Páginas

Monday, 12 May 2014

#1 Pengmas Realita IV ILP2MI : Pra Acara, Diuji Bertubi-Tubi

Bismillaah…

Tanggal 18 Maret 2014 lalu Sekjend ILP2MI (Sekretaris Jendearal Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia) yakni PPIPM UNP mempublikasikan kegiatan Pengmas Realita IV (Pengabdian masyarakat Relisasi Penelitian yang ke-4). Saat itu saya masih bersemangat karena sepertinya saya bisa ikut, karena ada uang fee dari jadi asisten praktikum. Namun qodarullaah, suatu hari ketika saya pulang, modem saya hilang, jadi saya membeli modem dari uang fee itu, kandas sudah impian saya untuk mengikuti Pengmas Realita IV.


Namun ternyata teman-teman R’nB khususnya dari PR(Public Relations) tidak bisa mengikuti karena beberapa kendala (ujian, ada kegiatan, atau yang lainnya) kecuali sang manajer Aulia Gifari Resdika (Teknik Arsitektur 2012). H-beberapa hari bingung mau ikut atau tidak. Mencoba izin ke orang tua, namun orang tua tidak merestui, karena kakak saya akan dioperasi. Saya teringat laptop butut saya, saya mencoba ke tempat service laptop di Tembalang. Sang bapak berkata bahwa mother boardnya sudah rusak, kalau mau diperbaiki ya sekita 1,8-2 juta dan kalau mau dijual harganya mungkin hanya 500an ribu, karena merknya juga tidak branded. Saya memutuskan untuk dijual dan keesokan harinya uang bisa diambil. Hari ke-2 paska pemeriksaan komponen laptop, saya mengunjungi tempat service itu dan qodarullaah hanya berharga 250an ribu, karena ternyata harddisknya bad sector. Setelah itu bingung, mau ikut atau tidak, tidak ada perbekalan yang memadai, tapi tak tega membiarkan adik tingkat pergi sendiri serta adik saya yang lain memotivasi, kalau untuk pengabdian dan siap dengan konsekuensinya ya berangkat aja mbak, begitu kurang lebih katanya. Akhirnya Allaah membantu dengan ada yang meminjami. H-1 malam hari ada satu teman saya yang susah dihubungi, padahal waktu untuk meminjam uang tinggal malam itu x_x Namun alhamdulillaah dia masih bisa dikontak pada akhirnya dan kami mengambil uang di ATM. :”) H-1 itupun saya menyelesaikan tugas Kewirausahaan untuk membuat ide bisnis dan qodarullaah tidak sempat mengerjakan kuis beasiswa. Malam itu saya tidak tidur.

Pagi hari Sabtu tanggal 3 Mei 2014 jam 7 kurang saya dijemput Aul di kos untuk berangkat ke Tawang. Jam 8an kami dari Tawang dengan kereta Fajar Utama Semarang. Di perjalanan kegundahan menyapa saya, karena terakhir SMS ibu namun katanya ibu mau fokus ke kakak saya dulu dan hanya menanyakan hal singkat, setelah itu saya SMS bahwa saya sudah dalam perjalanan ke Banten(tepatnya ke Jakarta dulu), namun tidak ada balasan dari ibu padahal sudah beberapa kali saya SMS. Oya, di kereta itu kami(saya dan Aul) bertemu dengan mahasiswa Tri sakti yang selesai PKL di Semarang.

Jam 3an kami sampai di Pasar Senen. Kami keluar dari stasiun untuk mencari taksi dan tak lama kemudian kami mendapatkannya, jadilah saya dahulu yang berangkat. Namun qodarullaah, karna kepolosan saya dan kelihaian bapaknya kena tipulah saya. Interface bapaknya tidak begitu kentara bahwa beliau bertindak curang. Jarak yang harusnya bisa ditempuh dalam waktu singkat menjadi lama karena masuk tol dan saya diajak muter-muter. Sebenarnya saya sudah ada feeling dan kemudian saya SMS om serta tante saya. Sampai di depan RS. Harapan Kita saya turun dan benarlah bahwa saya ditipu. Pelajaran yang saya petik dari sini ialah dokumentasikan identitas supir taksi agar jika terjadi kecurangan kita bisa complain. Dan inilah pertama kali saya mengalami kerasnya Jakarta. #JakartaKeras

Setelah sampai di rumah tante, saya makan, ngobrol, kemudian tidur. Saya tidak jadi ke rumah mbak Selvi R’nB karena saat itu beliau pun pulang malam, padahal Cuma deket. Pada pagi harinya tanggal 4 Mei 2014 saya mencari tiket beserta keluarga om ke Tanah Abang, didapatlah tiket Computer Line ke Serpong, hanya Rp 2.500,00 x 4 orang. Setelah itu tante saya tidak melewatkan mengajak saya ke Pasar Tanah Abang, jadinya saya malah shopping. #gubrak. Saya terpikir mampir ke mas Brian (yang mengadakan training IT), namun saya hanya bisa ke kantornya yakni di Wisma Barito Pasific dan itupun sedang libur #gubrak. Setelah itu kami (saya dan tante) ke rumah emaknya tante dan beli makan siang. Siang harinya setelah makan saya tidur. Setelah itu bangun, mandi, dan ke Tanah Abang. Desak-desakan subhanallaah. Setengah jam di dalam kereta hingga sampailah kami(saya, om, tante, dan anak laki-laki om) di Serpong. Di sana saya menunggu Aul, kami ke Untirta (Universitas Sultang Ageng Tirtayasa) dengan memakai mobil Aul. Pas sekali, kami sampai di sana saat makan malam, hhe. Sesampai di sana saya menemukan beberapa sosok yang tidak asing, diantaranya ialah Apriadi Haryanto(Alumni pengmas tahun lalu) dan Okthina(SIM UNS). Setelah makan kami sholat dan ada perkenalan. Ternyata mereka kocak-kocak, hhe. Setelah perkenalan kami ke penginapan masing-masing dan saya menginap di kos di Asti Nur Utami. Setelah itu saya beberes, searching, membuat resume cerita, dan kemudian tidur.   

#1 Pengmas Realita IV ILP2MI : Pra Acara, Diuji Bertubi-Tubi:
1. Fee ngasisteni buat beli modem --> kandas ikut Pengmas
2. Perizinan ke ortu sulit
3. Harga laptop butut tak seberapa
4. 
#jakartaKeras: tertipu
Qodarullaah wa maa syaa fa'ala


Itulah beberapa kesulitan yang saya hadapi. Pada intinya terjanglah atau hadapi tantangan itu. Karna kenikmatannya ialah ketika kita bisa meraih apa yang kita inginkan dengan bumbu-bumbu tantangan itu. 

No comments:

Post a Comment

Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron