Páginas

Tuesday, 27 May 2014

Air untuk Mandi & Sebuah Kesyukuran


Bismillaah

Sekitar dua pekan yang lalu, tanggal 4-10 Mei 2014 penulis dan beberapa kawan dari seluruh penjuru Indonesia mengikuti Pengabdian Masyarakat Realisasi Hasil Penelitian ILP2MI di Banten, tepatnya di Pulau Panjang.

Sebuah kesyukuran yang teramat sangat, bisa mandi dengan air segar nan melimpah di kostan. Kenapa bisa terlontar seperti itu? Karena saat di Pulau Panjang yang notabene di samping laut yang banyak airnya, kami merasa sedikit kesulitan air tawar. Hari pertama penulis dan beberapa kawan mandi di rumah pejabat desa yang tempat itu agak ekstrem (berlubang) dan air yang dipakai pun air asin. Pernahkah kau merasakan? Mandi dengan air asin, kalau badan ada yang luka pasti mandinya terasa sakit, hmm maksudnya air asin yang mengenai badan pasti rasanya sedikit menyakitkan.

Keesokan harinya kami mandi diantar panitia ke rumah ibu-ibu penjual pisang goreng (yang dihancurkan lalu digoreng). Di sana alhamdulillaah kami mandi dengan air tawar, air tawar yang dijual seharga 800-1000/ jeringen. Sore harinya kami mandi di rumah bapak tua yang kami tumpangi. Airnya ga asin, jadi tidak menyakitkan, tapi airnya tinggal sedikit dan kami musti berbagi bertiga.

Ya Allaah, ini pengalaman mengenaskan pertama penulis. Namun dari sini kesyukuran pun bermunculan. Dan dari hal ini penulis mengambil hikmah untuk suatu saat nanti penulis akan melatih anak untuk hidup susah, jadi ia tak banyak mengeluh dengan segala keadaan yang ada.

Mungkin ini yang bisa penulis bagi, semoga mengispirasi untuk selalu bersyukur dengan keadaan yang ada, barangkali orang lain lebih susah hidupnya daripada kita. 

No comments:

Post a Comment

Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron