak
FT UNS (ini awal mula penulia bertemu dedek Hammam :D ), SABS Festival (Festival SABS bersama mahasiswa-mahasiswi KKN UNS
hehe), dan Night Camp (Hiking dan
Susur menyeberangi Sungai Bengawan Solo), ehmmm apa lagi ya? Hehehe.
Setelah itu, penulis digalaukan
dengan makna dewasa, apasih makna
dewasa sebenarnya? Siapa sih diri kita? Hehehe. Ini dia resume dari kakakku mas Itut, Dewasa:
1. Ketika
bisa nangis bareng, tidak hanya tertawa bersama.
2. Ketika
kita sudah mau terbuka, ngobrol bareng, memecahkan barrier yang ada, dan
menurunkan ego kita.
3. Apa
lagi ya? Haha. Mungkin itu dulu. Silakan Manteman memaknainya sendiri-sendiri. J
Oya, tingkat tiga ini rasanya tinggal jalan-jalan. Kenapa? Karena isinya
pencitraan dan menjaga link hehehe.
Pencitraanya tuh di dalam dan di luar Undip. Penulis juga sering menghadiri
kegiatan-kegiatan bisnis di hotel-hotel gitu, hehehe. Selain itu, penulis
mencoba main ke Solo atau Jogja, membandingkan keilmiahan Solo dan Jogja itu bagaimana. Hehe. Dan, right, R’nB
emang solutif, hehehe. Tinggal eksekusi-eksekusi di lapangan aja yang perlu
dibenahi. Hehe.
Di usia yang tergolong tua untuk
ukuran mahasiswa ini, penulis jadi lebih paham bagaimana harus bersikap dan memposisikan diri. Bersikap dalam
artian bagaimana kita menerapkan segala
ilmu yang sudah kita pelajari dalam ranah sikap/ adab/ etika ke siapapun,
back to hirarki (tingkatan). Selain itu, penulis juga paham bagaimana harus
memposisikan diri. Penulis lahir dari bawah, dalam artian memang memulai
sesuatu dari nol, bahkan kadang minus. Jadi
paham bagaimana memposisikan diri
sebagai adik, kakak, ibu, atau-pun bapak di suatu tempat itu (addaptable).
Oya, btw, tugas utama yang perlu
saya lakukan sebagai mahasiswa jadi rada terlupakan. Apa? Ya belajar
bersungguh-sungguh di Informatika, hehe. Sekarang saya ingin bangkit dan fokus
untuk PKL dan TA1. Semoga lancar dan cepat kelar. :D 2015 lulus. Aamiin :D
Alhamdulillaah, serasa sudah
menemukan siapa sih sebenarnya saya? Who
am I sudah terjawab. J
Ini ceritaku dan pemaknaan diriku serta
relasiku, bagimana ceritamu? J
*Silakan berpendapat/ berekspresi*
Masdhiana Sukmawarni
Informatika Undip 2011
Tembalang, Semarang, pukul
3:13 AM tanggal 14 Oktober 2014
0 komentar:
Post a Comment
Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron