Páginas

Monday, 12 May 2014

#2 Pengmas Realita IV ILP2MI : Debus, Tiga Divisi, dan Mengolah Rasa

Senin, 5 Mei 2014

Pagi itu kami sarapan di Masjid Untirta. Setelah itu kami ke kampus FT Untirta yang berada di cilegon. Di sana ada seminar, dengan dua materi, yakni mengenai Grand Design Pembangunan Kepemudaan dari Kemenpora dan Ekonomi Kerakyatan dari Walikota Cilegon.


Nah, jam 4an kita menyebrangi laut untuk ke Pulau Panjang. Jam 5an-6an kami berjalan dari dermaga menuju rumah warga, namun karena masih setengah perjalanan maka kami sholat terlebih dahulu, dilanjutkan perjalanan lagi dan sekitar jam 7 kami sampai di rumah warga.

Qodarullaah, ternyata yang rumah warga untuk putri dicancel, jadinya panitia harus mencari lagi tempat penginapan. Alhamdulillaah sekitar jam 9 kami menuju ke penginapan. Sebelum tidur kami sempat ngobrol dengan ibu yang menempati rumah itu. Dan selanjutnya saya sharing dengan Okthina SIM UNS. Awalnya lebay juga sih jadi anak pantai, haha.

Selasa, 6 Mei 2014

Pagi hari kami sholat Subuh. Setelah itu kami mencari rumah lain untuk mandi, karena persediaan air di rumah sang ibu terbatas. Alhamdulillaah ada ibu-ibu yang berbaik hati mengantarkan kami ke rumah warga yang lain, meski sedikit ekstrem tempatnya, namun kami tetap mandi di sana. Oya airnya air asin, jadi kalo badannya ada yang lecet jadinya nanti perih. Jam 7an kelar. Jam 8 sampai jam 12an kami diplotting menjadi tiga divisi, yakni pendidikan, lingkungan, dan social. Pendidikan bergerak di dua SD, lingkungan bergerak di penanaman mangrove, dan social bergerak di pembuatan Taman Baca Masyarakat (TBM).

Karena saya suka dan terbiasa di pendidikan, saya masuk ke divisi pendidikan. Awalnya kami membicarakan mengenai apa yang akan diangkat dari kegiatan kita. Disepakati bersama bahwa yang akan diangkat ialah Pengembangan Softskill. Kami mencoba meng-arrange jadwal “materi”(softskill) yang akan diberikan. Disepakati bersama materinya ialah perkenalan, mimpi, pendidikan karakter, kesehatan, dan kesenian. Setelah itu kami plotting bidang kesenian. Rencananya kesenian yang ingin digarap ialah drama, puisi, menyanyi, menari, membaca al qur’an, dan hasta karya.

Setelah itu kami berpisah menjadi dua tim, untuk persiapan mengajar SDN Pulo Panjang dan SD Kebalen. Untuk SDN Pulo Panjang, kami membuat PJ-PJ (Penanggung Jawab), yakni ada PJ komunikasi ke guru, PJ jarkom, dan PJ perkap. Kami sudah mendata keperluan yang kami butuhkan dan kemudian dikomunikasikan ke panitia.


Setelah itu siang harinya kami ke balakang SD untuk melihat mangrove. Dan sore harinya kami ke dermaga dan melihat pemandangan laut serta bermain di sana. Namun kami tergugah pada seorang bapak yang sedang membersihkan bamboo. Di sana kami menanyai bapak itu. Empati kami tergerak untuk menolongnya. Beliau bekerja serabutan, menjadi nelayan, menggembala kambing, menjual rumput laut, menjual ikan, atau menjual kelapa. Kelapanya dijual 1000/ buah. Anak beliau bersekolah di luar Pulau Panjang hingga SMA (menunjukkan semangat sekolah yang tinggi). Sang anak diberi jatah 150k/ bulan. Dan kami tergerak untuk membantu, salah satunya dengan memberikan CPnya(x), agar anak beliau menghubunginya(x), karena ia(x) bisa kuliah gratis (mendapatkan beasiswa bidik misi). 

Pada malam harinya ada ramah tamah dengan warga serta ada evaluasi keberjalanan kegiatan. Dan kami diberitahu mengenai adat-adat masyarakat, yakni sudah ada penanaman nilai bermoral dan beragama sejak kecil dan lebih dari jam 9 warga sudah tidur. Setelah itu kami kembali ke penginapan untuk tidur.


Pada kisah ini hikmah yang bisa diambil ialah mengenai mengolah rasa, bagaimana kita apalagi seorang mahasiswa bisa memberikan solusi untuk masyarakat. Contohnya saja kisah adik di atas, bagaimana ia bersedia dihubungi ketika sang bapak membutuhkan guna anak beliau melanjutkan studinya. 

No comments:

Post a Comment

Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron