Páginas

Tuesday, 13 May 2014

#5 Pengmas Realita IV ILP2MI : Kebiasaan/ Adat/ Budaya, Potensi, Hambatan, dan Solusi untuk Pulo Panjang

Kebiasaan/ Adat/ Budaya, Potensi, Hambatan, dan Solusi untuk Pulo Panjang


Setelah saya bercerita mengenai kronologis yang saya alami, kini saya ingin mengupas kebiasaan masyarakat Pulo Panjang. Over all menurut saya bagus, namun ada beberapa hal menggelitik juga sih J yuk check it out! Kebiasaan Masyarakat Pulo Panjang:
  1. - Mereka nyunnah! Bahkan anak-anak sudah memakai celak. Selain itu anak laki-laki membiasakan sholat di masjid.
  2. - Sebelum Subuh ada yang seperti membangunkan pas sahur Ramadhan gitu.
  3. - Jika ketemu guru di manapun, maka mereka akan menjabat tangan guru itu.
  4. - Setelah masuk SD, siangnya mereka masuk madrasah.
  5. - Anak SD bacaan alqur’annya bagus.
  6. - Jam 9 malam mereka sudah tidur.
  7. - Kalau anak-anak bertengkar, maka mereka akan all out. Yang laki tega nonjok yang perempuan. Bertengkarnya sampe narik-narik rambut atau mencakar. Bahkan saya pernah jadi sedikit korbannya, karena memisah mereka.
  8. - Kotoran kambing yang berceceran, bak choco chip di jalanan. Karena kambing di sana dibiarkan saja, tidak begitu jadi anak rumahan #eh kambing rumahan maksudnya hhe. Mungkin bisa kambingnya yang diteraturkan untuk buang kotoran(dibuatkan kandang) atau ada kerja bakti mengumpulkan kotoran kambing. Kotoran ibu bisa diolah menjadi pupuk. 


Nah, untuk Potensi Pulo Panjang, Hambatan, dan Usulan Programnya ialah:
  1. - Pemberian hibah alat penyulingan air asin menjadi air tawar. Karena hanya warga yang berpunya saja yang bisa membuat sumur bor dengan harga 8juta-10juta. Sedangkan untuk warga biasa, hanya bisa membeli air tawar satu jerigen berharga 800-1000.
  2.  - Lebih mengekspos pangan lokal. Setelah kami berbincang-bincang dengan ibu-ibu dan kawan lainnya, ada potensi pangan lokal yang perlu lebih diekspos, contohnya ialah Bacang, Dodol rumput laut, olahan pisang ditumbuk digoreng (lupa namanya hhe).
  3. - Support ibu-ibu PKK untuk berwirausaha (mengadakan pelatihan atau diskusi). Karena yang kami lihat ada seorang ibu yang hanya memutar produksi, tanpa mengadakan pembukuan.
  4. - Adanya motivasi untuk lanjut studi serta sosialisasi beasiswa, agar lebih ringan untuk melanjutkan studi.
  5. - Mendampingi anak-anak dalam kegiatan ekstrakuriuler, contohnya Pramuka.
  6. - Adanya kegiatan rutin di TBM (Taman Baca Masyarakat), contoh mendongeng/ story telling setiap pekan.  


No comments:

Post a Comment

Assalaamu'alaykum.. Teman-teman yang mengenal saya atau pun tidak, silakan memberikan komentar teman-teman mengenai blog ini. Demi perbaikan saya, ok? :)
Syukron wa jazakumullahu khoiron