Perkembangan teknologi yang pesat kadang tidak diimbangi
dengan pemanfaatan yang maksimal. Teknologi yang bisa mempercepat komunikasi
dan mempermudah akses informasi tetaplah bak pisau bermata dua, yang menawarkan
manfaat dan mudharat.
Siapa kita? Kita bilang kita “mahasiswa”.
Peran kita apa? Kita serempak menjawab sebaga Agent of
Change, Iron Stock, dan Social Control.
Sudahkah hal itu terinternalisasi di dalam diri kita? Mahasiswa
yang katanya agen pengubah bangsa (ke arah yang lebih positif).
Setelah kita pelajari bahwa ternyata predikat mahasiswa
bukanlah sebuah sandangan yang mudah, karna terkait tiga peran di atas.
Masyarakat haus dengan uluran tangan kita. Masyarakat lelah
dengan sikap PHP kita. Kita menawarkan diri kita untuk menyelesaikan
permasalahan, namun kita tidak menuntaskannya. Masyarakat juga manusia, yang
bisa lelah. Masyarakat butuh bantuan aplikatif yang bisa langsung mereka
terapkan/ implementasikan, bukan solusi-solusi teoritis yang dengan lagak kita
pun kita bahasakan dengan Bahasa tingkat tinggi.
Dosen pernah berkata yang kurang lebih seperti ini, “Kita
punya kewajiban ini itu. Namun dengan kemudahan akses informasi ini, kita
kadang terlupa dengan tujuan awal kita. Tujuan awal kita nyari tugas, namun
mungkin kita bisa tergoda dengan informas-informasi yang itu tidak begitu kita
butuhkan.”
Dari hal itu, mampukah kita menjalankan tugas kita sebagai
mahasiswa?
Di bangku perkualiahan dan perkampusan ini kita belajar. Belajar
yang memungkinkan kita salah. Jadi jangan takut untuk mencoba. Karna masa ini
seperti masa percobaan sebelum kita turun ke jungle/ real-world.
Saat ini kita bisa belajar manajemen diri dengan mengikuti
berbagai macam kegiatan, kita bisa terlatih dan tertempa. Manajemen diri
meliputi manajemen tugas, waktu, dan memanaj segala nikmat yang kita peroleh, karna
mungkin itu bisa sebagai salah satu wujud syukur dan pertanggungjawaban kita
atas nikmat yang diberikan-Nya.
Sekarang mari kita korelasikan antara peran kita dan
aplikasi di lapangan. Dengan tugas/ peran kita yang seperti itu dan (mungkin) tingkat
kita yang seperti ini (belum bisa memanaj diri), output dan outcome yang
dihasilkan apa?
Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berselancar ria,
terluput dari task-task utama. Sadarlah kawan, kau tlah dewasa, jangan jadi mahasiswa yang seringnya di depan laptop saja(dengan kerjaan yang kurang-tidak penting). Masyarakat
menanti kita, menanti usulan real kita, yang bukan hanya dengan kita
menyibukkan diri dengan rapat ini itu tanpa kejelasan yang pasti.
Iya. Kalo tau fungsi dan peranan mahasiswa tu baru nyadar tugas kita ga mudah dan ga dikit. Semoga bisa menjadi mahasiswa yang sebenarnya. Thanks kunjungannya :)
ReplyDelete